(Minghui.org) Pada hari Selasa, tanggal 10 Juli 2018, praktisi Falun Dafa (juga dikenal Falun Gong) dari seluruh Israel berkumpul di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Tel Aviv untuk memprotes rezim komunis Tiongkok yang menganiaya Falun Dafa.

Praktisi menyerukan agar penganiayaan diakhiri

Falun Dafa adalah sebuah latihan spiritual yang berdasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar. Latihan ini meliputi lima perangkat yang sederhana.

Pada tanggal 19 Juli 1999, Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok, memerintahkan pelarangan terhadap Falun Dafa dan melakukan kampanye kekerasan. Sejak itu, praktisi di Tiongkok ditahan, dipenjara, dan disiksa secara sistematis karena keyakinan mereka. Mereka juga dibunuh demi organ mereka sebagai persediaan industri transplantasi organ di Tiongkok.

Setiap tahun pada tanggal 20 Juli, praktisi dari seluruh dunia melakukan rapat umum damai dan mengundang publik untuk berpartisipasi serta mengambil sikap. Praktisi di Israel membentangkan spanduk untuk mengecam penganiayaan dan memajang foto-foto praktisi yang meninggal dunia akibat penganiayaan.

Banyak orang berhenti untuk membaca spanduk-spanduk. Beberapa orang secara khusus datang untuk memberikan dukungan aksi protes ini, dan bahkan satu orang melakukan perjalanan beberapa jam dengan transportasi umum untuk terlibat di dalam kegiatan ini.

Foto-foto korban yang kehilangan nyawa mereka di dalam penganiayaan

Ada beberapa pembicaraan di rapat umum. Vadim Berstetsky sebagai ketua Himpunan Falun Dafa Israel berkata, “Sudah hampir 20 tahun kita mendengar tentang rezim kekerasan yang tidak mampu menekan sekelompok orang yang tidak melakukan satu tindakan kekerasan pun.”

Rahasia dari keteguhan mereka selama hampir 20 tahun terhadap penganiayaan brutal ini adalah mereka berhasil melepaskan rasa takut, perjuangan dan kekerasan di hati mereka, mereka mampu menjaga Sejati-Baik-Sabar di hati mereka.”

Rabbi Haim Cohen berkata, “Kita ingin mempromosikan kesehatan. Kita ingin mempromosikan Belas Kasih. Kita ingin mempromosikan Kesejatian. Jadi di mana kejahatan itu? Apakah anda begitu takut terhadap kebenaran?”

Rabbi Haim Cohen

Rabbi David Schpitz menjelaskan mengapa orang Yahudi di Israel harus peduli terhadap apa yang terjadi di Tiongkok: “Orang Yahudi di Mesir melakukan eksodus membawakan pesan kebebasan kepada dunia. Mesir kuno adalah simbol dari perbudakan -- perbudakan manusia yang memperbudak manusia lainnya. Hari ini, sayang sekali kita melihat perbudakan ini di Tiongkok.”

Ini adalah rezim yang takut terhadap rakyatnya sendiri. Rezim yang mengekang kebebasan warganya sendiri. Itulah mengapa rezim ini memperbudak warganya sendiri. Dan orang Yahudi yang membawakan pesan kebebasan 2.500 tahun lalu tidak bisa berdiam diri. Tidak bisa diterima. Kita tidak bisa tahan dengan orang lain memperbudak umat manusia lainnya.”

Praktisi melakukan latihan Falun Dafa di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Tel Aviv

Peragaan Latihan Falun Dafa di Plasa Teater “Habima”

Pada hari Sabtu, tiga hari sebelum rapat umum di depan Kedutaan Besar Tiongkok, praktisi berkumpul di depan Teater Habima di Tel Aviv untuk memperagakan latihan Falun Gong dan menceritakan kepada orang-orang yang lewat -- pecinta budaya, anak muda, dan para turis -- tentang penganiayaan Falun Gong di Tiongkok.

Peragaan latihan Falun Dafa di depan Teater Habima

Kegiatan diadakan pada senja hari, ketika warga kota keluar bersama dengan anak-anak mereka untuk bermain di plasa utama di depan teater sebelum matahari tenggelam. Peragaan latihan praktisi menciptakan suasana harmonis dan menenangkan. Saat penonton keluar dari teater, mereka datang untuk menanyakan tentang Falun Dafa, di mana mereka bisa mempelajarinya, dan tentang penganiayaan di Tiongkok. Banyak orang menerima brosur dan bunga lotus kertas.

Praktisi membagikan bunga lotus kertas dan brosur berisi informasi tentang latihan dan penganiayaan