(Minghui.org) Kakak ipar saya adalah seorang yang baik hati yang tidak pernah mengecewakan siapa pun yang butuh bantuan. Dia juga berjuang untuk Falun Dafa di banyak kesempatan meski rezim komunis Tiongkok menganiaya ajaran olah jiwa dan raga ini. Karena melakukannya, dia telah diberkati.

Sebuah Perbincangan Dengan Kepala Polisi

Pada suatu hari, dia pergi ke kantor polisi setempat untuk membantu seorang teman. Dia sedang ngobrol dengan kepala kantor polisi dan topik keyakinan spiritual muncul begitu saja.

Dia berkata dia pernah meyakini sejumlah agama tetapi menemukan bahwa mereka melakukan berbagai hal dengan berbeda dari yang mereka ceramahi. Tetapi, dia temukan bahwa Falun Dafa, yang mengajarkan prinsip universal Sejati-Baik-Sabar sangat bagus.

Dia pernah temukan sejumlah brosur Falun Dafa saat sedang bekerja di bidang ini. Dia lalu membacanya dan menyadari banyak orang yang berpendidikan sedang berlatih Falun Dafa karena ini sangat bagus. Dia juga membaca sebuah buku Falun Dafa dan melihat buku ini mengajari orang untuk menjadi lebih baik. Dia mengutuk Jiang Zemin, mantan pemimpin rezim komunis karena telah menganiaya para praktisi Falun Dafa.

Kepala polisi itu setuju. Dia berkata bahwa semua praktisi Falun Dafa yang dia telah temui adalah orang baik dan tidak pernah berkelahi atau melakukan perbuatan buruk.

Mengunjungi Stan Informasi Falun Dafa di Hong Kong

Kakak ipar saya menjadi seorang agen penjualan untuk perusahaan produk kesehatan. Perusahaan ini mengatur sebuah perjalanan gratis untuk para agen ke Hong Hong dan Macao.

Dia bandara Hong Hong, si pemimpin tur menetapkan peraturan bagi semua orang dan tidak memperbolehkan mereka untuk menerima atau membaca materi-materi Falun Dafa.

Kakak ipar saya berkata, “Kenapa? Apa yang salah dengan Falun Dafa? Ia mengajarkan orang untuk menjadi orang baik. Falun Dafa telah dirangkul di seluruh dunia. Jika kamu tidak membolehkan saya menerima materi Falun Dafa, saya akan berhenti.”

Si pemimpin membalas, “Baik, baik, kamu boleh membacanya.”

Lalu si pemandu wisata berkata, “Kamu bisa membacanya, tetapi berhati-hati dan jangan dibawa—jika kamu tidak ingin ada masalah di kepabeanan.”

Alhasil, seluruh kelompok tur pergi langsung ke stan informasi Falun Dafa di berbagai tempat turis yang berbeda. Beberapanya membaca poster-poster dan sejumlahnya membaca sejumlah informasi bersama mereka. Kakak ipar saya membawa pulang sebuah buku Sembilan Komentar Terhadap Partai Komunis dan tidak sabar untuk membaginya bersama saya saat dia tiba di rumah.

Mencari Keadilan Bagi Seorang Praktisi

Pada suatu kali, kakak ipar saya mempelajari mengenai seorang praktisi Falun Dafa yang telah ditangkap dan sedang menghadapi persidangan. Dia menelpon walikota dan mengekspresikan rasa khawatirnya terhadap praktisi yang tidak bersalah.

Dia membacakan pemberitahuan Biro Publikasi Tiongkok 2011 yang mencabut larangan buku dan literatur Falun Dafa. Si walikota mengarahnya ke kepala departemen kepolisian dan kepala pusat penahanan. Dia memanggil kedua-duanya dan meminta mereka agar tidak menganiaya praktisi.

Karena upayanya, persidangan ditunda dan hakim tidak lagi meminta para praktisi Falun Dafa untuk menggunakan borgol tangan dan kaki selama persidangan mereka.

Diberkati Karena Menjadi Seorang Pendukung Falun Dafa

Kakak ipar saya telah diberkati karena mendukung Dafa.

Kakak ipar saya menanam dan menjual semangka. Setelah biji semangka ditanam, seluruh ladang mesti diairi. Tetapi setelah dia selesai menaburkan semua benih, ada aliran air dan dia tidak perlu khawatir dengan pengairan ladangnya lagi.

Semangka matang cepat rusak. Tapi sebelum dia sempat membeli jaring untuk melindunginya, markas militer terdekat memberi penawaran untuk membeli semua hasil panen dengan harga tinggi.