(Minghui.org)

Di Kota Baoji, Provinsi Shaanxi, seorang pria meninggal dalam tahanan polisi pada Oktober 2019, sembilan bulan setelah penangkapannya karena menolak melepaskan Falun Gong. Dia berusia 48 tahun.

Falun Gong, atau dikenal sebagai Falun Dafa, merupakan metode kultivasi ganda pada watak dan raga yang mengalami penindasan oleh rezim komunis sejak tahun 1999.

Xi Shuansheng ditangkap pada tanggal 14 Januari 2019, dan ditahan di Pusat Penahanan Wilayah Weibin. Dia meninggal sekitar tanggal 2 Oktober di Rumah Sakit Yikang. Ketika keluarganya melihat jenazahnya di rumah sakit, mereka menemukan kepalanya berlumuran darah dan hidungnya masih tertutup tabung plastik oksigen.

Jenazah Xi dikremasikan lima hari setelah kematiannya. Hal-hal detil terkait kematiannya masih harus diselidiki.

Penganiayaan yang Pernah Dialaminya

Xi memuji Falun Gong karena telah mengubahnya menjadi orang yang lebih baik, namun dia sering mendapat penganiayaan karena memegang teguh keyakinannya.

Dia pernah ditangkap pada November 2008, kemudian dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Daerah Jintai.

Saat menjalani hukuman di Penjara Weinan, dia dipaksa berdiri selama berhari-hari dan dilarang tidur. Kakinya membengkak karena penganiayaan ini.

Setiap praktisi Falun Gong selalu diawasi oleh beberapa narapidana, yang melaporkan keseharian mereka pada para penjaga.

Xi tetap menjadi sasaran penganiayaan setelah ia dibebaskan dari penjara.

Dia sedang bersama lima praktisi lain, belajar Fa di rumah Wang Guaiyan (wanita) pada tanggal 8 Mei 2018, ketika Han Baoxiang, kepala Kantor 610 Wilayah Weibin—sebuah biro di luar hukum yang dibentuk untuk menganiaya Falun Gong, menerobos masuk beserta sejumlah polisi.

Xi ditampar saat dia menuntut ingin melihat identitas mereka. Sedangkan Wang juga mendapat pukulan.

Wang dan Xi beserta praktisi lainnya dibawa ke Kantor Polisi Jiangtanlu untuk diinterogasi. Mereka dibebaskan setelah dipenjara selama lima sampai sepuluh hari.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Weinan Prison in Shaanxi Instigates Criminals to Torture Falun Gong Practitioners