(Minghui.org) Dua puluh lima warga Tiongkok meninggal dunia pada paruh kedua tahun 2017 karena menolak melepaskan Falun Gong, sebuah latihan kultivasi jiwa dan raga yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Ditambah 17 laporan kematian pada paruh pertama tahun 2017, jumlahnya meningkat menjadi 42 orang selama tahun 2017.

Dikarenakan blokade informasi oleh rezim komunis Tiongkok, angka sesungguhnya dari korban praktisi yang meninggal akibat penganiayaan diperkirakan jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Rincian daftar dari 17 praktisi yang meninggal pada paruh pertama tahun 2017 dilaporkan pada laporan sebelumnya, “Penganiayaan Falun Gong Diduga Mencapai 17 Orang Lebih pada Paruh Pertama Tahun 2017.” Laporan ini fokus pada 25 orang yang meninggal pada paruh kedua tahun 2017.

Tujuh praktisi meninggal dunia di dalam tahanan, saat menjalani hukuman penjara atau menunggu sidang. Sisanya meninggal setelah mereka dibebaskan, disusul dengan mereka yang ditangkap dalam beberapa tahun terakhir.

Sembilan belas korban yang menjalani masa hukuman penjara berkisar dari 1,5 sampai 10 tahun. Huang Guodong dari Kota Mudanjiang, Provinsi Heilongjiang, mengalami 10 tahun penyiksaan saat dipenjara karena keyakinannya. Dia tidak pernah sembuh dari cedera dan masalah kesehatan setelah dibebaskan pada tahun 2011. Ia meninggal dunia pada tanggal 31 Oktober, pada usia 66 tahun.

Para praktisi berasal dari 11 provinsi dan satu dari kotamadya yang dikendalikan langsung oleh pusat (Tianjin). Provinsi Liaoning melaporkan 6 kematian, diikuti Anhui dan Gansu (masing-masing 3), Henan, Jilin, Shandong, dan Sichuan (masing-masing 2), dan Tianjin, Hunan, Jiangsu, Heilongjiang, dan Guangdong (masing-masing 1).

Wanita dari Shandong Meninggal Dunia Setelah Beberapa Hari Ditangkap

Xing Ximei dari Kabupaten Yi’nan, Provinsi Shandong, ditangkap pada tanggal 7 November 2017. Dia meninggal dunia hanya beberapa hari di rumah sakit setempat. Keluarganya dilarang mengambil foto jasadnya atau meminta otopsi dari pihak independen. Sampai saat ini, mereka belum menjelaskan secara resmi penyebab kematiannya.

Otoritas Mengatakan Wanita dari Liaoning Meninggal Secara “Wajar”

Yu Baofang dari Kota Anshan, Provinsi Liaoning, meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 2017, pada hari dibawa ke rumah sakit setempat. Dua minggu sebelumnya, Yu, suaminya, dan putra mereka ditangkap karena menolak melepaskan Falun Gong.

Suaminya, Wang Dianguo, masih ditahan secara ilegal dan belum bertemu istrinya sejak ditahan. Pihak otoritas tidak pernah secara langsung memberitahu kematian istrinya, atau mengizinkannya untuk melakukan pemakaman. Saat ini dia melakukan mogok makan sebagai aksi protes.

Putranya, Wang Yu, dibawa ke Rumah Sakit Zhangda untuk melihat ibunya setelah ibunya meninggal. Namun ia tidak diperbolehkan melihat dari dekat, atau diizinkan menyentuhnya. Dia dibebaskan pada hari berikutnya tanggal 18 Juli.

Pusat tahanan tidak memiliki rekaman video saat Yu menerima perawatan darurat di rumah sakit maupun sertifikat kematian tidak menyebutkan penyebab kematiannya.

Provinsi Sichuan: Dua Praktisi Falun Gong Meninggal di dalam Tahanan Sebelum Tahun Baru, Jasad Mereka Dikremasikan Tanpa Persetujuan Keluarga

Yan Hongmei dari Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, ditangkap pada tanggal 4 Agustus 2014, dan dipaksa menjalani hukum 4 tahun di Penjara Wanita Chengdu. Dia menderita kanker namun pembebasan bersyarat medisnya ditolak. Dia meninggal dunia di rumah sakit penjara pada tanggal 28 Desember 2017. Pihak penjara pernah mengaku bahwa mereka akan langsung mengkremasi jenasahnya setelah ia meninggal. Ancaman mereka diwujudkan setelah ia meninggal.

Hu Xia dari Kota Chongzhou, Provinsi Sichuan, ditangkap pada tanggal 18 Juli 2015, dan dijatuhi hukuman penjara di Penjara Longquan (hukuman pastinya masih diselidiki). Dia mengalami penyiksaan secara brutal dan kemungkinan telah diberi obat terlarang. Dia meninggal dunia di rumah sakit penjara pada tanggal 19 Desember 2017, pada usia 55 tahun.

Pria dari Tianjin Disiksa hingga Meninggal di Pusat Tahanan

Yang Yuyong dari Kota Tianjin ditangkap pada tanggal 7 Desember 2016, meninggal dunia di dalam tahanan pada tanggal 11 Juli 2017.

Menurut informasi, Yang disiksa secara brutal di pusat tahanan setempat. Petugas polisi Liu Jiangang menampar wajahnya, kemudian menyuruh 13 narapidana memukulinya sekaligus, sampai ia tak sadarkan diri. Mereka juga melakukan kekerasan secara seksual dengan menjepit alat vitalnya serta puting dadanya.

Waktu polisi mengantar Yang ke rumah sakit pada tanggal 11 Juli, pukul 15:40, dokter mengatakan sejumlah organnya mengalami kegagalan. Keluarganya tidak mendapat pemberitahuan hingga pukul 18:00 pada hari itu. Ketika mereka tiba di Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Wuqing, mereka melihat polisi berada dimana-mana. Mereka juga menyadari bahwa Yang sudah tidak lagi bernapas dan tubuhnya berubah menjadi hitam kebiruan.

Pria dari Anhui Meninggal Akibat Stroke Saat Menjalani 4 Tahun Penjara

Ye Guangping dari Kota Liuan, Provinsi Anhui, ditangkap pada tanggal 7 September 2015, dan dijatuhi hukuman 4 tahun penjara setelah berbulan-bulan kemudian. Dia dipindahkan ke Penjara Kota Suzhou pada bulan Oktober 2016.

Keluarganya baru diberitahu pada tanggal 8 Oktober, bahwa “pada hari itu dia tiba-tiba mengalami koma akibat tekanan darah tinggi dan dilarikan ke Rumah Sakit Wanbei.”

Ye meninggal dunia lima hari kemudian. Keluarganya melihat punggungnya berwarna keunguan, namun pihak penjara melarang mereka memotret atau memeriksa catatan medisnya. Pihak berwenang penjara juga mengatakan tidak ada bukti bahwa dia dianiaya.

Seorang Mayor Angkatan Darat Meninggal Dunia Akibat Kekerasan Saat Menjalani Hukuman Penjara Kedua karena Keyakinannya

Wang Youjiang, seorang mayor angkatan darat dari Kota Lanzhou, Provinsi Gansu, mengalami berbagai bentuk kekerasan sejak mendekam di Penjara Lanzhou pada tanggal 17 Maret 2014. Dia sering mengalami pemukulan, disetrum dengan tongkat listrik, diperintahkan untuk melakukan kerja paksa tanpa dibayar, dipaksa berdiri dalam waktu lama, dilarang tidur maupun pergi ke kamar kecil, kunjungan dari keluarganya ditolak serta tidak diperbolehkan membeli barang dari komisaris penjara. Terkadang, para penjaga hanya memberikan satu kue mantau dan segelas air kepadanya setiap hari selama berhari-hari.

Ketika Wang memprotes perlakuan tidak manusiawi ini, dia dimasukkan ke dalam sel isolasi dan diawasi oleh narapidana sepanjang waktu. Dia juga tidak diizinkan untuk berkomunikasi dengan tahanan lain.

Kekerasan jangka panjang membebani kesehatan Wang. Dia mengalami pendarahan otak pada tanggal 2 Juli 2015, dan dilarikan ke rumah sakit setempat. Pihak penjara tidak memberitahu keluarganya sampai rumah sakit mengumumkan kondisi kritisnya 10 hari kemudian.

Seorang pemimpin tim yang menangani Wang menipu keluarganya untuk menandatangani formulir persetujuan dengan berjanji memperbolehkan mereka mengunjungi Wang. Keluarganya menandatangani formulir tersebut namun mereka tidak diizinkan bertemu dengan Wang di rumah sakit. Mereka kemudian mengetahui bahwa tubuh sebelah kiri Wang mengalami kelumpuhan setelah stroke dan tidak bisa melakukan apa pun.

Ayahanda Wang mendapat panggilan telepon dari penjara pada tanggal 24 Juni 2017, untuk memberitahu bahwa anaknya mengalami pendarahan hebat. Orang tua ini bergegas pergi ke rumah sakit, hanya melihat anaknya meninggal dunia satu minggu kemudian pada tanggal 1 Juli.

Pria dari Anhui Meninggal Dunia Setelah 10 Hari Dibebaskan

Li Mingxiang dari Kabupaten Linquan, Provinsi Anhui, ditangkap pada tanggal 29 Mei 2017. Tekanan darahnya melonjak ke tingkat berbahaya sejak penahanannya, namun dia tidak dibebaskan hingga tanggal 9 Juli. Dia meninggal dunia 10 hari kemudian.

Pria dari Liaoning Meninggal Dunia Setelah Tiga Minggu Dibebaskan dari Penjara

Seorang pria tua berusia 63 tahun, asal Provinsi Liaoning, meninggal dunia setelah tiga minggu menyelesaikan tiga tahun masa hukumannya.

Lu Yuanfeng ditangkap pada tanggal 19 November 2014, setelah dilaporkan karena membagikan materi yang mengungkap rezim komunis Tiongkok menganiaya Falun Gong.

Dia segera dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Para penjaga di Penjara Benxi memukul, menyetrum dia dengan tongkat listrik, dan memaksanya berjongkok dalam waktu yang panjang. Mereka juga menolak kunjungan keluarga.

Lu kemudian mengalami stroke, namun pihak penjara menolak memberi perawatan medis yang tepat. Keluarganya melihat dia kesulitan berbicara dan tidak dapat berjalan dengan baik saat mereka menjemputnya pada tanggal 19 November 2017.

Dia tiba-tiba mengalami koma pada tanggal 9 Desember, dan meninggal dunia beberapa jam kemudian.

Wanita dari Hunan Meninggal Dunia Setelah Satu Bulan Dihukum Penjara

Seorang warga Kabupaten Shimen, Provinsi Hunan meninggal dunia setelah satu bulan dihukum tiga tahun penjara karena menolak melepaskan Falun Gong.

Zhu Guilin, 53 tahun, telah berulang kali ditahan karena keyakinannya sejak penganiayaan dimulai pada tahun 1999. Suaminya telah menceraikan dia di bawah tekanan, dan majikannya memecat dia.

Penangkapan Zhu terakhir terjadi pada bulan Juli 2017, dia ditangkap saat berbelanja. Polisi membawanya ke pusat tahanan lokal pada keesokan harinya, namun mereka harus melepaskannya dengan jaminan, ketika pemeriksaan medisnya menunjukkan tekanan darahnya sangat tinggi. Mereka menempatkan dua agen di luar rumahnya untuk mengawasi dia. Sepuluh hari kemudian, pengadilan lokal menjatuhkan vonis tiga tahun penjara kepada dia.

Karena tekanan darahnya tetap tinggi, dia diperbolehkan untuk menunda menjalani masa hukumannya. Namun, para agen tetap berada di luar rumahnya.

Kondisi Zhu tetap memburuk, dia mengalami stroke dan meninggal dunia pada tanggal 31 Agustus.

Wanita dari Henan Tidak Dibebaskan Sampai Diambang Kematian, Segera Meninggal Setelah Kembali ke Rumah

Seorang wanita di Zhoukou, Provinsi Henan, yang dijatuhi hukuman penjara karena keyakinannya, meninggal dunia dalam waktu kurang dari dua bulan setelah dibebaskan bersyarat medis.

Qi Suhua, usia sekitar 55 tahun, terakhir kali ditangkap pada akhir tahun 2016 karena menolak melepaskan Falun Gong. Ini bukan pertama kali ia menjadi sasaran karena keyakinannya.

Dia pernah ditangkap pada tahun 2013 dan tidak dibebaskan sampai dia dipaksa membayar denda 5.000 yuan. Dua tahun berikutnya, dia ditangkap lagi oleh polisi yang meminta lebih dari 90.000 yuan sebagai pertukaran pembebasannya.

Qi dijatuhi hukuman penjara setelah penangkapannya terakhir, masa hukuman persisnya masih perlu diselidiki.

Para penjaga di Penjara Wanita Xinxiang menganiaya Qi secara rutin. Kesehatannya memburuk dengan cepat, dan dia dibebaskan pada bulan Juni 2017 saat berada di ambang kematian.

Qi dirawat di rumah sakit selama lebih dari satu bulan setelah dibebaskan, namun terlambat. Dia meninggal dunia tidak lama kemudian. Keluarga Qi diancam untuk tidak mengungkapkan rincian kematiannya kepada orang lain.

Seorang Ibu Meninggal dalam Waktu 7 Minggu Setelah Dibebaskan Bersyarat Medis, Anaknya Ditangkap Karena Mencoba Mencari Keadilan Untuknya

Seorang warga Lanzhou, Provinsi Gansu, yang menjalani hukuman karena keyakinannya, tidak mendapat pembebasan bersyarat medis, sampai ia mengalami kritis. Dia meninggal tujuh minggu kemudian, dan anaknya ditangkap saat berusaha mencari keadilan untuk ibunya.

Sheng Chunmei dan suaminya, Chen Deguang, ditangkap pada tanggal 6 November 2011. karena menolak melepaskan Falun Gong. Mereka masing-masing mendapatkan hukuman 9 tahun penjara pada tanggal 9 Agustus 2013.

Sheng mendapat penganiayaan berat di Penjara Wanita Provinsi Gansu, dan kesehatannya memburuk dengan cepat. Dia menderita radang kantong empedu, tekanan darah tinggi, dan diabetes, namun penjara berulang kali menolak permintaan bebas bersyarat medis. Dia jatuh koma pada bulan Mei 2017 dan dikirim ke instalasi gawat darurat. Meski begitu, pihak penjara mengatakan pada keluarganya bahwa penyakit Sheng masih belum cukup untuk mendapatkan pembebasan bersyarat medis.

Beberapa bulan kemudian, Shen berada di ambang kematian. Pihak penjara akhirnya membebaskan dia bersyarat medis pada tanggal 23 Agustus. Dia meninggal dunia pada tanggal 12 Oktober di usia 65 tahun, sementara suaminya masih di Penjara Lanzhou.

Sheng dibawa ke Rumah Duka Hualinshan. Lima opsir polisi tiba pada malam hari tanggal 13 Oktober dan berada di sana hingga keesokan paginya, ketika hanya ada anak Sheng, Chen Jianru. Mereka menangkap anak muda ini dan membawanya ke Departemen Kepolisian Distrik Honggu dan menginterogasi dia hingga pukul 23.00.

Wanita dari Henan Meninggal Dunia dalam Waktu Kurang dari Dua Bulan Setelah Ditangkap

Kong Aiping dari Kota Zhoukou, Provinsi Henan ditangkap pada tanggal 20 Juli 2017, dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, ditunda masa hukuman selama tiga tahun. Dia terus menerus diganggu setelah dibebaskan. Dia meninggal dunia pada tanggal 14 September 2017. Berat badannya saat itu hanya 36 kg.

Wanita dari Shandong, usia 79 Tahun, Meninggal Setelah 8 Bulan Dipenjara

Dong Yonghui dari Kota Binzhou, Provinsi Shandong, memiliki kesehatan yang baik dan bugar; dia mampu mengendarai sepeda tiga roda ke pasar setempat setiap hari, sebelum dipenjara pada akhir bulan September 2016, karena menolak melepaskan Falun Gong.

Hanya 8 bulan berselang, dia tidak dapat mengenali anak-anaknya sendiri saat keluarga mengunjunginya pada tanggal 2 Juni 2017. Dia hampir kehilangan 32 kg berat badan, tidak mampu berdiri jika tidak dibantu, dan hampir tidak dapat berbicara.

Anak-anak Dong membawanya pulang untuk mendapat pengobatan. Setelah beberapa kali dirawat di rumah sakit, dia menghembuskan napas terakhir pada tanggal 11 Agustus, dalam usia 79 tahun.

Wanita dari Jilin Meninggal Dunia Kurang dari Dua Bulan Setelah Dibebaskan Dengan Syarat Medis

Huo Runzhi linglung dan tubuhnya penuh dengan memar ketika ia dibawa pulang dengan mobil ambulans penjara. Setiap hari dia menjerit kesakitan dan meninggal dunia dalam waktu kurang dari dua bulan.

Berasal dari Kabupaten Nong’an, Provinsi Jilin, Huo ditangkap pada bulan Maret 2016. Dia mendapat hukuman tiga tahun di Penjara Wanita Provinsi Jilin.

Huo mengalami berbagai bentuk kekerasan fisik maupun mental selama dipenjara. Dia dipukuli secara brutal hingga mengalami memar di sekujur tubuhnya, bahkan semua giginya tanggal. Dia mengalami tekanan darah tinggi dan kemudian didiagnosa menderita kanker usus besar.

Penjara tidak memberitahu keluarga Huo bahwa ia menderita kanker hingga sampai pada akhir bulan April 2017. Keluarganya meminta ia dilepaskan namun sia-sia.

Anak Huo mengunjunginya di penjara beberapa minggu kemudian dan mengajukan permintaan pembebasan bersyarat medis atas ibunya. Seorang penjaga berkata bahwa mereka tidak ingin melihat ibunya meninggal di dalam penjara.

Pembebasan bersyarat memiliki persyaratan, yakni: Huo harus menandatangani surat pernyataan yang berjanji untuk melepaskan Falun Gong. Ketika dia menolak memberikan tanda tangannya, para penjaga mencengkeram tangannya dan memaksanya menuliskan namanya di dokumen tersebut.

Huo dibawa pulang pada tanggal 16 Agustus dan meninggal dunia pada tanggal 14 November, pada usia 72 tahun.

Kematiannya mengakhiri siksaan jangka panjang yang dialaminya karena keyakinan. Sebelum penangkapan terakhir, dia berulang kali ditahan dan pernah dihukum kerja paksa selama 15 bulan.

Wanita dari Liaoning Meninggal Dunia Setelah 87 Hari Dibebaskan Bersyarat Medis

Seorang warga Kota Dalian, Provinsi Liaoning, yang menjalani hukuman karena keyakinannya dibebaskan bersyarat medis setelah mendapat kekerasan dari para narapidana dan mengalami pendarahan. Dia meninggal dunia 87 hari kemudian.

Geng Ren’e, berusia 61 tahun, ditangkap pada tanggal 28 Oktober 2015, karena mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin, yang melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong. Polisi lokal memanggilnya sebulan kemudian untuk memverifikasi apakah ia mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin. Geng menjelaskan bahwa dia berusaha keras mengajukan tuntutan terhadap Jiang Zemin, karena tidak ada hukum di Tiongkok yang melarang Falun Gong.

Geng kemudian dijatuhi hukuman 4 tahun penjara, sedangkan keluarganya tidak mengetahui tempat atau kapan dia diadili, dan hanya menemukan informasi dari beberapa orang dalam, bahwa dia telah dikirim ke Penjara Wanita Provinsi Liaoning.

Keluarganya juga mengetahui bahwa dia mengalami kekerasan di penjara setiap hari. Para penjaga tidak membiarkan ia tidur maupun menggunakan kamar kecil. Mereka juga sering memaksanya berdiri dalam waktu lama.

Geng dipukuli oleh sekelompok narapidana sekitar pertengahan tahun 2017 dan mengalami pendarahan. Pihak penjara meminta 20.000 yuan dari keluarganya untuk biaya pengobatan. Setelah menghabiskan 6.000 yuan, mereka mengembalikan separuhnya ke keluarganya dan membebaskan dia dengan syarat medis pada tanggal 28 Juli 2017.

Keluarga Geng diberitahu bahwa dia hanya memiliki sisa hidup 4 bulan. Mereka membawanya ke rumah sakit setempat setelah menjemputnya dari penjara. Dia keluar rumah sakit beberapa bulan kemudian namun masuk rumah sakit lagi pada tanggal 10 Oktober 2017. Dia meninggal di rumah sakit beberapa hari kemudian, pada pukul 05.00, tanggal 22 Oktober.

Kemungkinan Dicekoki Obat, Wanita dari Guangdong Meninggal Setelah Beberapa Bulan Ditangkap

Seorang wanita yang memiliki kesehatan baik dari Kota Foshan, Provinsi Guangdong, mengalami muntah dan diare sejak 10 hari ditangkap. Gejalanya terus berlanjut selama tiga bulan berikutnya di tempat penahanan, dan dia menduga telah dicekoki obat-obatan. Dia meninggal dalam waktu dua bulan sejak pembebasannya.

Feng Juan memuji Falun Gong karena telah mengembalikan kesehatan dan meningkatkan hubungan dengan ibu mertuanya pada pertengahan tahun 1990-an. Keyakinannya tidak pernah goyah setelah rezim komunis Tiongkok memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999. Dia juga menggunakan berbagai cara untuk memberitahu masyarakat tentang penganiayaan ilegal, karena tidak ada hukum di Tiongkok yang melarang Falun Gong.

Dia ditangkap pada tanggal 29 April 2017, saat sedang memasang spanduk Falun Gong. Polisi menggeledah rumahnya pada malam itu, menyita buku-buku Falun Gong dan berbagai materi informasi, serta barang-barang lainnya.

Kantor polisi lokal menginterogasi dia selama dua hari sebelum dipindahkan ke Pusat Pencucian Otak Sanshui, sebuah fasilitas di luar yudisial untuk menghukum praktisi Falun Gong.

Feng menolak melepaskan Falun Gong seperti yang diminta para penjaga pusat pencucian otak. Dia segera mengalami gejala yang abnormal seperti muntah-muntah dan sering ke toilet. Dalam beberapa bulan, ia telah kehilangan sebagian berat badannya.

Dia tidak pernah pulih lagi setelah dibebaskan pada awal bulan Agustus. Dia memberitahu keluarganya bahwa makanan dan air yang diberikan padanya di pusat pencucian otak kemungkinan telah diberi obat-obatan. Dia didiagnosa mengalami kegagalan organ dan meninggal dunia pada tanggal 1 Oktober, pada usia 67 tahun.

Mantan Manajer Hotel Meninggal Dunia Setelah Diberi Obat-obatan di Penjara

Zhu Weiying dari Kota Hefei, Provinsi Anhui ditangkap pada bulan Juni 2011 dan dihukum 8 tahun penjara selama berbulan-bulan kemudian.

“Dia tidak dapat mengangkat kepala, melihat dengan baik, atau berjalan sendiri.” Ini yang diucapkan putra Zhu setelah mengunjungi ibunya di penjara pada tahun 2013.

Para penjaga di Penjara Wanita Suzhou No. 3 kembali menelepon putranya, “Ibu anda sudah memenuhi standar pembebasan bersyarat medis, namun kami tidak dapat membebaskan dia karena dia menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong.”

Putra Zhu kemudian mengetahui bahwa ibunya terus-menerus diberi obat-obatan yang menyebabkan kondisinya memburuk di penjara. Para penjaga juga menyiksa dia secara teratur. Lehernya patah setelah diinjak. Pada bulan Oktober 2015, dia mengalami kebutaan dan menjadi tidak berdaya, selain itu ia juga menderita kelumpuhan.

Penjara tetap menolak memberi perawatan medis atau pembebasan bersyarat medis kepadanya. Sampai beberapa bulan kemudian, mereka akhirnya membebaskan dia ketika menyadari kondisinya kritis. Kondisi Zhu terus memburuk sejak kembali ke rumah pada tanggal 30 Juni 2017.

Dia meninggal sekitar bulan Oktober 2017.

Wanita dari Jiangsu Meninggal Setelah Tiga Bulan Dibebaskan dari Penjara

Tang Jingmei dari Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, dihukum dua tahun penjara pada tanggal 24 Maret 2015. Dia dibebaskan pada tanggal 23 Maret 2017, dan meninggal pada tanggal 7 Juli, pada usia 66 tahun.

Wanita dari Gansu Meninggal Dunia Setelah 7 Bulan Dibebaskan Bersyarat Medis

Wan Mingfen dari Kabupaten Jingtai, Provinsi Gansu, pertama kali ditangkap pada bulan Mei 2012 dan dibebaskan dengan jaminan 37 hari kemudian. Dia dijatuhi hukuman 3 tahun penjara pada bulan November 2014, dan bandingnya ditolak pada bulan Januari 2015.

Dia dibawa ke Penjara Wanita Lanzhou pada tanggal 4 Februari 2015. Dia mengalami kekerasan secara rutin oleh para penjaga, kesehatannya menurun secara drastis, dan perutnya sering mengalami sakit. Dua minggu sebelum dibebaskan, dia dilarikan ke rumah sakit penjara karena rasa sakit yang sangat menyiksa.

Dia dibebaskan pada tanggal 28 Desember 2016. Keluarga membawa dia ke Rumah Sakit Kanker Provinsi Gansu pada hari berikutnya. Dia meninggal pada tanggal 30 Juli 2017, setelah didiagnosa menderita kanker.

Wanita dari Liaoning Meninggal Dunia Akibat Penganiayaan di Pusat Penahanan

Tian Caiying dari Kota Fushun, Provinsi Liaoning, ditangkap pada tanggal 22 April 2016. Dia memiliki kesehatan yang baik ketika dibawa ke Pusat Tahanan Fushun, tidak lama setelah penangkapannya. Namun kesehatannya makin memburuk di dalam tahanan. Dia menderita cedera leher, penyakit hati, dan masalah paru-paru. Dia mengajukan pembebasan bersyarat medis namun ditolak

Pada bulan November 2016, Tian keempat kali dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosa menderita penyakit kelenjar getah bening. Meski berada dalam kondisi demikian, ia diadili secara ilegal dan diam-diam di Pengadilan Distrik tanpa sepengetahuan keluarganya. Ia dihukum tujuh setengah tahun penjara, dengan satu tahun pertama dijalani di luar penjara. Tanggal tepat persidangan masih diselidiki.

Tian sangat kurus dan lemah ketika kakaknya membawa ia pulang pada pertengahan bulan Desember 2016. Dia menderita berbagai penyakit, selain ketakutan dibawa kembali ke penjara, serta tekanan pada kerugian finansial, melampau daya tahan Tian. Dia meninggal dunia pada tanggal 2 Agustus 2017, pada usia 59 tahun.

Pria dari Liaoning Meninggal setelah Menjalani 9 Tahun Penjara

Liu Xiaoming dari Kota Fushun, Provinsi Liaoning, ditangkap pada tanggal 1 Maret 2003, dan dijatuhi hukuman 9 tahun penjara di Penjara Pertama Shenyang. Di sana ia mengalami penganiayaan secara brutal. Para penjaga memukul dan memaksanya bekerja di kamp kerja paksa. Para narapidana pernah membuang air seni di mangkuk nasinya. Di waktu lain, mereka pernah melemparnya ke lapangan ketika suhu berada di -4°F (-20°C).

Dia menderita diabetes dan TBC selama dipenjara. Dia tidak pernah pulih kembali setelah dibebaskan pada tahun 2012. Dia meninggal pada tanggal 3 Juli 2017, pada usia 66 tahun.

Pria dari Heilongjiang Meninggal Setelah Dipenjara dalam Jangka Panjang

Huang Guodong dari Kota Mudanjiang, Provinsi Heilongjiang, menderita siksaan selama 10 tahun saat dipenjara karena keyakinannya. Dia tidak pernah pulih dari cedera akibat kekerasan dan mengalami masalah kesehatan setelah dibebaskan pada tahun 2011. Dia meninggal dunia pada tanggal 31 Oktober 2017, pada usia 66 tahun.

Pria dari Jilin Meninggal Dunia Setelah Diganggu dalam Jangka Panjang

Wang Qijia dari Kota Changchun, Provinsi Jilin, ditangkap pada tanggal 9 Maret 2016, dan ditahan selama 10 hari. Polisi terus mengganggunya di rumah setelah ia dibebaskan. Dia meninggal dunia pada tanggal 22 November 2017 pada usia 71 tahun, akibat dari penderitaan fisik dan mental yang luar biasa besar.

Unduh daftar lengkap praktisi Falun Gong yang meninggal dunia akibat penganiayaan pada tahun 2017 dalam bahasa Inggris

Laporan terkait dalam bahasa Mandarin: 2017年下半年23名法轮功学员被迫害致死