(Minghui.org) Saya berumur 30 tahun sekarang. Saya lahir dengan luka di selaput mata dan hampir kehilangan penglihatan. Guru dan Falun Dafa telah membawa cahaya kembali dalam hidup saya.
Mata saya sering sakit ketika saya masih kecil. Di sekolah saya tidak dapat melihat tulisan di papan tulis meskipun saya duduk di barisan depan. Saya sering melewatkan kelas karena mata saya. Ketika menjadi buruk, mata saya sangat bengkak terasa seperti ada butiran pasir menggaruk bola mata saya. Sangat menyakitkan hingga saya tidak bisa berhenti gemetar. Saya tidak bisa berbuat apa-apa selain berbaring di tempat tidur sambil menangis.
Orang tua dan kerabat mencari segala macam solusi. Saya mencoba semuanya, tetapi tidak ada yang berhasil. Seiring berjalannya waktu, orang tua saya menghabiskan semua tabungan mereka untuk berbagai perawatan, namun penglihatan saya terus memburuk.
Pada tahun 1998 seorang spesialis mata mengatakan bahwa saya akan segera kehilangan penglihatan saya. Kami tidak siap menerima berita buruk, dan keluarga saya tidak mampu membayar perawatan. Orang tua saya begitu putus asa hingga terpikir suatu rencana yang buruk: Pada hari saya kehilangan penglihatan, kami akan mengakhiri hidup kami yang menyedihkan bersama-sama.
Pada Juni 1998 saya berhenti ke sekolah selama dua bulan karena mata saya. Suatu hari ibu saya pulang membawa buku berjudul Zhuan Falun dan berbicara dengan ayah saya tentang "kultivasi."
Karena kesakitan, segera setelah saya mendengar kata itu, saya duduk dan memberi tahu ibu bahwa saya ingin berkultivasi juga. Dia mengatakan bahwa saya terlalu kecil untuk memahami kultivasi, tetapi saya bersikeras.
Ibu saya kemudian mengatakan kepada saya, "Jika kamu ingin berkultivasi, kamu harus benar-benar percaya pada apa yang dikatakan dalam buku itu dan memperlakukan penyakit kamu sebagai karma." Saya segera setuju. Ibu saya segera mulai membacakan Zhuan Falun kepada saya. Saya memeluk ajaran itu dan mengingat setiap kata, berpikir bahwa Falun Dafa luar biasa!
Tiga hari kemudian, keajaiban terjadi. Pembengkakan di mata saya menghilang. Saya bisa membuka mata dan membaca Zhuan Falun. Dalam tiga hari kemudian mata saya pulih sepenuhnya dan saya kembali ke sekolah. Ketika saya kembali ke dokter mata, saya menemukan bahwa saya memiliki penglihatan 20/20.
Dokter terkejut, “Guru kamu luar biasa. Enam hari membaca Zhuan Falun dan mata kamu yang hampir buta kembali menjadi normal.”
Guru benar-benar menyelamatkan hidup kami. Kami sangat gembira dan bersyukur atas belas kasih Guru yang luar biasa.
Dua Pena
Segera setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, saya meminta uang kepada ibu untuk membeli pena khusus. Ketika dia mendengar harganya, dia mengerutkan kening tetapi tetap memberi saya uang. Saya ingat apa yang dikatakan Guru,
“Mulai sekarang kalian berbuat sesuatu harus lebih dulu memikirkan orang lain, mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri,” dari (“Sifat Kebuddhaan Tanpa Kebocoran” dalam Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)
Biaya pena itu tidak mengganggu saya, tetapi wajah ibu saya tampak sedih. Saya meninggalkan uang itu di rumah dan pergi ke sekolah.
Tidak jauh dari rumah saya melihat sejumlah uang di tanah, cukup untuk membeli dua pulpen khusus. Saya sangat senang bahwa saya akan membeli apa yang saya butuhkan, tanpa harus mengganggu ibu saya.
Kemudian saya ingat kata-kata Guru dalam Zhuan Falun,
“sebelum berbuat sesuatu terlebih dahulu mempertimbangkan kepentingan orang lain,” (Ceramah 9)
Bagaimana dengan orang yang kehilangan uang? Dia pasti khawatir dan mungkin akan mengalami masalah. Saya akhirnya tidak mengambil uang itu.
Sepulang sekolah, ibu saya bertanya mengapa saya meninggalkan uang itu di rumah. Saya memberi tahu dia apa yang harus saya lakukan sebagai seorang praktisi dan juga tentang saya tidak mengambil uang yang saya temukan di jalan.
Dia sangat bahagia karena saya mengikuti ajaran Fa. Dia memberi tahu ayah saya setelah dia pulang kerja dan minta dia membelikan saya dua pena khusus itu. Ketika saya memegang pena di tangan, saya tahu bahwa Guru sedang mendorong saya. Sejak saat itu saya tahu bahwa saya harus benar-benar berpegang pada standar Fa dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam semua yang saya lakukan.
Orang Tua Saya Tersenyum
Pada waktu makan, saya dengan cepat menyantap hidangan yang tersisa terlebih dahulu agar orang tua saya bisa makan hidangan yang baru disiapkan hari itu. Ketika orang tua saya meninggalkan rumah untuk bekerja, jika hujan, saya mengambilkan payung untuk mereka dan jika cuaca dingin di musim dingin, saya mengambilkan sarung tangan dan topi untuk mereka. Setiap kali saya melakukan itu, orang tua saya akan memiliki senyum lebar di wajah mereka. Orang-orang yang dekat dengan kami sangat memahami Falun Dafa ketika mereka tahu apa yang saya lakukan: "Falun Dafa mengajarkan anak-anak untuk memperhatikan orang tua mereka," mereka akan berkata. "Guru Dafa luar biasa."
Jejak Kaki Berlumpur
Suatu pagi saya pergi ke sekolah mengenakan kemeja putih favorit saya. Selama jam istirahat saat semua orang bermain di lapangan, tiba-tiba seseorang menendang saya dari belakang dua kali, meninggalkan dua jejak berlumpur di baju putih. Saya tidak khawatir dengan rasa sakit, tetapi baju putih saya yang rusak. Saya berbalik dan menatap bocah yang menendang saya. Dia terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa. Segera kata-kata Guru muncul dalam pikiran,
“dipukul tidak membalas, dicaci tidak membalas,” (Zhuan Falun Ceramah 9)
Saya tahu apa yang harus saya lakukan sebagai seorang praktisi. Saya mengalihkan pandangan dengan tenang.
Suatu hari selama kelas, guru kami mengatakan bahwa kami dapat berbicara apa pun yang ada di pikiran kami. Saat saya akan berbicara tentang kekurangan saya, guru menyela saya dan berkata, "Jika kamu memiliki kekurangan, maka tidak akan ada murid yang baik di kelas kita."
Pakaian Baru dari Teman-Teman yang Baik
Ibu saya dipenjara selama bertahun-tahun karena dia menolak untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Dafa selama penganiayaan. Dengan gaji ayah, kami secara finansial kekurangan dan sebagian besar pakaian saya rusak karena kami tidak mampu membeli yang baru.
Suatu hari setelah sekolah, enam teman sekelas saya meminta saya untuk menunggu mereka. Tidak lama kemudian mereka kembali dengan pakaian baru yang mereka beli untuk saya dengan uang saku mereka.
Hati saya dipenuhi dengan kehangatan dan penghargaan yang dalam. Orang sering mengatakan bahwa dalam masyarakat modern, bahkan anak-anak acuh tak acuh dan egois. Ini tidak benar. Selama sifat baik mereka bangkit, Sejati-Baik-Sabar akan berakar di hati mereka, dan mereka akan berbagi dengan tanpa pamrih untuk membantu orang lain.
Saya telah menyaksikan mukjizat Falun Dafa dan akan mengikuti prinsip-prinsipnya sehingga semua orang yang melihat saya akan tahu bahwa Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.
(Artikel untuk “Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia” 2018 di website Minghui)
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org