(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa berkumpul di sebuah bangunan tua di tepi Sungai Loire dari tanggal 3-5 Agustus 2018. Mereka belajar ajaran Falun Dafa, berlatih Gong, membahas dan saling membandingkan pengalaman kultivasi mereka. Mereka berbicara tentang bagaimana meningkatkan diri serta mengatasi tantangan dengan menjaga pikiran lurus. Banyak peserta menilai pertemuan ini sebagai kesempatan yang berharga.

Christine berasal dari Marseille. Dia berkata, “Akhir pekan ini menjadi sangat penting bagi saya. Dengan begitu banyak praktisi belajar Fa dan berbagi pengalaman, kami bisa berbicara tentang tantangan yang kami hadapi di dalam kultivasi.”

Dengan mencari ke dalam, saya menemukan beberapa keterikatan, tetapi saya tidak pernah merasa punya keterikatan iri hati. Akhir pekan ini, seorang praktisi menyebutkan bahwa dia tidak merasa terganggu oleh nyamuk atau semut ketika bermeditasi dan dia mampu hening,” lanjutnya.

Ketika mendengar ini, saya bertanya pada diri sendiri mengapa saya belum mencapai tingkatan tersebut. Segera setelah memiliki pikiran ini, saya menyadari bahwa itu berkenaan dengan iri hati. Saya berpikir: ‘Saya tidak menginginkan ini. Setiap orang berada di tingkatan kultivasi yang berbeda. Saya harus merasa berbahagia untuk dia.’ Saya merasa sangat senang bahwa iri hati saya terekspos dan mampu melenyapkannya!”

Evelyne melakukan perjalanan dari Nantes. Dia mengatakan dengan membandingkan pengalaman kultivasi adalah sangat berarti dan dapat membantu praktisi meningkat bersama-sama. Dia mengenang, “Saya benar-benar gembira. Saya bisa merasakan pikiran murni dan positif dari praktisi lain.” Evelyne menambahkan bahwa kehidupan di Eropa santai dan praktisi tidak boleh santai dalam berkultivasi.

Wei Wei dari Paris menyebutkan bahwa ketika belajar Fa bersama dengan praktisi lain, medan energi sangat kuat, dan dia bisa memahami setiap kalimat Fa Guru dengan jelas. Ketika dia membaca, “Kesadaran Utama Harus Kuat” (Zhuan Falun), dia menyadari harus memperkuat kesadaran utamanya, mengendalikan pikirannya, dan tidak membiarkan pikirannya mengembara.

Sandra berasal dari Paris berbicara tentang bagaimana dia akhirnya mampu bermeditasi selama satu jam. Dia berkata, “Walaupun saya telah berlatih delapan tahun, perangkat kelima sangat sulit bagi saya. Pada awalnya, kaki saya sangat sakit, bahkan duduk dengan kaki sila ganda dalam tiga detik sepertinya tidak mungkin. Saya sering duduk sampai menahan air mata selama tiga puluh menit. Tidak mungkin bagi saya untuk bermeditasi selama satu jam.”

Perlahan-lahan, saya tidak menaruh perhatian pada latihan Gong. Saya lebih menekankan pada belajar Fa dan merasa berlatih Gong tidaklah penting. Sebuah tempat latihan didirikan di kota saya tahun ini. Saya berpikir perlu membaca buku Metode Agung Mencapai Kesempurnaan [Dayuanmanfa] lagi, yang menjawab pertanyaan praktisi baru.”

Guru berkata,

Dengan demikian Dafa ini memerlukan kultivasi [Xiu] juga berlatih [Lian], kultivasi diletakkan di depan, berlatih diletakkan di belakang. Hanya berlatih Gong tidak akan bisa tumbuh Gong; hanya berkultivasi hati namun tidak berlatih Metode Agung Mencapai Kesempurnaan [Dayuanmanfa], daya Gong akan terhambat, dan Benti juga tidak dapat berubah.” (Metode Agung Mencapai Kesempurnaan [Dayuanmanfa], versi draf)

Dia melanjutkan, “Dalam buku ini, Guru berbicara tentang bagaimana karma ditransformasi dan hubungan antara sakit dan karma, yang mana dilenyapkan saat seseorang berlatih. Setelah membaca ini, saya memiliki pemahaman lebih dalam terhadap latihan Dafa.”

Saya sungguh-sungguh ingin bermeditasi. Itulah pertama kali saya menikmati metode latihan kelima dan mudah bagi saya untuk duduk selama 55 menit. Saya tahu Guru sedang membantu saya. Kaki saya masih sakit ketika bermeditasi, tetapi sekarang saya memahami mengapa dan saya merasa gembira.”

Antoine dari Colmar berkata dia perlahan-lahan menjadi kendur dalam berkultivasi. Setelah pertemuan dengan praktisi lain, dia berharap menjadi lebih gigih maju lagi.