(Minghui.org) Saya dan istri berusia 70-an ketika kami mulai berlatih Falun Dafa di Xinjiang pada tanggal 5 Mei 1998. Beberapa bulan kemudian, putra saya juga mulai berkultivasi ketika ia masih kuliah.

Mampu Membaca Buku-Buku Dafa

Saya dan istri buta huruf. Dia hanya bersekolah selama dua bulan dan saya tidak pernah bersekolah. Setelah kami mulai berkultivasi, rekan-rekan praktisi membantu kami membaca Fa dengan keras sehingga kami bisa mendengarkan. Jika ada karakter yang tidak dapat kami kenali, kami bertanya kepada praktisi. Dalam dua bulan, istri saya bisa membaca Fa dan saya bisa membaca Zhuan Falun dalam setahun.

Penyakit Kami Lenyap

Saya menderita berbagai penyakit dan cedera punggung sebelum menjadi seorang praktisi Falun Dafa; Saya tidak dapat melakukan apa pun dan akhirnya tidak bisa berjalan. Hidup dalam situasi tanpa harapan seperti itu, saya berhenti bekerja dua tahun sebelum usia pensiun.

Istri saya dalam kondisi yang lebih buruk. Pada satu kesempatan dia dirawat di rumah sakit selama sembilan bulan dan menderita penyakit jantung, diabetes, radang ginjal dan kandung empedu.

Dia mengompol dan sering mengotori celana. Penyakit ginjal menyebabkan edema dan ketika dia berjalan, dia harus memegang dinding dengan satu tangan sambil memegang tongkat dengan tangan lainnya.

Dia mencoba semua jenis perawatan medis dan beberapa jenis qigong pada saat kepopulerannya, tetapi tidak ada yang membantu.

Setelah kami mulai berkultivasi Dafa, kondisi fisik kami menjadi lebih baik dan semua penyakit kami lenyap. Kami tidak punya masalah untuk menaiki lima anak tangga atau kesulitan mengendarai sepeda. Kami juga mengalami banyak mukjizat lainnya.

Putra Disiksa Hingga Mati, Istri Terbaring di Tempat Tidur dan Menjadi Buta

Setelah Partai Komunis Tiongkok mulai menganiaya praktisi Dafa pada tahun 1999, mereka menangkap putra saya tiga kali dan mengurungnya di kamp kerja paksa selama total enam tahun.

Suatu tahun, saya pergi mengunjungi putra saya di kamp kerja paksa dan melihat banyak anak muda juga ditahan di sana karena berkultivasi Dafa. Awalnya, para praktisi muda ini tidak diberi makan. Setiap kali saya pergi menemui putra saya, saya membawa 50 hingga 60 makanan untuk para praktisi muda ini.

Putra saya mengalami pemukulan, disengat listrik, dicekok paksa makan, digantung dengan borgol, dan penyiksaan tidak manusiawi lainnya saat ditahan. Ketika dia dibebaskan pada tahun 2009, dia menderita gangguan mental karena penyiksaan dan tidak bisa mengenali istri saya atau saya. Dia meninggal tiga bulan kemudian pada usia 33 tahun.

Karena trauma kehilangan putra kami, kondisi fisik istri saya memburuk dan dia terbaring di tempat tidur. Dia juga menjadi buta karena menangis.

Mukjizat Terjadi pada Istri Saya

Setelah menjadi buta, istri saya tidak bisa membaca buku-buku Dafa lagi. Namun, dia ingin membaca ajaran dan memohon Guru: "Guru, tolong bantu saya agar saya dapat melihat karakter Dafa. Saya tidak perlu melihat yang lain. Guru, tolong biarkan saya membaca Fa.”

Sebuah keajaiban terjadi dan meskipun ia tidak dapat melihat hal lain, ia dapat membaca buku-buku Dafa. Istri saya dan saya mulai membaca Fa bersama lagi.

Suatu kali, istri saya memohon pada Guru: “Bagaimana khabar, Guru? Bisakah saya melihat Anda, walau hanya sekilas? Saya sangat merindukan Anda."

Karena istri saya tidak dapat melihat (selain teks dalam buku-buku Dafa), kami tidak pernah menonton TV di rumah. Dia pergi ke rumah seorang rekan praktisi dan duduk di depan TV yang menyiarkan program NTDTV. Istri saya kemudian melihat Guru muncul di layar. Dia mengatakan kepada saya, “Guru tidak mengatakan apa pun kepada saya. Dia mengenakan jas seperti saat memberikan ceramah Fa, dan kemudian pergi.” Istri saya sangat gembira sampai dia menangis.

Suatu kali, sebelum dia buta, istri saya pergi ke rumah seorang praktisi menonton video Dafa. Saat mengendarai sepeda dalam perjalanan pulang, dia berjalan di bawah embusan angin kencang, yang mematahkan pohon berukuran besar yang kemudian jatuh di kepalanya dan meluncur turun ke punggungnya. Namun, dia tidak terluka.

Angin mematahkan banyak pohon selama perjalanan pulang, tetapi dia tidak mengalami masalah di sepanjang perjalanan. Ketika dia dekat dengan rumah, angin mematahkan ranting besar dari pohon, yang juga menimpa dirinya; tapi sekali lagi, dia tidak terluka.

Mukjizat yang Saya Alami

Sekitar satu bulan setelah saya mulai berkultivasi Dafa, ketika saya sedang melakukan meditasi duduk dengan mata tertutup, tiba-tiba saya melihat sebuah bejana dupa di depan saya. Ada 6 potong tongkat seperti dupa dan masing-masing menunjuk ke ruang di antara alis saya.

Saya mengalami sakit kepala sejak muda, yang sering menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Dengan masing-masing dupa mengarah ke kepala saya, saya merasa sangat nyaman, hangat yang berlangsung sekitar satu menit. Kemudian sakit kepala saya lenyap.

Musim dingin sangat dingin di Xinjiang. Saya sering bepergian lebih dari 20 mil untuk mengunjungi putra saya ketika dia berada di kamp kerja paksa, dan saya tidak pernah mengenakan topi tidak peduli seberapa dingin suhunya. Namun, saya tidak sakit kepala karena kedinginan.

Saya mengalami pemurnian selama satu tahun. Saya mempunyai herpes zoster di dekat tulang rusuk kiri dengan Psoriasis Pustular yang menyebar dari depan ke belakang yang menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan.

Daging di daerah yang luka tampak seperti apel busuk dan warnanya gelap. Ketika istri saya mencuci daerah itu, potongan-potongan daging busuk jatuh ke baskom, membuatnya takut.

Dia mengambil sepotong daging dari baskom dan meletakkannya kembali di tubuh saya. Dia kemudian mengoleskan abu dupa dan menutupi daerah itu dengan kain kasa.

Saya mengingat ajaran Guru,

“Jika dia dapat melepaskan hidup dan mati, dia adalah Dewa; jika dia tidak dapat melepaskan hidup dan mati, dia adalah manusia.”(“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Australia”)

Saya melepaskan hidup dan mati dan tidak merasa takut. Saya berusaha menahan rasa sakit yang hebat. Tidak lama kemudian, area yang bernanah sembuh tanpa ada bekas luka -- sungguh ajaib.

Setelah melakukan meditasi duduk suatu hari, saya menemukan bahwa saya bergerak lebih dari satu meter dari bantal yang saya duduki sebelum saya mulai bermeditasi, dan saya menyadari saya telah melayang.

Saya juga mengalami proses pembukaan mata ketiga seperti yang dijelaskan dalam Zhuan Falun: "...dengan sekejap kuncup bunga terbuka." (Ceramah Dua, Zhuan Falun) dan kemudian saya mulai melihat pemandangan di dimensi lain. Kata-kata dalam buku Dafa adalah benar -- setiap kata adalah benar.

Saya sering bermimpi tentang memusnahkan kejahatan menggunakan pedang yang panjangnya 182 cm (termasuk gagangnya). Saya terlihat perkasa dan kuat, menebas iblis dengan pedang.

Suatu kali, saya merasa setinggi 914 meter dan semua kejahatan berada di kaki saya. Mereka menggunakan pedang lebar, tombak, pedang, dan senjata lainnya, dan terlihat sangat arogan. Saya dengan mudah menangkap mereka dengan tangan dan menghancurkan mereka semua.

Di waktu lain, seekor naga jahat yang tampaknya mati tiba-tiba bangkit, terbang ke udara, dan kemudian jatuh ke arah saya. Namun, ketika semakin dekat naga itu menjadi lebih kecil. Akhirnya, menjadi seukuran sumpit dan menempel di jari saya. Saya menghancurkan dan membuangnya.

Guru Selalu Membimbing Kami

Penganiayaan di Xinjiang tak henti-hentinya dan banyak praktisi Dafa ditangkap. Istri dan saya kehilangan kontak dengan praktisi lain yang membuat kami cemas tentang mereka. Kami memohon pada Guru: "Guru, kami kehilangan kontak dengan praktisi Dafa lainnya. Tolong jangan lupakan kami."

Kemudian, ketika istri saya sedang membaca "Dewa tidak akan mencampakkan kita" di Hong Yin III puisi "Mencari" menarik perhatiannya. Kami menyadari bahwa Guru memberi kami petunjuk dan kami merasa sangat gembira.

Sekarang, istri saya dan saya telah bertemu praktisi lain. Kami sehat dan kulit kami kemerahan. Bersama dengan rekan-rekan praktisi, kami membaca Fa, memancarkan pikiran lurus, mengultivasi diri sendiri, dan menyelamatkan hidup.

Kami sangat percaya pada Fa dan berjalan di jalan untuk kembali ke rumah mengikuti Guru.