(Minghui.org) Saya seorang praktisi dari Timur Tengah. Saya mulai berlatih Falun Dafa ketika berumur 18 tahun. Ayah saya mulai berlatih beberapa tahun sebelum saya. Dia dulu mengatakan bahwa Falun Dafa adalah jalan yang dia cari sepanjang hidupnya. Dia juga mendorong saya dan orang lain yang dia kenal untuk berlatih. Namun, saat itu saya adalah seorang gadis muda dan tidak menganggapnya serius. Tepat setelah menyelesaikan sekolah menengah, saya mulai membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa. Saat saya membacanya, saya berpikir, "Mengapa saya tidak membaca buku ini lebih awal?"
Saya sangat berterima kasih kepada Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa, karena menjadikan saya sebagai pengikut. Bagi saya, bisa berlatih Dafa adalah karunia yang paling berharga di seluruh hidup saya. Saya sekarang mengerti arti hidup dan merasakan kebahagiaan sejati dari dalam hati.
Xiulian adalah tentang menyingkirkan keinginan dan keterikatan manusia, dan kembali ke jati diri yang asli. Dengan membaca Zhuan Falun, saya mengetahui banyak kebenaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini saya menjadi lebih bahagia dan lebih nyaman. Saya memandang konflik dengan hambar dan berhenti bersaing untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Karena saya tahu bahwa, jika sesuatu yang dimaksudkan menjadi milik saya, orang lain tidak dapat mengambilnya; Jika sesuatu yang tidak seharusnya menjadi milik saya, bahkan jika saya merebutnya, saya tidak akan mendapatkannya. Mengetahui prinsip ini membuat hidup saya jauh lebih mudah!
Guru Li berkata:
“Ada kalanya anda merasa bahwa benda tersebut adalah milik anda, orang lain pun memberi tahu benda itu adalah milik anda, tetapi sebenarnya itu bukan milik anda. Anda mungkin beranggapan itu memang milik anda, akhirnya itu bukan milik anda, dengan demikian ingin melihat apakah terhadap hal ini anda dapat melepas, jika tidak dapat melepas, itu berarti keterikatan hati, maka perlu digunakan cara ini guna menyingkirkan rasa kepentingan anda, inilah masalahnya. Karena manusia biasa tidak menyadari prinsip ini, selalu bersaing dan bertengkar bila dihadapkan pada kepentingan pribadi.”(Zhuan Falun)
Banyak orang sering bertanya-tanya mengapa memperlakukan mereka dengan buruk atau mengapa mereka mengalami kemalangan dalam hidup. Guru Li dengan jelas menerangkan alasan di balik kemalangan dan kesulitan kita. Singkatnya, itu karena karma diri sendiri.
Guru berkata:
“Di dalam Xiulian, pada saat secara konkret menghadapi konflik, saat orang lain memperlakukan anda dengan tidak baik, mungkin ada dua macam situasi yang terjadi: yang satu adalah dalam kehidupan anda sebelumnya mungkin pernah berbuat tidak baik pada orang lain, kini hati anda merasa tidak adil: “Mengapa saya diperlakukan seperti ini?” Lalu mengapa pada kehidupan sebelumnya anda memperlakukan orang lain seperti itu? Anda berdalih bahwa anda tidak tahu menahu dengan waktu dahulu, kehidupan sekarang tidak ada sangkut paut dengan kehidupan yang lampau, namun itu tidak dapat dibenarkan. Masih ada satu masalah, dalam konflik menyangkut masalah yang berkaitan dengan transformasi karma, oleh karena itu pada saat menghadapinya secara konkret, harus bersikap luhur, jangan seperti manusia biasa. Baik di tempat kerja maupun di lingkungan kerja lainnya juga sama, melakukan usaha pribadi juga sama, di mana juga ada pergaulan antarmanusia, tidak mungkin meniadakan kontak sosial, setidak-tidaknya masih berhubungan dengan tetangga sekitar.”(Zhuan Falun)
Karena kemerosotan moral, orang sering bertengkar karena keuntungan pribadi. Mereka telah menjadi serakah dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkan lebih banyak manfaat yang sedikit itu. Ketika berurusan dengan konflik, jika kita sebagai orang Xiulian juga menghadapi orang dengan buruk, lalu bagaimana kita bisa berbeda? Kita sedang Xiulian untuk meningkatkan diri dengan mengikuti prinsip-prinsip Sejati - Baik - Sabar (Zhen-Shan-Ren). Guru juga telah mengajarkan kita bagaimana seharusnya menghadapi konflik:
“Bagaimana kita menyikapi masalah ini? Saat menghadapi konflik semacam ini, pertama-tama kita harus tenang, tidak pantas bersikap seperti mereka. Tentu saja kita boleh menjelaskan dengan baik-baik, bahkan boleh menerangkan duduk persoalan, namun kalau itu dilakukan dengan keterikatan hati yang berlebihan juga tidak benar. Ketika kita menghadapi kerunyaman semacam ini, jangan sampai bersaing dan bertengkar seperti orang lain. Sebab jika dia berbuat begini, anda juga berbuat begini, bukankah dengan demikian anda juga seorang manusia biasa? Anda bukan saja tidak boleh bersaing dan bertengkar seperti dia, bahkan anda pun tidak boleh menaruh dendam di dalam hati, benar-benar tidak boleh dendam kepadanya. Begitu anda dendam padanya, bukankah anda sudah menjadi marah? Dengan demikian anda tidak berhasil mewujudkan Ren. Kami mengajarkan Zhen, Shan, Ren, maka Shan anda makin tidak ada lagi.”(Zhuan Falun)
Dengan berlatih Falun Dafa dan membaca Zhuan Falun, banyak pertanyaan saya dijawab. Misalnya, banyak orang mungkin memiliki pertanyaan umum tentang tujuan kehidupan manusia dan mengapa kita ada di sini. Dalam ceramah satu buku ini, Guru dengan jelas menjawab pertanyaan ini:
“makhluk berjiwa dari ruang dimensi ini tidak dapat melihat makhluk berjiwa yang berada pada ruang dimensi lain, tidak dapat melihat wajah asli dari alam semesta, dengan demikian berarti orang-orang ini telah jatuh dalam kesesatan. Bila ingin sembuh dari penyakit, menyingkirkan penderitaan, melenyapkan karma, orang-orang ini harus Xiulian, balik ke asal kembali ke jati diri, demikianlah pandangan yang dianut dalam berbagai macam Xiulian. Manusia harus balik ke asal kembali ke jati diri barulah merupakan tujuan sebenarnya dari menjadi seorang manusia.” (Zhuan Falun)
Setelah menikah, saya tinggal bersama keluarga suami. Suami saya adalah seorang praktisi juga. Meskipun ada perkataan umum bahwa ibu mertua dan menantu perempuan tidak memiliki hubungan yang baik, terima kasih kepada Dafa dan Guru, saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan ibu mertua. Saya menghormatinya, memperlakukannya dengan baik, dan membantu pekerjaan rumah tangga. Dia juga memperlakukan saya seperti putrinya sendiri. Nenek suami saya juga tinggal bersama kami. Karena dia sudah tua dan tidak bisa mandi sendiri, saya membawanya ke kamar mandi dan membantunya mandi serta tugas lainnya. Dia sangat berterima kasih atas bantuan saya dan sangat menghormati Falun Dafa.
Jika saya bukan seorang praktisi, saya mungkin tidak setuju tinggal bersama keluarga suami dalam satu rumah. Terima kasih kepada Dafa, kami memiliki kehidupan yang harmonis dan semua orang di keluarga mengasihi saya dan memperlakukan saya dengan baik. Sebagai seorang ibu rumah tangga, saya biasanya tinggal di rumah dan orang-orang yang paling sering saya hubungi adalah anggota keluarga suami. Ketika berurusan dengan mereka, saya berusaha untuk mempertimbangkan mereka terlebih dahulu dan tidak mementingkan diri sendiri. Sama seperti Guru telah meminta kita untuk menjadi:
“Jika anda selalu dalam belas kasih, memperlakukan orang dengan Shan, selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, setiap kali berjumpa masalah yang pertama-tama dipikirkan ialah, apakah hal ini bagi orang lain terasa berat atau tidak, apakah dapat mencederai orang lain, dengan demikian tidak akan timbul masalah” (Zhuan Falun)
Terlepas dari semua manfaat yang telah diberikan Falun Dafa kepada orang-orang di seluruh dunia, Dafa telah dianiaya di Tiongkok sejak 1999. Banyak praktisi di Tiongkok telah kehilangan nyawa karena penganiayaan. Praktisi di Tiongkok dan di seluruh dunia memberi tahu publik tentang apa yang terjadi pada praktisi Falun Dafa di Tiongkok dalam berbagai cara. Saya juga mencoba berbagai upaya untuk melakukan apa yang dapat saya lakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang tragedi ini dan membantu lebih banyak orang untuk mengetahui fakta kebenaran.
Dari lubuk hati saya ingin berterima kasih kepada Guru Li.
Terima kasih, Guru Li!
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org