(Minghui.org) Pondicherry atau yang sekarang disebut Puducherry adalah pemukiman kolonial Prancis di India, Prancis menjajah kota Puducherry hingga tahun 1954. Pengunjung yang datang ke Pondicherry merasakan bahwa warisan Prancis terpelihara dengan baik di Quarter Prancis dengan pohon-pohon berjajar di pinggir jalan, villa kolonial berwarna sawi, dan butik yang apik. Sampai kini, jalanan memiliki nama Prancis dan penduduk setempat berbicara bahasa Prancis.

Seorang praktisi Falun Dafa di Pondicherry berhasil mengusahakan Seaside Art Gallery bergengsi yang terletak di jalan Pantai Promenade, Pondicherry, tanpa biaya, untuk menjadi tuan rumah Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren (Sejati-Baik-Sabar) yang dibuka untuk umum, tanggal 17-24 Maret 2019 dari pukul 16:30 sampai 19:30 setiap hari.

Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren ini menampilkan 55 lukisan yang dilukis oleh beragam kelompok seniman ulung yang berlatih Falun Gong. Falun Gong yang juga dikenal sebagai Falun Dafa adalah aliran kultivasi diri untuk meningkatkan tubuh dan pikiran melalui latihan, meditasi, dan mengikuti ajaran berdasarkan Zhen (Sejati), Shan (Baik), dan Ren (Sabar) yang diajarkan oleh Guru Li Hongzhi.

Galeri Seni adalah tempat yang sempurna untuk Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren. Lima puluh lima lukisan dipajang

Beberapa lukisan

Seorang pengunjung mengagumi sebuah lukisan

Pengunjung terpesona oleh keindahan lukisan

Lukisan-lukisan itu secara puitis menggambarkan keindahan kehidupan yang hidup sesuai dengan Sejati-Baik-Sabar, dan juga menggambarkan kenyataan suram dari penganiayaan yang telah dihadapi para praktisi Falun Dafa selama 19 tahun terakhir di tangan rezim komunis Tiongkok.

Seorang pengunjung berkomentar betapa menyegarkannya melihat lukisan klasik dengan kualitas luar biasa.

Karena Pondicherry menarik banyak wisatawan, banyak orang Eropa (terutama Prancis) dan orang asing lainnya mengunjungi pameran seni.

Seorang pengunjung mendiskusikan pelanggaran HAM yang sedang terjadi di Tiongkok

Banyak orang terkejut mengetahui tentang penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok. Seorang seniman berkata, “Rasa sakit dan keberanian para seniman muncul karena mereka mengalami penyiksaan dan penindasan di kamp-kamp kerja paksa.” Seniman juga memilih tema kesedihan atau penderitaan dalam lukisan berjudul “Tragedi di Tiongkok,” di mana seorang istri menangis di samping suaminya yang telah disiksa sampai mati.

Kepada para pengunjung, lukisan-lukisan itu menyampaikan pesan harapan dan kemenangan.

Pengunjung yang tertarik diberi informasi tambahan tentang latihan Falun Gong dan mengapa rezim Tiongkok menganiaya Falun Gong di Tiongkok.

Belajar latihan Falun Gong saat matahari terbit

Belajar latihan di pantai yang indah di Pondicherry

Orang-orang yang tertarik untuk belajar latihan mengunjungi arena latihan bersama di dekat pantai di Pondicherry pada pagi hari. Praktisi mengajarkan latihan dan memperkenalkan ajaran Falun Gong.

Rencana sedang dipersiapkan untuk membawa Seni Zhen Shan Ren ke universitas di kota terdekat segera.