(Minghui.org) Wang Guibin, pria, meninggal dunia di tahanan polisi pada tahun 2006, 14 hari setelah dia ditangkap karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan meditasi yang telah ditindas oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Menurut seorang pejabat desa yang membawa keluarganya untuk melihat jasad Wang, putranya dipukuli dengan parah ketika dia berusaha untuk melihat lebih dekat. Mereka semua bisa melihat dari jauh bahwa jasadnya dibekukan dan ada benjolan besar di leher.

Wang, warga Kota Zhangjiakou, Provinsi Hebei, ditangkap pada 1 September 2006, dan ditahan di Pusat Penahanan Shisanli. Polisi mengatakan dia meninggal dunia pada pukul 13.00 pada 15 September.

Menurut praktisi Falun Gong lain yang ditahan bersamanya pada waktu itu, mereka berulang kali diperiksa secara fisik dan darah mereka diambil dua hari sebelum kematian Wang. Lalu dia dibawa pergi dan tidak pernah kembali. Mereka menduga Wang menjadi korban dari perampasan organ paksa.

Para petugas dari Divisi Keamanan Domestik Wanquan membawa istri Wang ke pusat penahanan sekitar pukul 19.00 pada 15 September dan memberi tahu dia bahwa suaminya mati kelaparan pada dini hari itu. Istrinya pingsan.

Ketika putra Wang mengetahui ibunya telah dibawa ke pusat penahanan, dia langsung pergi ke sana.

Dia meminta untuk membawa jasad ayahnya ke rumah, namun polisi berkata, “Saya hanya bisa menyetujui permintaan untuk mengkremasi jasadnya. Jika saya membiarkan kamu membawa jasadnya, saya akan mendapat masalah besar.”

Pada pagi hari, 17 September, polisi kembali ke rumah Wang dan memerintahkan istrinya untuk menandatangani dokumen untuk mengkremasi jasad suaminya. Dia menolak untuk memberi tanda tangan.

Polisi pergi ke rumah ibunda Wang pada 18 September dan memerintahkan dia untuk menandatangani dokumen kremasi.

Dalam usia 80-an, ibunya sangat terpukul mengetahui putranya telah meninggal dunia. Putranya adalah pengasuh satu-satunya. Dia terus-menerus menangis dan pingsan. Karena tidak ingin bertanggung jawab, polisi segera pergi.

Ibunda Wang mengalami pingsan pada 19 September dan hampir meninggal. Setelah sadar kembali, dia pergi ke kantor polisi bersama dengan keluarganya untuk meminta jasad Wang diberikan kepada mereka.

Polisi berjanji untuk membolehkan mereka melihat jasad Wang pada keesokan hari dan mengatakan akan membayar pemakamannya serta memberi mereka uang kompensasi.

Karena ibunda dan istri Wang belum pulih dari kesedihan atas kematiannya yang mendadak, enam praktisi Falun Gong setempat menemani keluarga itu ke rumah duka pada 20 September untuk melihat jasadnya. Keenam praktisi itu ditangkap.

Ibunda Wang kemudian dibawa ke panti jompo. Staf lalai dan meninggalkan kaki serta tangannya di dalam pemanas agar tetap hangat. Dia meninggal dunia tidak lama setelah itu.

Artikel terkait dalam bahasa Inggris:

Mr. Wang Guibin of Wanquan County, Zhangjiakou City, Hebei Province Suffered Ten Rounds of Kidnapping and Persecution Before He Died (Photo)