(Minghiu.org) Empat puluh praktisi Falun Gong di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, ditangkap pada tanggal 23 September 2019.

Falun Gong, atau dikenal sebagai Falun Dafa, merupakan metode kultivasi kuno berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar, yang mendapat penindasan dari rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Penangkapan massal praktisi Falun Gong dilakukan menjelang Hari Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-70, dan Pertandingan Dunia Militer ke-7, yang diadakan pada tanggal 18-27 Oktober di Wuhan. Polisi menangkap para praktisi untuk mencegah mereka memprotes penganiayaan terhadap Falun Gong selama acara besar dilakukan di kota ini.

Penangkapan Massal di Pasar Grosir

Karena semua jalur hukum untuk memohon keadilan bagi Falun Gong menemui jalan buntu, para praktisi sering menggunakan cara kreatif seperti berbicara langsung kepada orang-orang di sejumlah pameran maupun pasar, untuk memberi tahu orang-orang akan penganiayaan pada keyakinan mereka.

Pasar Duoluokou merupakan pasar grosir terbesar di Tiongkok pusat. Pasar ini mencangkup 50 kilometer persegi dan dibagi menjadi sub-bagian seperti bagian pupuk, furnitur, produk hutan, produksi, grosir, perkakas, alat tulis, dan sepeda motor. Lebih dari 30.000 mobil keluar-masuk ke pasar ini setiap hari.

Karena pasar ini menarik banyak sekali penduduk sekitar dan para pengunjung, para praktisi Wuhan sering mengunjungi pasar ini setiap hari untuk berbicara pada pembeli tentang Falun Dafa. Selain itu, terdapat dua pusat penahanan di dekat area pasar, dan beberapa praktisi Wuhan telah pergi ke sana secara teratur untuk mencari pembebasan praktisi yang ditahan.

Dilaporkan bahwa, beberapa bulan sebelum penangkapan massal, polisi dari Kepolisian Pasar Duoluokou, Wilayah Dongxihu, telah mengumpulkan rekaman dari kamera pengawas yang memperlihatkan para praktisi Falun Gong sedang berbicara pada orang-orang atau sedang membagikan materi informasi tentang Falun Gong di sekitar Pasar Duoluokou.

Polisi mencetak sejumlah foto praktisi dan menempelkan masing-masing foto ke sebuah tas besar, untuk digunakan menyimpan barang-barang sitaan dari praktisi yang ditangkap.

Departemen Kepolisian Kota Wuhan mengerahkan lebih dari 100 polisi ke Pasar Duoluokou pada tanggal 23 September 2019. Mereka bersembunyi di mobil van dan keluar saat menemukan praktisi yang sesuai dengan foto itu.

Lebih dari tiga puluh praktisi ditangkap di pasar, dan beberapa lainnya ditangkap di rumah mereka, hari itu juga.

Para praktisi yang ditangkap pertama kali, ditahan di Kepolisian Pasar Duoluokou. Mereka memeriksa apakah terdapat informasi tentang praktisi tersebut di sistem data mereka. Jika tidak ada, praktisi tersebut akan dibebaskan setelah beberapa hari ditahan. Namun praktisi yang masuk daftar hitam akan ditahan lebih lama, dan informasi terkait praktisi tersebut serta barang-barang yang disita akan dikirim ke kantor polisi setempat yang sesuai, setelah itu mereka menjadi sasaran penganiayaan lebih lanjut.

Polisi Melakukan Kekerasan terhadap Dua Wanita Lansia

Dua praktisi wanita yang sudah lansia, menjadi korban kekerasan polisi selama penangkapan massal.

Sekelompok polisi mengepung Zhao Gaorong (wanita), 71 tahun, ketika dia berada di pasar dan memaksanya masuk ke mobil. Mereka menyita barang pribadi milik Zhao dan menginterogasinya di Departemen Kepolisian Hongshan. Zhao menolak menjawab pertanyaan mereka.

Polisi kemudian menggeledah rumah Zhao dan menyita uang tunai 1.000 yuan dan barang berharga lainnya. Seorang polisi mengancam akan mengikatnya. Ketika Zhao memprotes perlakuan ini, petugas itu mendorongnya ke lantai dan memaksanya berjongkok. Mereka juga tidak memberi Zhao makanan dan air sepanjang hari. Dia menderita sakit perut akut dan nyeri dada. Dia dibebaskan sekitar tengah malam.

Praktisi tertua yang menjadi sasaran penangkapan massal yakni, Yu, wanita berusia 89 tahun. Polisi menginterogasi, serta memaksa mengambil sidik jari dan fotonya. Yu memprotes dan menolak bekerja sama selama interogasi.

Sementara Yu ditahan di Departemen Kepolisian Qiaokou, polisi berbohong pada keluarganya, memberi tahu mereka bahwa Yu berada di lokasi berbeda. Ketika keluarganya pergi ke tempat yang salah, polisi pergi ke rumah Yu beserta tukang kunci, bermaksud menggeledah rumahnya.

Namun seorang anggota keluarga Yu kebetulan berada di rumah. Dia menuntut melihat surat perintah dan menolak polisi masuk.

Akhirnya Yu dipulangkan pada pukul 1 pagi.

Rincian Lain Terkait Penangkapan dan Penahanan

Selain Zhao dan Yu, Wu Fengyun dan suaminya, beserta seorang praktisi wanita berusia 70-an, dibebaskan di hari penangkapan massal.

Guo Shihui (wanita), Xu Baozhu (wanita), Deng Xiuqin (wanita), dan Liang (wanita) (nama depan tidak diketahui) telah dibebaskan beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.

Tiga puluh tiga praktisi tersisa dikirim ke Pusat Pencucian Otak Etouwan di Daerah Qiaokou, saat artikel ini ditulis.

Praktisi ini adalah:

Wang Hongyu (wanita), Wang Minggang, Zhao Yuxian (wanita), Liu Aiyun (wanita), Zhang Sanmei (wanita), Zhang Fugui (pria), Zhang Hong (wanita), Wu Quansheng (pria), Xiao Binhuan (pria), Xiang dan suaminya, Luo (nama depan tidak diketahui), Yin (wanita) (nama depan tidak diketahui), Xu (nama depan tidak diketahui), Ding (nama depan tidak diketahui), Yu (nama depan tidak diketahui), Gao (nama depan tidak diketahui), Qi (nama depan tidak diketahui), Li (nama depan tidak diketahui), dua pria dengan bermarga Huang, seorang pria berusia 80-an, sepasang suami istri muda, dan tujuh praktisi yang namanya masih diselidiki.