(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa tahun lalu bersama dengan ayah ketika saya berumur tujuh tahun. Saya mengikuti permintaan Falun Dafa dan berusaha untuk menjadi praktisi cilik yang baik. Seorang anak laki-laki di sekolah memukul saya tahun lalu. Dia dari kelas lain dan lebih pendek dari saya. Pertama-tama dia memukul wajah saya. Sangat sakit namun saya tidak menangis. Dia terus menerus memukuli saya.

Saya kuat dan tinggi bisa memukulinya. Saya memilih tidak membalas atau mencaci maki dia karena saya mengikuti prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar. Dia tidak berhenti sampai guru datang dan berteriak padanya. Dia mulai memukuli saya lagi setelah guru itu pergi. Dia memukuli saya selama 20 menit, namun saya mentolerirnya dan tidak memberitahu guru.

Saya tahu bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) benar-benar jahat. Saya telah membakar syal merah PKT, dan bilamana sekolah menaikkan bendara merah darah, saya hanya memikirkannya hanya kain tua. Ketika semua orang menaikkan tangan dan menyanyikan lagu PKT, saya menyembunyikan tangan ke belakang dan menyanyikan lagu “Falun Dafa Hao.”

Beberapa siswa suka peran di dalam permainan game. Ada empat peran, yaitu ketua, petugas, anggota PKT dan orang miskin. Mereka menginginkan saya ikut bermain, tapi saya menolaknya. Ketika salah satu siswa bertanya kenapa saya tidak ingin main, saya memberitahu dia bahwa PKT jahat dan merugikan orang.

Teman kelas saya berkata, “Kamu memaki PKT, saya akan memberitahu guru.”

Di Tiongkok, guru diperbolehkan untuk memukul siswanya. Dia memberitahu guru, tetapi guru itu tidak memukul saya. Kembali dia memberitahu guru apa yang saya ucapkan, namun guru itu tetapi tidak memukul saya.

Saya mengikuti ujian matematika pada April lalu, dan salah satu soal sangat sulit. Pertanyaan ini adalah bagi siswa kelas tiga, dan semua siswa di kelas saya mengalami kesulitan. Saya pikir soal itu sulit juga pada awalnya, tetapi saya bisa menjawab dalam dua menit dan mendapatkan nilai tinggi.

Selama ujian bahasa, satu pertanyaan membuat saya bingung karena pinyin (fonetis bahasa Mandarin) saya tidak bagus. Saya berpikir menyerah setelah memikirkan beberapa saat. Ada satu tanda pertanyaan besar di kepala saya. Lalu jawaban muncul pada tanda pertanyaan tersebut. Saya menuliskannya di kertas ujian dan mendapatkan nilai 99.

Sebelum berlatih Falun Dafa bersama ayah, saya sebenarnya adalah anak yang cukup nakal. Ayah dan guru-guru semuanya berpikir demikian. Melalui latihan ini, saya menjadi siswa yang baik serta menjadi anak kecil dengan perilaku yang baik juga.