(Minghui.org) Saat dipenjara akibat penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Dafa, saya melihat sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Pemandangan yang mengerikan itu menyampaikan pesan yang jelas kepada saya: kita dapat mencapai Kesempurnaan hanya jika kita mencapai standar sebagai seorang kultivator.

Saya melihat pemandangan di dimensi lain tengah malam lewat sedikit pada 31 Desember 2007.

Banyak orang yang berkumpul di lapangan terbuka. Mereka sedang menunggu sesuatu. Ada yang memegang bunga, ada yang melihat ke bawah, ada yang sedang merenung, dan ada yang sedang berdiskusi di antara mereka sendiri.

Sederet bus berwarna safir menunggu di luar lapangan. Terdapat nomor berwarna merah besar di setiap kursi berwarna emas.

Segera, orang-orang yang berada di lapangan itu bergerak ke sebuah jalur yang terbuka. Praktisi Dafa yang berjalan keluar yang telah mencapai standar periode pelurusan Fa, memakai pakaian emas bernomor di belakang mereka. Setiap praktisi berpenampilan muda, indah, tenang, dan berseri. Mereka berjalan menuju bus dan menempati kursi mereka masing-masing.

Praktisi yang belum melakukan tiga hal dengan baik dan belum berkultivasi mencapai standar yang ditentukan juga berjalan menuju bus. Namun, sebuah garis tidak terlihat menghentikan mereka. Ketika mereka mendekat, garis itu memancarkan sinar yang menyilaukan.

Sebuah suara stereo dari dimensi lain berseru: “Dia belum mencapai standar pengikut Dafa periode pelurusan Fa. Dia telah menipu Tuhan dan gagal memenuhi sumpahnya. Dia belum memenuhi tanggung jawabnya dan misinya untuk menyelamatkan makhluk hidup. Seret dia keluar.”

Empat dewa penjaga Fa langsung menghampiri praktisi itu. Dua memegang tangannya dan dua memegang kakinya lalu menariknya dan melemparkannya kembali ke kerumunan.

Praktisi-praktisi yang dilempar keluar berdiri dan berlari menuju bus lagi. Mereka dilempar kembali lagi. Setelah beberapa kali mencoba, mereka menyerah. Mereka berlutut dan menunggu dengan putus asa. Ada yang terus menerus bersujud membenturkan kepala ke tanah hingga darah mengucur membasahi wajah mereka.

Guru, tolong berikan saya kesempatan lagi,” mohon mereka, “Tolong berikan saya kesempatan lagi. Saya pasti akan melakukannya dengan baik kali ini...”

Seorang praktisi wanita terus menerus menarik rambutnya selagi membentur-benturkan kepalanya ke tanah, “Guru, saya tidak layak untuk diperhatikan Anda. Anda telah memberikan saya begitu banyak kesempatan, tetapi saya melewati semuanya. Mengapa saya begitu tidak berguna...”

Orang-orang di sekeliling mereka juga mengejek dan memandang rendah mereka.

Pemandangan ini memberi tahu saya bahwa kultivasi adalah masalah yang sangat serius dan bahwa kita harus memperlakukannya dengan serius. Ada standar untuk pengikut Dafa yang berlaku bagi setiap praktisi saat periode kultivasi berakhir. Dalam kesempatan terakhir untuk berkultivasi ini, kita para praktisi harus rajin.

Guru memberi tahu kita bertahun-tahun yang lalu,

Sadarlah! Jika cobaan penderitaan yang paling jahat di dalam sejarah ini juga tidak dapat membuat kalian terbangun sadar, maka, hanya dapat menyaksikan pemandangan menakjubkan dari pencapaian kesempurnaan pengikut Dafa di saat Fa meluruskan dunia manusia dengan rasa terkejut dan menyesal, di tengah putus-asa yang menyesali diri sendiri berbuat terlalu mengecewakan, ini juga merupakan sebab akibat yang ditanam oleh diri sendiri. Saya tidak ingin mencampakkan seorang pengikut Dafa, tetapi kalian harus meningkatkan diri sendiri di dalam belajar Fa dan Xiulian yang sungguh-sungguh! Di tengah membuktikan kebenaran Fa menyelamatkan orang-orang di dunia, lakukan dengan baik tiga hal yang seharusnya dilakukan oleh pengikut Dafa. Majulah dengan gigih, lepaskan keterikatan hati manusia, jalan Dewa sudah tak terhitung jauh.” (“Di Dalam Pelurusan Fa Menghendaki Pikiran Lurus, Bukan Hati Manusia,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju III)