(Minghui.org) Guru telah mengajarkan tentang pelajaran positif dan pelajaran negatif berkali-kali.

Guru berkata,

“Pelajaran sisi positif dari sejarah seolah-olah selamanya juga tidak dapat dijadikan hikmah peringatan bagi manusia, sebaliknya manusia selalu mengambil hikmah peringatan demi kepentingan diri sendiri dari sisi berlawanan suatu pelajaran.” (“Fa Buddha dan Agama Buddha,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)

Pelajaran positif adalah sesuatu yang baik dipelajari dari sebuah kesulitan sedangkan pelajaran negatif adalah sesuatu yang buruk dipelajari dari sebuah kesulitan. Kita semua membuat kesalahan dan kita harus belajar dari kesalahan itu. Tetapi, beberapa orang cenderung mengambil pelajaran yang buruk.

Misalnya, banyak pejabat korup yang dipenjara di Tiongkok. Jika seorang petugas penjara berpikir bahwa dia tidak beruntung atau dia percaya metodenya untuk menutupi kejahatan itu tidak cukup licik, dia telah belajar pelajaran negatif. Setelah dibebaskan, dia akan menjadi lebih licik dan korup.

Sebagai seorang praktisi yang berkultivasi Falun Dafa, mempelajari pelajaran negatif tidak dapat meningkatkan tingkatan seseorang.

Guru berkata,

“Tetapi saya harap kalian setelah jatuh tersungkur harus mengambil pelajaran yang positif, jangan selalu mengambil pelajaran yang negatif. Jika mengambil pelajaran yang negatif berarti memikirkan masalah dengan hati manusia, membuat diri sendiri berubah menjadi licik, mencari alasan untuk membenarkan diri, itu berarti telah berubah menjadi buruk. Apa yang disebut orang jahat, sudah pernah saya jelaskan pada kalian, orang yang licik itu adalah orang jahat. Orang yang lubuk hatinya baik, tidak ada begitu banyak pikiran yang rumit, itu adalah orang baik. Kalian harus memikirkan masalah secara positif, setelah jatuh tersungkur harus mencari sebab dari sudut pandang orang Xiulian: Di mana saya lakukan tidak benar? Nilailah dengan Fa, anda baru dapat mengambil pelajaran yang positif, jika benar dapat berbuat seperti ini pasti akan baik. Sekiranya anda semua telah berbuat secara demikian, saya tidak percaya proyek itu tak dapat dikerjakan dengan baik. Justru karena tidak melihat ke dalam, tidak mengambil pelajaran dari sisi yang positif, yaitu tidak merundingkan masalah layaknya pengikut Dafa.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York Tahun 2010,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat-11)

Misalnya, jika seorang praktisi ditangkap, sebagai praktisi yang rajin, pertama-tama dia akan mencari ke dalam untuk menemukan celah kebocoran yang dimanfaatkan oleh kekuatan lama. Kemudian, mereka akan meningkat dan menjadi lebih baik di lain waktu. Ini adalah pola pikir lurus dari seorang praktisi.

Sebaliknya, jika seorang praktisi berpikir bahwa dia tidak cukup pintar atau harus berbohong lain kali atau terlalu jujur, mereka akan menjadi semakin licik dan kemungkinan besar akan sampai pada pemahaman yang menyimpang dan bahkan melangkah ke sisi yang jahat.

Beberapa praktisi memiliki banyak ketakutan dan tidak berani mengklarifikasi fakta di jalan. Ketika mendengar bahwa seorang praktisi ditangkap, mereka merasa beruntung karena tidak berbicara dengan orang-orang di depan umum dan menyimpulkan bahwa lebih baik tinggal di rumah. Jelas, ini adalah contoh lain yang menggambarkan sesuatu yang buruk dari sebuah pelajaran.

Seorang praktisi sejati akan menggunakan kesempatan tersebut untuk merefleksikan dan memahami masalah utama keselamatan. Jika seseorang menemukan masalah, mengubahnya dan melakukan dengan lebih baik, dan melepaskan keterikatan, ia akan berhasil.

Kita sedang berkultivasi menuju alam yang lebih tinggi, menuju kesempurnaan, dan kembali ke rumah kita yang sejati. Mengambil hikmah buruk dari kesalahan dan kesalahan akan membuat kita tetap berada di alam manusia. Itu bukanlah latihan kultivasi. Waktu yang tersisa untuk kita sangat terbatas. Rekan-rekan praktisi, jagalah pikiran yang jernih dan gigih majulah!