(Minghui.org) Dua orang sedang yang sedang berkeliling membagikan materi Falun Gong pada tanggal 18 Maret 2018, dilaporkan dan dikejar polisi.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, sebuah latihan spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak Juli 1999. Karena menolak melepaskan keyakinan, banyak praktisi di Tiongkok yang telah ditangkap, ditahan, disiksa, dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuh mereka.

Awalnya, hanya sebuah kendaraan polisi yang mengikuti Guo Baojun [pria] dan Liu Desheng [pria], yang melihat bahwa petugas di dalamnya tidak menggunakan seragam. Kemudian, kendaraan kedua ikut mengejar.

Guo dan Liu tidak langsung berhenti. Mereka kemudian mendengar seorang petugas berteriak, “Hentikan mobil kalian atau kami tembak!”

Sebelum Guo dan Liu menginjak rem, mereka mendengar suara keras, kaca jendela belakang mereka hancur terkena tembakan.

Kaca jendela itu runtuh saat Guo dan Liu menepi. Seorang petugas bergegas mendekat dan menodongkan pistol ke kepala Liu dan memintanya untuk keluar.

Keduanya Guo dan Liu tangannya diborgol di belakang punggung mereka dan dibawa ke Pusat Penahanan Kota Panshi. Mereka didakwa pada tanggal 20 April.

Guo berterima kasih kepada Falun Gong karena telah menyembuhkan masalah ginjalnya dan mengubahnya menjadi orang yang lebih tenang. Liu, yang berusia 66 tahun, juga telah merasakan manfaat yang sangat besar dari berlatih Falun Gong. Karena rezim Tiongkok memblokir semua saluran resmi bagi praktisi untuk memohon hak berlatih Falun Gong, mereka telah menggunakan cara lain untuk melakukannya, seperti membagikan materi informasi, untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan.