(Minghui.org) Seorang wanita berusia 82 tahun di Kota Zhaoyuan, Provinsi Shandong, meninggal beberapa jam setelah dia ditangkap karena membagikan materi informasi tentang Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Pada pagi hari 11 Januari 2019, Guo Zhenxiang [Wanita] ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Mengzhi di stasiun bus. Sekitar pukul 10 pagi, keluarganya dipanggil ke kantor polisi, di mana mereka diberi tahu bahwa orang yang mereka cintai telah meninggal.

Polisi mengklaim bahwa Guo jatuh sakit setelah dibawa ke kantor polisi dan meninggal di rumah sakit setempat meskipun ada upaya resusitasi. Tubuhnya kemudian dibawa ke Rumah Pemakaman Kota Zhaoyuan tanpa persetujuan keluarganya.

Guo sangat sehat dalam beberapa tahun terakhir dan tidak menunjukkan gejala apa pun ketika dia meninggalkan rumah di pagi hari. Keluarganya curiga bahwa kematiannya terkait dengan penganiayaan dalam tahanan polisi, karena praktisi Falun Gong secara rutin disiksa di tahanan.

Polisi awalnya menolak untuk mengizinkan keluarga Guo untuk melihat tubuhnya, tetapi mereka kemudian mengalah atas permintaan keluarga yang terus menerus.

Dalam perjalanan ke rumah duka, polisi berulang kali bertanya kepada keluarganya di mana dia mendapatkan materi tentang Falun Gong dan orang-orang yang berhubungan dengannya. Petugas juga menekan keluarganya untuk menandatangani catatan interogasi dan mengancam mereka untuk tidak memublikasikan kematiannya.

Tubuh Guo tetap di rumah duka saat keluarganya mencari keadilan baginya. Polisi telah memantau keluarga sejak kematiannya.

Sebelum penangkapan terbarunya yang menyebabkan kematiannya, Guo ditangkap pada 10 Juni dan 16 Desember 2016 dan pada September 2018 karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong.

Dia dibebaskan tiga kali karena usianya yang sudah lanjut. Namun, polisi menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong dan barang-barang terkait pada 21 Desember 2016, lima hari setelah penangkapan keduanya.