(Minghui.org) Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa ke-16, diadakan di Israel, Sabtu, pada tanggal 3 November 2018. Lebih dari 100 praktisi Falun Dafa dari berbagai negara datang untuk menghadiri konferensi tahunan berbagi pengalaman di Tel Aviv. Empat belas praktisi berkontribusi menyampaikan artikel kisah pengalaman mereka pada saat konferensi.

Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) adalah metode spiritual berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan mencangkup lima perangkat gerakan. Di Tiongkok, sebelum rezim komunis melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada 20 Juli 1999, ada sekitar 100 juta orang yang ikut berlatih latihan ini. Sejak itu tak terhitung praktisi yang dipenjara, dimasukkan ke kamp kerja paksa, disiksa, bahkan dibunuh untuk diambil organnya.

Aksi damai memprotes penganiayaan di depan Kedubes RRT di Tel Aviv.

Pada malam sebelum konferensi, puluhan praktisi berkumpul di depan Kedubes Tiongkok di Tel Aviv. Mereka duduk bermeditasi selama satu jam, untuk memprotes secara damai penganiayaan yang terjadi di Tiongkok.

Latihan bersama praktisi Falun Dafa.

Peserta Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa ke-16, Israel, berpose bersama potret Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Dafa.

Praktisi Rusia Menemukan Dafa

Svetlana melakukan perjalanan dari Rusia untuk menghadiri konferensi Fa.

Svetlana, seorang ibu tiga anak, datang dari Rusia untuk mengikuti konferensi. Dia sebelumnya pernah berlatih aliran lain selama dua puluh tahun, sebelum mulai berlatih Falun Dafa.

“Saya hidup mengikuti kata hati saya, dan memutuskan ingin mengikuti konferensi di Israel, dan itulah yang saya lakukan,” kata Svetlana saat ditanya mengapa dia memilih melakukan perjalanan jauh dari Rusia.

Svetlana berkata bahwa mengikuti konferensi Fa membantu dia memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kultivasi Falun Dafa. Dia berkata bahwa di masa lalu dia pasti akan mengikuti teladan praktisi yang dia temui. “Kini saya mengerti bahwa semua orang berbeda. Setiap orang memiliki cara dan tingkat kesadarannya terhadap Fa (Jalan atau Hukum dalam bahasa Mandarin). Karena itu, semua orang seharusnya bisa diperlakukan dengan belas kasih. Saya mempelajari hal itu dan sedang mengembangkan belas kasih,” jelas Svetlana.

Kesehatan dan Kesejahteraan

Seorang praktisi muda mengingat kembali peningkatan kesehatannya secara ajaib setelah dia mulai berlatih Falun Dafa.

Seorang pemuda yang baru mulai berlatih sejak dua tahun yang lalu bercerita, “Saat saya memutuskan berkultivasi Dafa, rasa sakit yang saya derita selama bertahun-tahun akibat spinal disc herniation (hernia tulang belakang) menghilang secara ajaib, dan bahkan pernah didiagnosa oleh seorang profesor ortopedi sebagai orang ‘cacat.’

Dia bercerita bahwa tekadnya yang telah membawa dirinya untuk berlatih tiap hari: “Tahun lalu, saya hanya tidur rata-rata empat jam semalam, dan tetap terjaga namun merasa penuh energi sepanjang hari berkat latihan Falun Dafa selama dua jam setiap hari.”

Menyingkirkan Konsep Buruk

Praktisi muda lainnya bercerita tentang mengatasi sejumlah konsep yang dia peroleh selama hidupnya. Konsep-konsep ini telah membatasi dan mempengaruhi dirinya. Saat belajar Fa, dia memahami kultivasi Falun Dafa di tingkat yang lebih mendalam.

Dia juga mengatakan bahwa dulunya saat dia memiliki pikiran buruk tentang sesorang, dia akan menganggap pemikiran itu sebagai fakta. Namun pada titik tertentu, dia mulai mengamati bahwa sejumlah pemikiran yang muncul ternyata tidak berdasar, irasional dan bukan berasal dari dirinya sendiri. Dia menolak semua konsep dan pikiran tersebut sampai mereka lenyap, dan membuat hubungan dengan orang lain bertambah harmonis.

Memperbaiki Hubungan

Seorang praktisi menceritakan kesulitan dan konflik yang terjadi di keluarganya dan bagaimana dia mengatasi semua itu dengan prinsip Falun Dafa.

Seorang praktisi mengisahkan bagaimana dia mendapat kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan seorang anggota keluarga yang tinggal di luar negeri. Awalnya ia mencoba menghindari pertemuan ini, tapi secara bertahap dia mulai melihat dari sudut pandang yang berbeda: “Saya mengerti bahwa ini pelajaran saya! Jika ada konflik di antara kami, maka saya memilih untuk menyelesaikannya.”

Pada awalnya, dia kesulitan dalam mengatasi hinaan yang pernah dialaminya, namun sekarang dia menganggap dirinya sebagai pengikut Dafa yang memenuhi kriteria. Ketika kunjungan semakin mendekat, dia mampu memaafkan segalanya dan merasa kehangatan terhadap keluarganya. Ketegangan di antara mereka sepenuhnya lenyap, dan di akhir pertemuan itu mereka menjadi teman sehati.

Pembimbing Moral

Seorang praktisi manula yang baru mulai berkultivasi Falun Dafa berkata, “Bagi saya, menjadi pengikut Dafa merupakan sebuah proses di mana saya mau berubah, mengubah konsep diri, terkait harga diri, untuk mengubah prioritas. Saya tanpa ragu melepaskan keterikatan, segala kebiasaan pikiran saya, dan mengubah perilaku saya.”

“Menerima Fa telah mengubah 180 derajat cara berpikir saya dalam kehidupan,” ungkapnya. Praktisi ini menyimpulkan, “Prinsip Sejati-Baik-Sabar merupakan sebuah kompas moral dari seluruh tindakan saya. Prinsip-prinsip ini telah memberikan saya harapan dan makna, dan saya bertekad untuk menjalani hidup saya sesuai prinsip Dafa.”

Seorang praktisi berbagi pengalamannya di Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di Israel yang ke-16.