(Minghui.org) “Budaya dan sejarah anda, filosofi anda, hubungan anda dengan Tuhan, dan hubungan di antara anda sangat mendalam. Saya pikir mereka hebat, jadi saya ingin menggali lebih banyak tentang keyakinan anda. Saya berharap saya dapat memiliki keyakinan yang mulia ini,” kata El Aziz Hamid dari Belgia yang berbicara kepada seorang praktisi Falun Dafa.

Praktisi Falun Dafa dari Paris mengadakan dua acara hari informasi di Lapangan Hak Asasi Manusia pada tanggal 10 dan 24 November 2019. Mereka memperagakan latihan dan berbicara kepada pengunjung tentang latihan spiritual yang berdasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Hamid menyaksikan peragaan latihan praktisi dan membaca papan informasi untuk waktu yang lama. Dia mengobrol dengan seorang praktisi dan berkata dia tertarik untuk berlatih Falun Dafa.

Berbicara tentang pemahamannya tentang prinsip-prinsip Falun Dafa, Hamid berkata, “Dunia tempat kita hidup ini memiliki konflik budaya yang menyebabkan kontradiksi dalam kehidupan, dan menciptakan bahaya. Toleransi diperlukan untuk umat manusia dan dunia yang seimbang. Tanpa toleransi, orang akan lebih stres dan tertekan, menjauh dari sifat sejati kita, dan menjadi menjauhkan diri dari kebenaran dan kasih sayang.”

Praktisi mengadakan acara Hari Informasi Falun Dafa

Pengunjung membaca informasi tentang Falun Dafa dan menandatangani petisi yang mengecam penganiayaan yang telah berlangsung selama 20 tahun di Tiongkok

Danielle Dupuis, seorang pensiunan, mengatakan pengambilan organ secara paksa dari orang yang masih hidup tidak dapat ditoleransi. “Tidak ada bahasa untuk menggambarkan teror. Ini skandal. Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang ekstrem.” Ia menekankan bahwa protes damai praktisi harus dilanjutkan.

Majid Omar, seorang pengunjung dari Maroko, mengatakan pengambilan organ secara paksa adalah kejahatan yang tidak manusiawi dan seharusnya tidak ada sama sekali. “Orang-orang yang bertanggung jawab harus ditangkap, diadili dan dihukum. Tuhan menciptakan manusia, tetapi beberapa manusia membunuh orang lain dan mengambil organ mereka.”

Dia mengatakan bahwa tidak ada agama yang mengizinkannya terjadi dan tidak ada emosi manusia yang dapat menerima ini. “Sangat menyedihkan bahwa beberapa orang hanya peduli tentang uang dan menggunakan cara apa pun, bahkan penjarahan organ. Tuhan tolong bantu kami untuk menemukan solusi!”