(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Pulau Utara Selandia Baru berpartisipasi dalam lima parade Natal yang berbeda pada hari Sabtu, 30 November dan Minggu, 1 Desember 2019.

Untuk bergabung dengan kelima parade, praktisi perlu memecah tim menjadi lebih kecil. Tian Guo Marching Band pada hari Sabtu berpartisipasi dalam parade Natal di Tauranga dan pada hari Minggu parade di Devonport, Auckland. Tim genderang pinggang dan kendaraan hias berpartisipasi dalam parade Natal di Manurewa pada hari Sabtu dan pada hari Minggu di Palmerston Utara. Pada hari Minggu, Tim tarian naga berpartisipasi dalam parade Natal di Ellerslie, Auckland.

Tian Guo Marching Band berpartisipasi dalam parade Natal di Tauranga

Praktisi Falun Gong dalam parade Natal di Manurewa, Auckland

Parade Natal di Manurewa

Tim tarian naga dalam parade Natal di Ellerslie, Auckland

John Raeburn, seorang profesor psikologi di University of Auckland, keluar untuk minum kopi dengan teman baiknya Mary Hancock di Devonport pada hari Minggu dan bertemu parade Natal. Dia berkata bahwa dia sangat mengagumi Tian Guo Marching Band.

“Kami adalah warga Selandia Baru yang lahir dan besar di sini. Tapi kami sangat suka musik tim Falun Gong. Penampilan mereka luar biasayang membuat kami merasa bahagia,”katanya.

Dia tahu bahwa di Tiongkok, praktisi Falun Gong menderita penganiayaan berat. Praktisi di Selandia Baru bebas mengekspresikan diri. Dia dengan tulus berharap bahwa mereka semua dapat merasakan bahwa Auckland menyambut dan membutuhkan mereka.

John Raeburn (kanan) dan temannya Mary Hancock (tengah) berfoto dengan anggota Tian Guo Marching Band

John dan Mary menikmati meditasi dan karena itu tertarik pada Falun Gong dan belajar tentang penganiayaan.

"Saya tahu seberapa baik praktisi dan betapa mengerikan dan menakutkannya Partai Komunis Tiongkok (PKT)," kata John.

Dia mengatakan PKT menganiaya Falun Gong dengan sangat kejam karena praktisi Falun Gong sangat berbeda dari PKT.

Joseph Allan (kanan), di Manurewa menyambut para praktisi Falun Gong

Joseph Allan, seorang anggota dewan lokal Manurewa, juga merupakan konduktor dari Orkestra dan Paduan Suara Orkestra Pemuda Manukau. Dia memuji tim genderang pinggang praktisi Falun Gong atas penampilan luar biasa mereka. Dia mengatakan kostum mereka sangat menarik dan dia menghargai partisipasi mereka dalam parade.

Luke King yang mengelola taman kanak-kanak, mengatakan: “Tim genderang pinggang tampil sangat baik dan terorganisasi dengan baik. Kostum mereka bagus dan sepertinya mereka berlatih untuk waktu yang lama.”

Dia juga tahu semua anggota tim genderang pinggang adalah praktisi Falun Gong. Dia berkata, “Falun Gong adalah semacam latihan meditasi yang sangat baik dan sehat. Ia adalah keyakinan spiritual yang damai.”

Luke King

Luke juga bertanya mengapa Falun Gong menderita begitu banyak kesengsaraan di Tiongkok. Seorang praktisi mengatakan kepadanya bahwa rezim PKT adalah ateis dan tidak memungkinkan orang untuk percaya pada Dewa, jadi PKT menganiaya hampir semua kepercayaan, termasuk orang Tibet dan Uighur. Dia segera mengerti mengapa PKT menganiaya Falun Gong. Dia bilang dia ingin mempelajari lebih banyak tentang itu.