(Minghui.org) Zhu Hengde [Pria], seorang praktisi Falun Gong yang mendekati usia 70 tahun, pensiun dari Gudao Oil Production Plant, Ladang Minyak Shengli, Kota Dongying. Dia telah ditahan secara ilegal selama hampir satu tahun dan sidang dijadwalkan pada 10 Oktober 2018.

Personel keamanan telah mencatat, Zhu Hengde menyebarkan informasi tentang penganiayaan Falun Gong pada 7 Oktober 2017. Selebaran tersebut mengungkapkan bahwa Ma Yuqiang, pemimpin tim dari Divisi Keamanan Domestik dan yang lainnya telah menyiksa praktisi Falun Gong saat mereka ditahan.

Ketika dia ditahan, keluarga Zhu pergi ke Gudao Oil Production Plant dan Divisi Keamanan Domestik untuk meminta pembebasannya. Mereka diberi tahu bahwa mereka harus berbicara dengan pengadilan dan staf kejaksaan.

Kejaksaan Hekou memutuskan untuk tidak menuntut Zhu dan mengembalikan kasusnya ke Divisi Keamanan Domestik pada Mei atau Juni 2018. Namun Ma Yuqiang tidak membebaskannya. Dia malah memindahkan kasus ke Kejaksaan Distrik Dongying.

Karena penahanan jangka panjang yang telah dialaminya, kesehatan Zhu menurun dan dia telah kehilangan banyak berat badan.

Dia memiliki kesehatan yang buruk sejak muda. Setelah pernikahannya, dia didiagnosis menderita nekrosis usus dan ususnya diangkat melalui pembedahan. Pada tahun 1995, sebagian maagnya diangkat karena ulkus parah. Mayoritas limpanya juga dibuang.

Dengan hanya memiliki sebagian maag dan limpa, ia harus bergantung pada transfusi darah untuk bertahan hidup. Namun, dia masih satu-satunya pencari nafkah untuk keluarganya. Hidup mereka tanpa harapan dan sengsara.

Pada saat putus asa inilah Zhu mendengar tentang manfaat kesehatan mendalam Falun Gong dan dia memutuskan untuk mencobanya. Setelah dia mulai berlatih, nafsu makannya meningkat secara signifikan. Dia bisa makan makanan padat lagi dan menjadi lebih kuat dan kuat. Dia juga bisa melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mengambil air dan mencuci pakaian. Zhu menjadi penuh harapan dan bahkan berhenti merokok dan minum. Keluarganya kembali harmonis.

Situasi tiba-tiba berubah ketika Falun Gong mulai dianiaya oleh pemerintah Tiongkok pada Juli 1999.