(Minghui.org) Dua puluh enam tahun yang lalu di Tiongkok, sebuah latihan kultivasi mandiri yang disebut Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi.

Latihan ini termasuk lima perangkat latihan meditasi dan berdasarkan pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Sekarang dilatih di lebih dari 114 negara di seluruh dunia.

Pada tanggal 13 Mei setiap tahun, praktisi merayakan Hari Falun Dafa di seluruh dunia. Tahun ini pada tanggal 11 hingga 12 Mei, praktisi Israel berkumpul di dua kota Israel merayakan hari ini.

Hari Falun Dafa Mencapai Haifa

Di kota Haifa, Israel utara, belasan praktisi Falun Dafa berkumpul pada tanggal 11 Mei 2018 untuk memperkenalkan latihan ini ke publik dan meningkatkan kesadaran tentang kekejaman penganiayaan yang masih berlangsung terhadap latihan ini di Tiongkok yang sudah dimulai sejak tahun 1999 oleh Partai Komunis Tiongkok.

Praktisi membagi kelompok menjadi dua, berkumpul di daerah pusat Haifa dan di dekat Bahai Gardens (sebuah tempat wisata terkenal di Haifa).

Brosur menjelaskan latihan dan penganiayaan yang sedang berlangsung dibagikan kepada para pejalan, banyak orang yang menyatakan ketertarikan dan dukungan mereka.

Bus penuh dengan turis tiba di Bahai Gardens, di antara mereka ada turis dari Hong Kong. Ketika mereka turun dari bus, salah seorang praktisi memberikan brosur dengan informasi tentang Falun Dafa dan penganiayaan, kepada mereka. Ada beberapa turis yang menerimanya. Pemandu wisata kelompok itu berteriak, “Stop, Stop” dan praktisi memperhatikan pemandu wisata Tiongkok itu berbisik kepada mereka. Praktisi menghampiri dan berdiri di depan mereka serta berkata, “Di Israel, Falun Gong adalah legal dan bebas dilatih. Tidak apa-apa untuk menerima materi ini.” Beberapa saat kemudian seorang pemuda mendekat dan meminta sebuah brosur. Ia berkata, “Saya tidak suka pemerintah Tiongkok.” Lalu praktisi itu menjawab, “Kami tahu mereka berusaha untuk memaksakan Pasal 23 kepada warga Hong Kong yang membuat rezim dapat melakukan apa pun yang mereka suka di Hong Kong, seperti yang mereka lakukan di daratan Tiongkok.” Pemuda itu terkejut bahwa orang Israel tahu tentang percobaan rezim Tiongkok untuk mengesampingkan sistem hukum di Hong Kong dan membatalkan kebebasan hasil dari perjanjian dengan Tiongkok di sana (saat dikembalikan dari Inggris) untuk menjalankan sistem hukum yang bebas. Kebijakan ini disebut: “Satu negara, dua sistem.”

Seorang praktisi berbicara tentang Falun Dafa kepada pejalan kaki.

Mengklarifikasi fakta tentang Falun Dafa kepada turis.

Seorang pemuda bernama Pal melewati area itu, dan ketika dia mendengar tentang penganiayaan di Tiongkok dia berkata, “Saya, sebagai penduduk lokal Israel, tidak pernah mendengar hal itu terjadi di Tiongkok. Sama seperti saya yang terkejut mengetahui tentang ini, saya yakin ada jutaan orang lainnya yang juga terkejut. Semakin banyak kamu menyebarkan berita tentang itu semakin banyak orang di dunia akan tahu, dan akan mencapai solusi di mana kewarasan akan mengatasi kegilaan dari kejahatan ini.”

“Saya harap anda akan menyebarkan ini seluas mungkin,” tambahnya.

Memperagakan Latihan Falun Dafa di Lapangan “Habima Theater” di Tel Aviv

Praktisi Falun Dafa berkumpul di Lapangan Habima Theater di Tel Aviv pada tanggal 12 Mei untuk memperagakan latihan dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok. Ada banyak pejalan kaki, yang memperlihatkan ketertarikan dan mengajukan pertanyaan.

Tampaknya banyak orang yang terkejut mendengar bahwa latihan meditasi yang mengajarkan orang untuk hidup sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar itu dianiaya oleh rezim di Tiongkok.

Selain itu, ada yang menyatakan ketertarikannya pada latihan dan menanyakan tentang tempat latihan setempat di Israel.

Bermeditasi di lapangan “Habima Theater” di Tel Aviv.