(Minghui.org) Semua praktisi mengira bahwa mereka percaya pada Guru Li dan Dafa. Namun, keyakinan itu akan diuji dengan ujian hidup dan mati. Seberapa besar kita percaya pada Guru dan Fa menentukan seberapa baik kita melakukannya saat menghadapi penderitaan.

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997. Pada saat itu, saya menderita sejumlah penyakit, terutama pendarahan hebat akibat fibroid rahim. Saya tahu hidup saya akan segera berakhir. Tetapi saya pulih dalam waktu kurang dari dua bulan setelah saya mulai berlatih.

Guru berkata,

“Bersamaan itu anda harus dapat menahan sedikit penderitaan, mengalami sedikit kesusahan, melenyapkan sebagian karma diri sendiri, dengan begitu anda akan sedikit membubung ke atas, dengan kata lain karakter alam semesta sudah tidak begitu kuat mengikat diri anda.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)

Guru telah melenyapkan sebagian besar karma kita, dan kita hanya melenyapkan sebagian kecil yang tersisa. Guru telah membagi karma kita menjadi banyak bagian kecil, menempatkannya pada berbagai tingkat kultivasi kita, dan menggunakannya untuk meningkatkan Xinxing kita.

Itu membuat saya sadar bahwa setiap penderitaan adalah ujian. Ini adalah ujian kepercayaan kita pada Guru. Bahkan jika ada gangguan oleh kekuatan lama, Guru menggunakannya dan mengaturnya untuk peningkatan kita. Guru berkata,

“...dengan siasat menggunakan siasat, memanfaatkan apa yang mereka lakukan” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Saat Hari Yuansiao Tahun 2003)

Melewati Penderitaan Pertama

Setelah saya menjadi seorang kultivator kurang dari setahun, saya mulai mengalami pendarahan hebat, seperti dulu. Pemahaman saya tentang Fa sangat dangkal. Pada awalnya saya terkejut, dan kemudian saya berpikir, “Jika saya tidak belajar Dafa, saya sudah lama mati. Jadi setiap hari yang saya lewati karena diberikan oleh Guru. Siapa yang peduli dengan pendarahan.” Saya tidak terikat pada pendarahan, dan itu berhenti dalam sehari. Saya kemudian menyadari bahwa saya telah melepaskan kekhawatiran saya akan hidup dan mati dan tidak terikat pada ilusi “penyakit”. Pikiran ini memenuhi standar level saya saat itu.

Penderitaan Kedua

Saya mendirikan tempat produksi materi pada tahun 2004 dan terlibat dalam berbagai proyek untuk membangkitkan hati nurani orang. Saya sibuk sampai larut setiap hari, tetapi saya tetap belajar Fa tidak peduli betapa sibuknya saya.

Ketika saya hendak memancarkan pikiran lurus pada suatu malam, saya merasa sangat pusing. Saya belum pernah merasa seperti itu sebelumnya, dan itu mencapai batas daya tahan saya. Jelas terlihat bahwa kekuatan lama bertekad untuk mengambil hidup saya. Saya tidak takut dan hanya berkata dalam hati, “Guru, tolong bantu saya.” Keyakinan saya pada Guru begitu kuat sehingga saya yakin bahwa Guru akan membantu saya!

Saya juga menyadari bahwa saya tidak bisa hanya menunggu Guru membantu saya. Berbaring tanpa melakukan apapun bukanlah kultivasi. Saya berupaya keras untuk menyilangkan kaki dan memancarkan pikiran lurus. Saya merasa jauh lebih baik setelah sekitar lima menit. Saya telah pulih keesokan paginya.

Saya dengan mudah melewati ujian tanpa rasa takut. Keyakinan itu berasal dari belajar Fa.

Melewati Penderitaan Ketiga

Beberapa tahun lalu, saya terserang diare. Awalnya hal itu tidak membuat saya khawatir, tetapi kemudian menjadi lebih buruk. Sakit di perut saya menjadi tak tertahankan. Saya gemetar dan hampir pingsan. Suami memperhatikan saya dan bertanya, “Ada apa denganmu? Kamu terlihat pucat.” Saya tidak pernah memberi tahu keluarga ketika saya mengalami karma penyakit untuk menghindari masalah yang tidak perlu. Saya mencoba untuk tetap tenang dan mengatakan kepadanya bahwa saya baik-baik saja. Saya ingin memanggil rekan praktisi untuk memancarkan pikiran lurus untuk saya. Saya takut jika saya pingsan, keluarga saya akan ketakutan, dan mereka akan membawa saya ke rumah sakit ketika saya tidak sadarkan diri.

Penglihatan saya kabur, dengan usaha keras, saya mengangkat telepon dan menelepon beberapa praktisi. Saya bertanya apakah mereka bisa datang untuk membantu sesuatu tetapi tidak memberi tahu mereka apa yang sedang terjadi. Saya menelepon empat praktisi, tetapi tidak ada yang bisa datang.

Saya tidak pernah meminta rekan praktisi untuk membantu memancarkan pikiran lurus ketika saya mengalami karma penyakit sebelumnya. Oleh karena itu, mereka tidak menyangka akan terjadi sesuatu pada saya. Saya tidak menyalahkan mereka ketika mereka mengatakan pada saya bahwa mereka tidak bisa datang.

Anehnya, semuanya kembali normal setelah saya menutup telepon. Saya menyadari itu karena saya tidak menyalahkan mereka ketika mereka tidak bisa membantu saya. Saya bisa mempertimbangkan orang lain pada saat kritis.

Penderitaan Keempat

Saya merasa pusing dan hampir tidak bisa berjalan suatu hari di tahun 2018. Mata kanan saya sepertinya tertutup selaput, dan saya tidak bisa melihat dengan jelas. Saya berkata pada diri sendiri bahwa itu adalah ilusi dan tidak menganggapnya serius.

Ini berlangsung selama beberapa hari. Suatu hari mata ketiga saya melihat makhluk jahat di mata kanan saya. Saya sedikit takut.

Saya memancarkan pikiran lurus, tetapi mata kanan dan kepala saya semakin sakit. Saya gugup dan memanggil seorang rekan praktisi untuk datang dan membantu. Dia datang dan memeriksa mata kanan saya. Dia mengatakan bola mata kanan saya sudah menyusut. Saat itu saya tidak bisa lagi melihat. Saya takut.

Kami memancarkan pikiran lurus sampai jam 10 malam. Penglihatan di mata kanan saya kembali berangsur-angsur, tetapi semuanya masih terlihat kabur. Saya tidak bisa menerobos keadaan ini untuk waktu yang lama, dan saya tidak tahu apa celah kebocoran saya.

Baru-baru ini saya menemukan celah kebocoran saya. Pertama, saya dalam kondisi kultivasi yang buruk pada saat itu. Saya tidak belajar Fa dengan baik dan tidak melakukan latihan setiap hari. Ini membuat saya tidak sungguh-sungguh percaya pada Guru dan Fa. Saya tidak menyadari keterikatan saya saat itu, seperti kebencian, keterikan takut, egois, sifat iri hati, mentalitas pamer, nafsu birahi, dan sombong. Bagaimana saya bisa memiliki pikiran lurus dengan begitu banyak keterikatan?

Kultivasi sangat serius. Fa diukur dari pikiran, ucapan, dan perbuatan kita pada tingkat yang berbeda. Saya berharap rekan-rekan praktisi dapat belajar dari saya dan berbuat lebih baik. Saya berharap kita semua bisa berkultivasi dengan gigih seperti awal mula. Mari 100 persen percaya pada Guru dan terus gigih maju.