(Minghui.org) Pemeran Internasional “The Art of Zhen - Shan - Ren” (Sejati, Baik, Sabar) mengunjungi Plovdiv dan Varna, kota terbesar kedua dan ketiga di Bulgaria, pada tanggal 9 Mei 2018. Pameran itu menonjolkan latihan kultivasi jiwa dan raga Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) dan mengekspos penganiayaan kejam yang dihadapi praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Beragam Respons Publik di Plovdiv

Kota Plovdiv menyelenggarakan pameran dari tanggal 9 hingga 27 Mei di gedung Dewan Kota, bekerja sama dengan Asosiasi Seniman Plovdiv. Dua pertemuan kota diadakan di sana selama waktu itu, memberikan kesempatan kepada banyak pejabat, komisaris kota, dan manajer distrik untuk melihat karya seni, dan mendengar tentang pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok. Ketua dewan kota menceritakan bahwa rekan-rekan kerjanya prihatin dengan adegan yang melukiskan kekejaman yang praktisi Falun Gong alami di Tiongkok, menyebabkan kebanyakan dari mereka menanyakan informasi lebih lanjut tentang penindasan terhadap Falun Gong.

Penasihat ombudsman, George Halachev sangat terkesan dengan pameran itu dan memperlihatkan ketertarikan pada latihan spiritual Falun Dafa. Ia ingin belajar latihan dan membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, yang berisi inti filosofi dari sistem kultivasi itu. Ia juga menyatakan kekagumannya terhadap ketekunan dan dedikasi praktisi dalam memperkenalkan Falun Gong dan mengungkap penganiayaan di Tiongkok. Ia berterima kasih kepada mereka karena telah memilih Kota Plovdiv untuk melakukan itu, “Saya belum pernah melihat pengunjung seperti ini di galeri ini! Pameran ini harus diadakan lagi selama forum 'European Cultural Capital – Plovdiv 2019'” ia berkata.

Selain pejabat kota, yang menjadi tamu juga banyak dari penduduk lokal dan turis. Ada siswa, ibu dengan anak, dan lansia, yang mampir setelah berjalan-jalan di Taman Tzar Simeon yang indah. Banyak yang kembali beberapa hari kemudian dengan teman. Sejumlah orang mengaku bahwa mereka datang kembali untuk melihat lukisan patung Buddha, yang menyapa mereka dengan senyuman hangat. Seperti yang dikatakan oleh seorang pengunjung, “Kami ingin merasakan lagi kehangatan, cahaya, dan kebaikan serta belas kasih yang dipancarkannya... luar biasa.”

Banyak pengunjung lansia yang terkesan dengan karya seni yang dipamerkan ini bukanlah abstrak tetapi realistik, yang menggambarkan pengalaman-pengalaman pribadi. Mereka menghabiskan waktu cukup banyak untuk berdiskusi tentang penganiayaan yang praktisi Falun Dafa alami di Tiongkok. Kebanyakan dari mereka membandingkannya dengan penindasan Partai Komunis Bulgaria yang telah mereka saksikan terhadap keluarga dan diri mereka. Seorang menyatakan, “Sayangnya kita tidak memiliki seniman seberani seniman yang ada di sini untuk melukiskan penindasan oleh komunis Bulgaria.”

Banyak tamu terkejut mendengar bahwa genosida seperti itu terjadi hari ini, dan bertanya mengapa sedikit sekali yang terdengar. Ada beberapa yang ingin tahu lebih banyak tentang fakta yang di sajikan dalam laporan Bloody Harvest yang dibuat oleh aktivis hak asasi Kanada, David Matas dan David Kilgour, yang membahas tentang pengambilan organ dari tahanan hati nurani di Tiongkok. Pengunjung berterima kasih kepada penyelenggara pameran karena telah memberikan informasi yang penting ini.

Pengunjung muda lebih tertarik dengan seni. Pada hari pertama pameran, sekelompok siswa dari National High School for Stage and Screen Arts dan Tsanko Lavrenov Art School hadir di pameran. Direktur sekolah seni itu, Svetlozar Chavdarov, seorang artis yang pernah mengunjungi Tiongkok, terkesan dengan tingkat artistik dari karya seni itu. Para siswa juga berbagi betapa sukanya mereka dengan lukisan itu. “Sekarang ini teknik presisi seperti ini sulit ditemui; mata dari karakter lukisan mengikuti anda ke mana saja, walau di lihat dari sudut pandang mana pun.” Seorang siswa juga terkesan dengan lukisan itu hingga ia datang ke galeri tiga kali. Ia berkata jika ia bisa, ia akan pergi ke New York untuk melihat yang aslinya.

Banyak pengunjung yang berkata bahwa mereka mengetahui pameran ini dari teman-teman mereka di Bourgas, sedangkan yang lain berjanji untuk merekomendasikan teman dan keluarga di kota Stara Zagora dan Sofia.

Terkejut dengan Kejahatan Komunisme

Kota Varna menyelenggarakan pameran ini pada tanggal 31 Mei hingga 15 Juni, di “Graffiti” Art Gallery. Pameran di Varna juga menarik perhatian publik. Guru dari sekolah seni dan sekolah olah raga berkunjung ke pameran dan kemudian membawa siswa dari kelas seni. Banyak penduduk Varna dan turis datang untuk melihat dan meninggalkan komentar di buku tamu. Kebanyakan dari mereka sangat tersentuh. Mereka berkomentar tentang elemen sosial yang kuat dari pameran itu dan menyatakan kemarahan pada kebrutalan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok.

Tamu juga terkesan dengan kemurnian dan keharmonisan yang termanifestasi dalam karya seni. Seorang seniman lokal berkomentar bahwa “Kebanyakan dari kanvas ini tidak untuk diletakkan di ruangan anda,” tetapi ia bercerita bahwa keluarganya juga menjadi korban penindasan di Bulgaria dan berkata bahwa ia belum lupa dengan apa yang terjadi pada orang-orang tidak bersalah yang dituduh melakukan “kejahatan terhadap rezim.”

Mantan walikota Varna dan anggota parlemen Hristo Kirchev hadir dalam acara pembukaan dan sangat tersentuh dengan karya seni itu dan cerita di baliknya.