(Minghui.org) Busan, kota terpadat kedua di Korea Selatan, telah menyelenggarakan Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren sebanyak 12 kali selama tiga tahun terakhir. Pameran ini telah diadakan di pusat pemerintahan Busan, Busan Citizens Park, Busan Citizens Hall, dan banyak tempat lainnya antara tahun 2017 dan 2019. "Zhen Shan Ren," yang merupakan bahasa Tionghoa artinya "Sejati-Baik-Sabar," terdiri dari prinsip-prinsip Latihan kultivasi Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong). Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren, yang terdiri dari karya seni oleh praktisi Falun Dafa, menampilkan kepercayaan dan pengalaman aliran spiritual tradisional tubuh-pikiran. Pameran ini juga menyoroti tragedi penganiayaan Falun Dafa selama 20 tahun di Tiongkok, penindasan brutal yang telah berlangsung sejak tahun 1999.

Melalui laporan surat kabar setempat, iklan di media berita, dan iklan kereta bawah tanah, banyak orang, keluarga, dan anggota berbagai organisasi telah mempelajari dan menghadiri pameran. Karena sebagian besar ruang pameran di Busan terletak di taman-taman populer, beberapa orang yang hanya keluar untuk kebugaran juga mampir untuk melihat karya seni.

Meskipun ada upaya campur tangan oleh Konsulat Tiongkok, semua 12 kali pameran telah sangat berhasil. Para hadirin termasuk anggota Majelis Nasional, anggota dewan kota, anggota dewan distrik, pegawai pemerintah, pemimpin organisasi, seniman, dan banyak lainnya, dari semua kalangan masyarakat.

“Membawa Kebahagiaan untuk Semua Orang”

Upacara pembukaan Pameran Seni Zhen Shan Ren di pusat pemerintahan Busan.

Sebuah pameran baru-baru ini, yang diadakan di pusat pemerintahan kota Busan pada bulan September 2019, menarik orang-orang dari semua lapisan masyarakat. Song Yung-myng, mantan presiden asosiasi seni dan budaya di Busan, terkesan oleh tingkat artistik pameran. Dia berkomentar bahwa karya seni realistis membawa pesan universal yang melampaui batas-batas bahasa, membawa kebahagiaan bagi semua orang.

Seorang praktisi Falun Dafa yang bertindak sebagai pemandu di pameran memberi tahu pengunjung bahwa karena tekanan dari Konsulat Tiongkok, beberapa karya seni yang menggambarkan penganiayaan terhadap praktisi di Tiongkok tidak dipajang. Setelah mendengar ini, banyak peserta sangat kesal oleh infiltrasi Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Korea, dan mereka berharap bahwa pelanggaran hak asasi manusia akan segera berakhir.

Pengunjung melihat karya seni.

Selama pameran di Citizens Hall, Ahn dari organisasi penyelenggara mengatakan bahwa dia sangat menghargai kedamaian dan harmoni yang tercermin dalam karya seni, bersama dengan bakat para seniman. “Sulit membayangkan bahwa kebrutalan seperti itu masih berlanjut di Tiongkok. Kita tidak bisa membiarkan tragedi seperti ini terjadi lagi,” tegasnya.

Acara Keluarga

Orang tua membawa anak-anak mereka untuk melihat pameran.

Seorang ibu membawa kedua anaknya yang masih kecil, seorang lelaki dan perempuan, untuk melihat pameran dan menjelaskan lukisan-lukisan itu satu per satu. Berdiri di depan "Mending the Cosmos," dia bertanya kepada anak-anak berapa banyak naga yang bisa mereka lihat di lukisan itu. Dia juga menunjukkan perbedaan warna kulit orang-orang di lukisan itu, dan mengatakan kepada mereka bahwa lukisan itu menunjukkan bahwa orang-orang dari semua latar belakang etnis dan budaya dapat berlatih Falun Dafa.

Ketika mereka melihat lukisan "Tears of Grief and Joy," sang ibu mengingatkan anak-anak tentang nilai-nilai moral yang ditunjukkan dalam lukisan itu. Sang ibu berkata, "Hanya orang baik yang bisa masuk surga dan mereka yang melakukan perbuatan jahat akan berakhir di neraka. Ini sangat penting, dan kalian berdua perlu mengingat ini."

Seorang ayah menjelaskan sebuah lukisan kepada anak-anaknya.

Keluarga lain yang terdiri dari tiga orang yang datang ke pameran memberi tahu para pemandu pameran bahwa mereka sangat menghargai karya seni ini. Wanita itu menjelaskan, "Saya tinggal di Tiongkok selama satu tahun dan lukisan-lukisan ini mengingatkan saya pada apa yang saya lihat di sana. Merupakan tindakan mulia bagi para praktisi ini untuk melindungi keyakinan mereka sambil mempertaruhkan nyawa mereka. Kami tidak bisa membiarkan hal seperti ini [penganiayaan] berlanjut.”

Umpan Balik dari Siswa

Banyak siswa menghadiri pameran seni dalam kelompok yang diselenggarakan oleh sekolah mereka, termasuk lebih dari 1.000 anak-anak dari taman kanak-kanak. Ketika para guru menjelaskan lukisan-lukisan itu, anak-anak melihat karya seni dengan penuh perhatian dan melihat bahwa orang-orang yang tidak bersalah sedang ditindas di Tiongkok. Para guru juga memberi tahu anak-anak bahwa penting mereka menjadi warga negara yang baik yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kelompok siswa sekolah dasar di pameran.

Seorang guru sekolah menengah yang berlatih Falun Dafa memutuskan bahwa karena pameran seni mempromosikan seni dan nilai-nilai tradisional, tugas murid-muridnya selama istirahat adalah menulis esai tentang kesan mereka setelah menghadiri pameran.

Seorang nenek yang menemani cucunya ke pameran mengatakan lukisan-lukisan itu mengingatkannya pada "625," juga dikenal sebagai Perang Korea, yang pecah pada tanggal 25 Juni 1950, dan kebrutalan Partai Komunis Korea Utara. Dia berterima kasih kepada guru cucunya karena memberikan tugas ini kepada para siswa dan berkata, "Semua anak muda harus datang ke sini dan belajar dari karya seni ini."

Sekelompok siswa sekolah menengah tersentuh oleh lukisan.

Seorang siswa sekolah menengah menulis dalam buku tamu: "Melihat bagaimana praktisi di Tiongkok menderita karena keyakinan mereka, saya bertanya-tanya apakah ada yang bisa saya lakukan untuk membantu orang lain."

Belajar Latihan

Lee Jeong Heon, seorang pelukis, terkejut dengan penganiayaan yang dialami praktisi Falun Dafa di Tiongkok. Dia berkata, “Saya tidak tahu banyak tentang ini sebelumnya. Terima kasih atas acara yang informatif ini, dan saya harap praktisi dapat segera bebas karena keyakinan mereka.” Dalam blognya, Lee juga berbagi informasi terperinci tentang pameran seni dan penindasan di Tiongkok.

Lee Chang-ho, yang menjalankan fasilitas bimbingan belajar bahasa asing, mengatakan dia tahu tentang sejarah berdarah PKT, termasuk penindasannya yang keras terhadap praktisi Falun Dafa. Dia menambahkan, "Tapi saya tidak mengetahui ada orang yang mempresentasikan topik ini dalam bentuk seni rupa. Kita perlu mengadakan lebih banyak acara besar seperti ini sehingga lebih banyak orang dapat belajar tentang bagaimana PKT menganiaya hak asasi manusia di Tiongkok." Lee mengatakan akan merekomendasikan pameran ini kepada lebih dari 350 siswa di fasilitas lesnya.

Selama pameran di Pusat Kebudayaan Eulsukdo, Park dari Kementerian Patriot dan Veteran sangat terkesan dengan karya seni. Dia dan puluhan rekan kerjanya ingin tahu tentang belajar Falun Dafa. Dia meninggalkan informasi kontaknya dan mengundang praktisi untuk datang ke kantor mereka untuk mengajar latihan Falun Dafa. Dia bertanya, "Bisakah seseorang mencapai ketenangan dan kedamaian seperti yang ditunjukkan dalam karya seni?"

Suh Young-Sook, yang bernyanyi dalam paduan suara, menghadiri pameran dan mengatakan kepada praktisi bahwa dia ingin belajar latihan. Setelah seorang praktisi memeragakan latihan pertama untuknya, Suh memuji gerakan dan bertanya berapa biaya untuk mengajar anggota paduan suara secara teratur. Ketika dia mendengar bahwa para praktisi membantu orang-orang mempelajari Falun Gong secara sukarela, gratis, dia sangat gembira. Dia dan anggota paduan suara lainnya sekarang mempelajari latihan bersama seminggu sekali.

Kang, 77 tahun, menikmati karya seni dan tertarik mempelajari latihan.

Seorang wanita melihat sebuah lukisan.

Busan Citizens Park

Pasar Seni di Busan Citizens Park adalah satu-satunya galeri seni di kota yang buka pada malam hari. Sambil menikmati air mancur, penduduk setempat juga menikmati lingkungan yang santai dan berbagai peluang budaya. Banyak orang lokal datang ke Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren ketika diadakan di tempat ini.

Park dari asosiasi budaya Buddha menulis, "Kebenaran pasti akan menang. Saya harap kesuksesan anda akan membawa cahaya ke dunia ini."

Beberapa penonton menulis di buku tamu bahwa mereka mengetahui sifat PKT dari pameran. Beberapa orang juga bertanya tentang informasi untuk tempat latihan setempat dan mengatakan mereka berencana untuk bergabung.