(Minghui.org) Seorang warga Provinsi Guandong masih ditahan karena menolak untuk melepaskan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang ditindas oleh rezim komunis Tiongkok.

Liu Qingqiang, pria yang tinggal di Kota Huizhou dan bekerja di Kota Heyuan. Dia berutang kepada Falun Gong karena menyembuhkan hepatitis B dan membebaskan dia dari kebiasaan merokok serta minum minuman keras. Keteguhannya pada latihan Falun Gong, bagaimanapun, membuat dia ditahan di tahanan polisi.

Dia ditangkap pada 24 September 2016, oleh puluhan agen dari Huizhou, Heyuan, dan Kabupaten Huidong (dimana di bawah administrasi Kota Huizhou). Polisi melakukan penggeledahan di rumahnya dan menyita dua mobil, tiga unit printer, dua unit ponsel, buku-buku Falun Gong, dan barang-barang berharga lainnya.

Liu ditahan di Kantor Polisi Heyuan selama tiga hari sebelum dipindahkan ke Pusat Penahanan Kabupaten Huidong.

Orangtuanya menyewa pengacara Fan Biaowen, untuk membela hak konstitusinya dalam kebebasan berkeyakinan. Fan pergi ke pusat penahanan pada 28 Oktober, tetap dia tidak diperbolehkan untuk bertemu dengan kliennya sampai tiga hari kemudian.

Saat pengacara sedang mempersiapkan pembelaannya, polisi setempat mendatangi rumah keluarga Liu di Huizhou di tengah malam untuk mengambil foto rumah, orangtua, dan anaknya.

Polisi berjanji akan memperbolehkan orangtua Liu untuk mengunjungi putra mereka dan menawarkan bantuan hukum secara gratis kepadanya jika mereka setuju untuk memecat pengacara mereka.

Percaya pada polisi, orangtua Liu melepaskan Fan.

Polisi kemudian berusaha membuat Liu menandatangani surat persetujuan untuk menggunakan pengacara yang ditunjuk oleh mereka. Liu dengan tegas menolak, karena dia tahu pengacara yang ditunjuk tidak akan membela tidak bersalah untuknya.

Tanpa tanda tangan Liu, polisi tetap menahan dia di tahanan tanpa memproses kasusnya.