(Minghui.org) Empat praktisi Falun Gong di Kabupaten Cang, Provinsi Hebei dilecehkan karena keyakinan mereka pada September 2020.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin meditasi dan spiritual kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Pejabat Kota Daguanting di Desa Shijia pergi ke rumah Zhang Xiuhua [Perempuan] pada 20 September 2020 dan bertanya pendapatnya tentang Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan pencipta Falun Gong.

Zhang berbicara tentang korupsi PKT, juga manfaat yang di dapatkan dari berlatih Falun Gong.

Tidak bisa menyangkal jawaban Zhang, pejabat tersebut malahan bertanya kepada suaminya tentang manfaat yang istrinya dapatkan dari berlatih Falun Gong. Sebelum ia menjawab pertanyaan itu, pejabat itu memfitnah pencipta Falun Gong.

Suami Zhang berkata kepada pejabat tersebut bahwa ia tidak pernah mendengar fitnah yang dibicarakan oleh pejabat itu, tapi ia tahu bahwa Zhang akan lumpuh dan hanya bisa terbaring di ranjang untuk waktu yang lama jika ia tidak berlatih Falun Gong. Ia bertanya tentang nama dan dari mana para pejabat itu berasal. Mereka tidak mau menjawab.

Pejabat tersebut kemudian pergi ke rumah praktisi lain, Zhang Zhaoying [Perempuan], di desa yang sama dan mengajukan pertanyaan yang sama.

Zhang Zhaoying berkata bahwa ia tidak melihat harapan pada PKT. Telah mengalami Lompatan Jauh ke Depan (1958-1962), ia tahu dengan jelas bagaimana PKT menggunakan kebohongan untuk tujuan politik. Ia memberikan sebuah contoh bagaimana PKT melebih-lebihkan produksi panen di masa Lompatan Jauh ke Depan: orang-orang disuruh menaruh seluruh jenis obyek bukan biji-bijian di kantong-kantong selama masa panen, dan kemudian mengklaim hasil yang luar biasa tinggi (hingga 360 ton per hektar) ketika produksi gandum pada tahun 2010-2011 di Tiongkok rata-rata hanya 2.4 ton per hektar.

Ia berkata penganiayaan terhadap Falun Gong juga berdasarkan kebohongan PKT. Ia berbicara tentang bagaimana ia mendapatkan manfaat dari berlatih Falun Gong dan rasa terima kasihnya terhadap penciptanya. Pejabat itu tetap diam dan kemudian pergi setelah beberapa saat.

Di hari berikutnya, Shi Kunfeng, seorang pejabat yang melecehkan kedua praktisi itu, kembali ke rumah mereka dan memberikan kedua praktisi itu empat buku yang memfitnah Falun Gong.

Ia juga meminta dua praktisi itu menuliskan surat pernyataan untuk mundur dari Falun Gong, tapi mereka menolak untuk patuh.

Di Desa Zaolin, Kota Daguanting, pejabat pergi ke rumah Yang Xiuyun untuk melecehkannya. Ketika Yang tidak di rumah, pejabat pergi ke rumah menantu perempuannya, hanya untuk dipersilakan pergi.

Pejabat dari Desa Wanghuitou, Kota Dusheng juga berusaha melecehkan Li Fuxing di awal September. Karena ia juga tidak berada di rumah, mereka melecehkan putrinya lewat telepon.