(Minghui.org) Suami dan saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998. Setelah belajar buku-buku Falun Dafa, kami merasa metode kultivasi Dafa sangatlah bagus. Kami mengirim satu set buku-buku Dafa ke kampung halaman dan ipar saya mulai berlatih juga.

Pada akhir tahun 2005, adik laki-laki suami saya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil. Istri adik ipar saya hanya berusia 37 tahun saat itu, dan keponakan perempuan saya masih di sekolah menengah. Banyak orang merasa istri adik ipar saya ini masih muda dan harus menikah lagi. Pada waktu itu, sebetulnya banyak orang yang mencoba untuk memperkenalkan adik ipar ke pria lain.

Anggota keluarga menyadari tidaklah mudah baginya untuk membesarkan anak seorang sendiri dan ingin membantu. Dia memperkenalkan istri adik ipar saya ini ke seorang guru yang setuju membantu jika mereka menikah, guru ini setuju membantu istri adik ipar saya ini membesarkan anaknya. Bagi istri adik ipar, yang tinggal di pinggiran kota dan bergantung pada pertanian sebagai nafkah utamanya, menikahi seorang guru berarti bisa hidup dengan tanpa khawatir. Tetapi, istri adik ipar tidak setuju untuk menikahi pria ini.

Kemudian, kerabat ini memperkenalkannya seorang pria lain yang terlihat cocok untuknya. Saudara ini dengan tulus ingin membantu dan mencoba untuk meyakinkan istri adik ipar saya, tetapi ia lagi-lagi tidak setuju untuk menikah.

Istri adik ipar berbicara mengenai hal ini dengan saya setelah itu. Dia berkata di satu sisi, dia tidak ingin menikah lagi karena anaknya. Dia takut anaknya akan diperlakukan dengan tidak baik atau tidak bisa menyesuaikan diri dengan ayah tirinya. Di sisi lain, mertuanya sudah semakin tua. Jika dia menikah lagi siapa yang akan menjaga mereka? Suami dan saya bekerja di kota lain dan keponakan saya masih muda dan masih sekolah. Hanya ada istri adik ipar ini yang bisa menjaga pasangan lansia ini. Setelah adik suami saya meninggal dunia, mertua saya pindah untuk tinggal bersamanya. Istri adik ipar berkata jika dia belum belajar Falun Dafa, dia mungkin akan setuju untuk menikah lagi.

Dengan cara ini, istri adik ipar akan tetap di ladang. Dia mengerjakan tugas di ladang, belajar mengendarai traktor, dan melakukan pekerjaan sendiri. Ayah mertua yang sudah tua kadang-kadang memberikan bantuan tangan. Sedangkan istri adik ipar mengerjakan tugas berat dan mengawasi tempat penjualan sayur, yang dia telah jalankan selama dua tahun. Kacang-kacangan yang dia tanam selalu terjual dengan harga baik karena dia mengemas sayur-sayuran dengan baik dan toko-toko suka untuk membeli darinya. Istri adik ipar saya membawa diri sesuai prinsip Sejati-Baik-Sabar dari Falun Dafa.

Pada suatu hari di bulan September 2013, ibu mertua terjatuh saat mencuci baju di rumah. Dia dirawat dan kehilangan kemampuan untuk mengurus dirinya. Adalah istri adik ipar yang mengurus semua keperluannya. Ibu mertua saya menangis dan memberitahunya: “Saya tidak melakukan apapun untukmu, tapi kamu menjaga saya sekarang.” Setelah ibu mertua meninggal dunia, istri adik ipar saya bersikukuh mengeluarkan 3000 yuan untuk upacara pemakaman. Suami dan saya dengan tegas menolak gagasan itu, merasa itu akan terlalu membebaninya. Akhirnya, dia tetap memberikan 1000 yuan.

Pada musim dingin 2014, ayah mertua saya mengalami struk dan dirawat selama dua minggu. Suami hanya tinggal beberapa hari selama bekerja. Sisa waktunya semua dari kami bergantung pada istri adik ipar saya. Pada tahun berikutnya, istri adik ipar membayar untuk memasang keramik lantai, pipa air, dan pemanas di kamar ayah mertua. Ruangnya kini menjadi jauh lebih nyaman dan ayah mertua saya sangat senang.

Semua orang menyaksikan apa yang istri adik ipar saya lakukan untuk keluarga. Mereka semua setuju bahwa dia adalah seorang yang baik dan sangat sulit untuk ditemukan dalam masyarakat sekarang ini.

Pada tahun 2020, istri adik ipar, putranya, menantu perempuan dan cucu perempuannya, semua datang ke tempat kami untuk merayakan Tahun Baru. Mereka membawa empat angpao (amplop merah), setiap angpao berisikan 1000 yuan. Dua adalah untuk putra saya dan menantu perempuan saya dan satu lagi untuk mencetak materi klarifikasi fakta untuk menyelamatkan orang. Angpao keempat adalah untuk saya – biaya yang saya keluarkan untuk menjaga ayah mertua, yang kini tinggal bersama kami selama leibih dari satu tahun. Saya menerima angpaonya untuk membuat materi klarifikasi fakta tetapi menolak amplop untuk saya. Menjaga ayah mertua adalah apa yang harus kami lakukan, Faktanya, istri adik ipar tidak memiliki banyak uang bagi dirinya sendiri. Itu adalah uang yang putranya dan menantunya berikan untuknya karena merawat putri mereka.

Dalam masyarakat sekarang ini, berapa banyak orang yang akan menjaga anak-anak mereka dan mertua mereka meski tengah kesulitan dalam hidup mereka? Karena istri adik ipar adalah seorang praktisi Falun Dafa, dia melakukannya. Falun Dafa mengajarkan orang untuk menjadi baik dan selalu memikirkan orang lain terlebih dahulu. Istri adik ipar tetap bekerja di ladang dan memberi makan mertua, itu karena Falun Dafa telah menyelamatkan keluarga besar kami!

Falun Dafa telah menyebar ke lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Ada ratusan juta kultivator Falun Dafa di seluruh kalangan masyarakat di seluruh dunia. Di antara mereka adalah para petani, dokter, guru, pejabat, tentara dan para profesor. Para praktisi Dafa yang menjadi dokter tidak menerima suap, para pengikut Dafa yang menjadi guru tidak menerima hadiah dari orang tua murid-muridnya. Para pengikut Dafa yang bekerja di keuangan tidak membuat akun palsu atau mencari keuntungan pribadi, dan mereka yang merupakan pejabat tidak tamak terhadap uang… para praktisi Dafa dari semua kalangan secara sadar mematut diri mereka sendiri sesuai prinsip Falun Dafa yaitu Sejati-Baik-Sabar. Para praktisi Falun Dafa berasal dari semua kalangan masyarakat, mereka adalah orang baik dengan moral luhur.