(Minghui.org) Kegiatan ekstrakurikuler Jumat pagi, tanggal 25 Mei 2018 di SMAN 1 Kediri agak berbeda dari biasanya. Semua siswa kelas 10 dan 11 berkumpul di halaman sekolah, dipimpin oleh Kepala Sekolah I Wayan Sutaya, yang memberitahukan bahwa pagi itu akan diperkenalkan metode latihan meditasi Falun Dafa.

Sekitar 700 siswa hadir duduk bersila di halaman sekolah untuk mendengarkan penjelasan tentang Falun Dafa.

Kepala Sekolah SMAN I Kediri I Wayan Sutaya, M.Pd. memberi sambutan

Kepala sekolah I Wayan Sutaya, M.Pd. mengatakan, “Anak-anak sering melihat saya latihan setiap Minggu pagi di lapangan dangin carik, itu adalah latihan Falun Dafa. Untuk memperkenalkan latihan ini maka saya mengundang teman-teman relawan Falun Dafa memperkenalkan metode gerakan latihan Falun Dafa.”

Pengenalan Falun Dafa

Awalnya, praktisi Falun Dafa setempat I Putu Arta, memberikan penjelasan dan memperkenalkan apa itu Falun Dafa.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Falun Dafa adalah suatu metode kultivasi jiwa dan raga untuk memperoleh tubuh yang sehat dan meningkatkan moralitas. Metode Kultivasi Falun Dafa mengikuti prinsip universal Sejati-Baik-Sabar.

Falun Dafa berasal dari Tiongkok, yang diperkenalkan pertama kali oleh Guru Li Hongzhi di tahun 1992. Pada tahun 1999 jumlah praktisi yang mengikuti latihan Falun Gong (Falun Dafa) sekitar 100 Juta orang.

Dalam sesi pengenalan 5 perangkat metode latihan Falun Dafa, walaupun sambil berdesakan para siswa terlihat mengikuti sesi latihan Gong dengan baik dan serius, beberapa praktisi yang berkaos kuning memberikan contoh dan memandu gerakan.

Penindasan dan pengambilan organ paksa

Putu Arta juga menyinggung masalah penindasan terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok, yang dimulai sejak 20 Juli 1999, kejahatan kemanusiaan serius yang diprakarsai oleh Jiang Zemin (Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok saat itu).

Juga kejahatan yang paling keji adalah pengambilan organ hidup yang diambil secara paksa, dan diperjualbelikan untuk menyuplai industri transplantasi organ di Tiongkok yang booming. Kejahatan kemanusiaan ini diduga masih berlangsung sampai sekarang.

Kegiatan pengenalan tentang Falun Dafa di samping diikuti oleh siswa, hampir semua guru juga ikut hadir mendengar penjelasan dan beberapa di antaranya mengikuti latihan Falun Dafa.

Berlatih 5 perangkat latihan Falun Gong

Para siswa dan beberapa guru dengan antusias mengikuti gerakan yang diperagakan praktisi dengan mengikuti musik lembut.

Para siswa berlatih Falun Gong

Ingin Ikut Berlatih

Salah satu guru Ibu Moegiwati Ester, S.Pd, guru Kimia -- mengatakan bahwa setelah mencoba mengikuti gerakannya, saya rasakan tubuh panas seperti ada energi yang mengalir. Saya sangat tertarik untuk mencoba di tempat latihan terdekat.

Sedangkan menurut Ari Adnyani (siswa Kelas 10) asal Selemadeg, sangat mengapresiasi kegiatan pagi itu dan menurutnya latihan ini bermanfaat untuk melatih kesabaran.

Guru yang ikut berlatih

Praktisi (berkaos kuning) menjelaskan lebih lanjut manfaat Falun Dafa kepada Guru pembimbing