(Minghui.org) Pada 18 dan 19 Agustus 2017, sehari setelah perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72 terlepas bebas dari segala bentuk penjajahan dan penindasan, praktisi Falun Dafa dari berbagai daerah Indonesia mengadakan serangkaian kegiatan untuk menyampaikan pesan-pesan tentang kebaikan Falun Dafa; penyebarannya ke lebih dari 100 negara, serta membangkitkan kesadaran publik akan penindasan yang masih terjadi terhadap para praktisi Dafa di daratan Tiongkok.

Tanggal 18 Agustus pagi, para praktisi melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok. Selain membentang spanduk-spanduk yang menyerukan penghentian penganiayaan di Tiongkok, praktisi juga mengumpulkan tanda tangan untuk melaporkan kejahatan HAM dari Jiang Zemin kepada sistem judisial Tiongkok.

Praktisi melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Mega Kuningan, Jakarta

Sementara kegiatan tanggal 19 pagi dimulai di Jalan Gajah Mada, sebuah jalan utama di kawasan Chinatown lama - dengan penampilan marching band, genderang pinggang, umbul-umbul, barisan spanduk yang menyampaikan pesan-pesan seperti Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik, serta menyerukan agar kejahatan kemanusiaan terhadap rekan praktisi di Tiongkok segera dihentikan.

Praktisi dari berbagai daerah Indonesia menampilkan keindahan Falun Dafa serta meningkatkan kesadaran masyarakat luas terhadap penganiayaan di Tiongkok dimana kegiatan tersebut dilakukan di Jl. Gajah Mada, Jakarta

Kejahatan HAM yang pemerintah komunis Tiongkok lakukan sudah terlalu serius, bukan saja menganiaya hingga meninggal mereka yang tidak melepaskan keyakinan mereka pada Sejati-Baik-Sabar tetapi juga berupaya menyebarkan bibit kebencian dan fitnahan terhadap Falun Dafa ke seluruh dunia, melalui media-media yang Partai Komunis Tiongkok kendalikan serta kedutaannya di banyak negara.

Banyak pengendara yang melintas di pagi itu memberikan dukungan dengan bertepuk tangan, mengacungkan jempol dan dalam waktu yang relatif singkat ribuan brosur disebarkan.

Setelah itu, praktisi menuju ke Lapangan Banteng untuk melakukan formasi karakter Mandarin “Zheng Fa” (Pelurusan Fa), yang memerlukan sekitar 300-an praktisi untuk memenuhi titik-titik yang telah disiapkan.

Praktisi dari berbagai daerah Indonesia berkumpul di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat untuk membentuk formasi karakter Mandarin “Zheng Fa” (Pelurusan Fa)

Kegiatan formasi huruf merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh para praktisi di Tiongkok sebelum penindasan dimulai pada tahun 1999, dan banyak pula dilakukan oleh praktisi di berbagai negara. Kegiatan tersebut membutuhkan kerjasama yang baik dari setiap praktisi dan membutuhkan kesabaran serta daya tahan dalam pelaksanaannya.

Kegiatan di Lapangan Banteng diakhiri dengan foto bersama pada sore hari. Dalam kesempatan tersebut praktisi Indonesia menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada Shifu yang belas kasih.

Namun bagi praktisi dalam Tian Guo Marching Band dan Barisan Genderang Pinggang, perjalanan masih terus berlanjut, mereka tampil di depan masyarakat yang tengah bersantai di Waduk Pluit. Sambutan meriah diberikan oleh para pengunjung dan banyak dari mereka yang menerima brosur informasi Falun Dafa dengan sukacita.

Tian Guo Marching Band dan Barisan Genderang Pinggang praktisi diundang untuk tampil di acara perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-72 di Waduk Pluit oleh panitia dari warga Pluit dan Muara Karang