(Minghui.org) Peringatan adanya angin topan tidak menghalangi para praktisi Falun Gong di Taipei untuk mengikuti rutinitas mingguan mereka. Para praktisi masih pergi memasang poster dan membagikan brosur di depan Balai Peringatan Sun Yat-Sen pada tanggal 30 September 2019. Mereka ingin memberi tahu lebih banyak orang tentang penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok terhadap latihan tersebut, terutama kepada para wisatawan dari Tiongkok. Mereka ingin agar mereka memiliki kesempatan untuk mengetahui mengapa penganiayaan selama 20 tahun itu salah dan mendengar tentang manfaat kesehatan dari berlatih Falun Gong.

Meskipun angin berhembus kencang dan hujan sesekali, para praktisi Falun Gong masih berkumpul di depan Balai Peringatan Sun Yat-Sen untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan terhadap latihan tersebut di Tiongkok.

Chin, penduduk setempat, tinggal di dekat balai peringatan. Dia menghampiri praktisi untuk memberi mereka semangat. “Saya tahu (praktisi Falun Gong) akan datang meskipun ada angin dan hujan lebat. Itu adalah kegigihan sejati dan itulah semangatnya! Saya mengagumi kalian dan itulah sebabnya saya berada di sini untuk bersama kalian. Pertahankan,”kata Chiu.

Turis Diberitahu untuk Berkumpul diDepan Poster Falun Gong

Tiga pejalan kaki yang datang ke BalaiPeringatan setiap akhir pekan mendengar dua pemandu wisata memberi tahu kelompok mereka, "Kembali ke sini dalam 40 menit, di depan poster Falun Gong."

Tiga pejalan kaki menghampiri praktisi acungan jempol. “Keyakinan membuat kalian ada di sini, hujan maupun cerah. Lihatlah turis Tiongkok, mereka membutuhkan kalian di sini,”kata mereka untuk menyemangati praktisi.

Praktisi Menegakkan Keyakinan Mereka

Sepasang suami istri dari Kota Dalian di Provinsi Liaoning, Tiongkok, menghampiri para praktisi Falun Gong. Si suami dengan hati-hati membaca semua poster dan selebaran serta meminta informasi terbaru. Ternyata saudara perempuannya adalah seorang praktisi Falun Gong. “Dia memberitahu saya informasi terbaru setiap hari. Saya tahu semua tentang penganiayaan,”katanya. Istrinya menyarankan, "Lain kali kita harus membawa saudarimu ke sini." Suaminya kemudian memberi tahu seorang praktisi: "Saudari saya ditangkap dan dipenjara berkali-kali. Dia tetap bersikeras berlatih. Dia tidak diragukan lagi adalah murid yang baik dari Guru Li (pendiri)."

"Hanya praktisi Falun Gong yang dapat menegakkan keyakinan mereka begitu lama dalam menentang penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok," katanya.

Terkejut dengan Kejahatan Pemerintah Tiongkok

Seorang pria dari London mengatakan bahwa dia tahu bahwa para praktisi di Inggris sering mengadakan aksi damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok di London. Setelah membaca poster, dia memberi tahu praktisi, "Saya tidak suka pemerintah Tiongkok, namun saya suka orang-orang Tiongkok dan budaya tradisional. Ini adalah ide yang benar-benar terpisah.”

“Otoritas Tiongkok telah menangkap banyak orang Uygur. Guru Tionghoa saya ditangkap tiga minggu lalu dari rumahnya. Saya belum mendengar kabar darinya sejak saat itu,”katanya.

Ketika para praktisi menjelaskan beberapa metode penyiksaan yang digunakan terhadap para praktisi di Tiongkok untuk memaksa mereka melepas keyakinan mereka, pria itu terkejut bahwa pihak otoritas akan melakukan kejahatan semacam itu dan menyebutnya sebagai "mengerikan dan kejam."

Sebelum berpisah, dia memberi tahu para praktisi bahwa dia akan mencari tahu lebih banyak tentang Falun Gong dan penganiayaan dari internet. Dia menjabat tangan para praktisi dan berharap semoga sukses.