(Minghui.org) Setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan penganiayaan brutal terhadap Falun Gong pada Juli 1999, media yang dikendalikan oleh negara telah memfitnah Falun Gong untuk menghasut kebencian publik terhadap praktisi.

Selama dua dekade terakhir, praktisi Falun Gong baik di Tiongkok maupun di luar negeri terus mengklarifikasi fakta kepada masyarakat, dan semakin banyak orang yang tersentuh oleh belas kasih dan keyakinan teguh praktisi. Orang-orang menyadari horor yang terungkap selama penganiayaan dan mengambil sikap untuk mendukung Falun Gong. Berikut adalah beberapa contoh perkataan dan tindakan dari mereka yang mendukung Falun Gong.

Liverpool, Inggris

Praktisi Falun Gong di Inggris utara mengadakan kegiatan di Liverpool pada 4 Oktober 2020, untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan PKT terhadap keyakinan mereka. Banyak orang menyatakan dukungannya.

Seorang pria yang telah menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan, ingin menandatanganinya sekali lagi. Seorang praktisi dari Tiongkok yang tidak dapat berbicara banyak bahasa Inggris kebetulan sedang membagikan brosur pada saat itu. Pria itu berkata, "Saya akan membantu anda!" Selama sepuluh menit berikutnya, dia menjelaskan apa yang terjadi di Tiongkok kepada orang-orang yang lewat. Semua orang yang dia ajak bicara mengangguk dan menandatangani petisi.

Banyak pendukung lain secara sukarela juga menyebarkan informasi tentang Falun Gong. Sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang turut menandatangani petisi. Istrinya mengetahui banyak kejahatan PKT dalam pengambilan organ secara paksa dan membantu praktisi memberi tahu orang lain di stan. Sepasang orang tua menandatangani petisi. Mereka kembali beberapa saat kemudian dan berkata pada seorang praktisi, “Partai Komunis Tiongkok terlalu jahat. Penganiayaan ini harus diakhiri secepat mungkin."

Munich, Jerman

Karoline Müller berhenti dan berbicara dengan praktisi di stan informasi Falun Dafa di Hohenzollern Platz, Munich, pada 21 Agustus 2020. "Prinsip-prinsip Falun Dafa luar biasa dan harus dilatih oleh semua orang," katanya. Saya menandatangani petisi untuk mendukung martabat manusia.”

Marcel Wegener adalah seorang jurnalis, editor, dan pembawa acara media. Dia berkata bahwa prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dari Falun Dafa "sangat penting bagi dunia saat ini."

“Sejati dan belas kasih adalah fondasi dari umat manusia. Kesabaran adalah kekurangan dari pemerintah Tiongkok. Prinsip-prinsip inilah yang membedakan kita manusia dari hewan."

Dia khawatir Jerman sangat dekat dengan negara yang digambarkan dalam novel George Orwell, 1984. "Kami tidak boleh membiarkan penganiayaan menyebar ke mari dari Tiongkok. Kami tidak mau memberinya panggung untuk aktivitas semacam itu. Dunia harus menghentikan penyebaran dengan memberantasnya,” katanya.

New York

Praktisi di New York mengadakan kegiatan di depan Konsulat Tiongkok pada 18 September 2020. Banyak turis yang pergi dengan kapal feri menyeberangi jalan, terharu oleh apa yang disampaikan praktisi kepada mereka. Beberapa meneteskan air mata dan memeluk praktisi. Beberapa mengatakan bahwa mereka ingin memberikan sumbangan, dan beberapa mempelajari latihan Falun Gong di tempat.

Seorang pria paruh baya bertanya kepada seorang praktisi bernama Huang mengapa mereka tidak berdiri langsung di luar Konsulat Tiongkok. Huang mengatakan kepadanya bahwa petugas konsulat tidak mengizinkan mereka, jadi pria itu pergi untuk berbicara dengan dua petugas polisi yang sedang bertugas di dekat situ dan menjelaskan situasinya. Dia kemudian menelepon Huang dan berkata, "Para petugas polisi ini telah setuju bahwa mulai sekarang anda dapat melakukannya di sini di sudut jalan ini [beberapa langkah dari pintu masuk konsulat] dan menyebarkan informasi."

Montreal, Kanada

Praktisi Falun Dafa memasang spanduk besar di depan Konsulat Tiongkok di Montreal pada tanggal 15 September 2020, untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan Falun Gong oleh PKT. Mereka juga mengadakan tur mobil. Sepuluh mobil dengan spanduk besar di atasnya melaju di jalan-jalan dekat konsulat.

Seorang praktisi bernama Ruth berkata dia tersentuh oleh dukungan orang-orang selama tur mobil. Beberapa pejalan kaki mengacungkan jempol.

Ketika mobil berhenti di depan konsulat, seorang wanita berkata pada Ruth, “Apa yang kamu lakukan itu benar. Mereka [PKT] merugikan negara saya.” Wanita itu memberi tahu Ruth bahwa dia berasal dari Spanyol dan telah tinggal di Montreal selama 40 tahun.

Dia mengatakan PKT telah menyusup ke Spanyol dan mempromosikan apa yang disebut inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (One Belt One Road), upaya untuk menyusup dan mengendalikan dunia. Spanyol sejak itu sangat menderita selama pandemi virus corona. Wanita itu menyemangati Ruth, "Silakan lanjutkan upaya anda."

Kota Quebee, Kanada

Praktisi Falun Gong di Kota Quebec, Kanada, mengadakan aksi damai di Place D'Youville pada 22 Agustus 2020, menyerukan diakhirinya penganiayaan selama 21 tahun oleh PKT. Mereka juga meminta pemerintah Kanada untuk memberikan sanksi kepada pejabat PKT yang telah melakukan kejahatan hak asasi manusia.

Banyak orang berhenti untuk membaca informasi dan menandatangani petisi. Mercier, ayah dari tiga anak, mendorong praktisi untuk terus berusaha mengekspos PKT. Dia berkata bahwa dia yakin dunia sedang sadar akan situasi saat ini dan aktivitas praktisi Falun Gong telah memperluas pandangan orang.

Véronique Ruel berhenti dan memperhatikan praktisi saat mereka bermeditasi. Dia mengatakan dia menentang penganiayaan dan berharap aksi damai itu akan membuka mata lebih banyak orang Kanada. "Perjuangan anda adalah perjuangan kami," katanya kepada praktisi. “Dunia berdiri bersama kalian.”

Pengusaha Wanita Memberi Praktisi Dukungan

Tse-Min Chin (juga dikenal sebagai Tammy Kawamura), mantan aktris Taiwan dan istri dari CEO Tentsusaikan Group, sebuah jaringan restoran Jepang, baru-baru ini mengatakan kepada Epoch Times, “Pandemi telah menyadarkan saya akan kejahatan Partai Komunis Tiongkok. Dia telah merugikan orang-orang di seluruh dunia dan praktisi Falun Gong.

“Saya pikir kita semua berhutang maaf pada Falun Gong. Di banyak tempat, seperti Taipei 101, saya telah melihat praktisi Falun Gong menyerukan kepada semua orang untuk memahami fakta sebenarnya tentang penganiayaan [Falun Gong]. Tetapi fakta penganiayaan yang saya dengar terlalu jauh dari kehidupan kami dan di luar pemahaman orang normal. Saya tidak percaya itu benar. Jadi seperti banyak orang, saya merasa acuh tak acuh dan gagal mengutuk kejahatan PKT. Hari ini, kami juga menjadi korban PKT. Ini adalah pelajaran yang sulit. Saya ingin meminta maaf kepada praktisi Falun Gong karena tidak memberikan mereka simpati dan dukungan kemanusiaan saat itu."

Chin melihat sifat jahat PKT melalui insiden kekerasan di Hong Kong, dan itu membuatnya lebih memahami Falun Gong dan mengagumi keberanian dan semangat pantang menyerah praktisi. Dia berharap pemerintah dan media di seluruh dunia akan sadar dan menemukan keberanian untuk melawan PKT.

“Saya berharap di masa depan, masyarakat kita, termasuk Tiongkok, tidak lagi terancam oleh PKT, dan orang-orang akan hidup bebas, damai dan tanpa rasa takut,” katanya.

Hong Kong

Banyak penduduk Hong Kong telah mendekati praktisi Falun Gong untuk meminta maaf atas kesalahpahaman mereka sebelumnya setelah melihat tindakan keras PKT selama gerakan RUU anti-ekstradisi. Banyak dari orang-orang ini telah menyebarkan laporan Fox News berjudul "Yang Selamat dan Korban dari Pengambilan Organ yang Mengguncang dan Direstui oleh Negara di Tiongkok" melalui platform media sosial mereka.

Warga Hong Kong, Chen mengatakan kepada reporter, "Pengalaman melawan RUU ekstradisi memungkinkan rakyat Hong Kong melihat sifat alami PKT. Merefleksikan seruan Falun Gong untuk mengakhiri penganiayaan dalam beberapa tahun terakhir, kami akhirnya menyadari bahwa apa yang praktisi Falun Gong katakan kepada kami sepenuhnya benar."

Ratusan Anggota Parlemen Menandatangani Pernyataan Bersama

Pada 18 Juli 2020, 606 legislator dari 30 negara telah menandatangani pernyataan bersama untuk mengutuk penganiayaan “sistematis dan brutal” terhadap Falun Gong dan menyerukan PKT agar segera menghentikan penganiayaan.

Pernyataan bersama itu diprakarsai oleh dua anggota parlemen senior Kanada, Peter Kent dan Judy Sgro, serta anggota parlemen Swedia Ann-Sofie Alm. Aksi ini menerima dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari badan internasional yang terdiri dari pejabat saat ini dan mantan pejabat dari Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Denmark, Irlandia, Belanda, Swiss, Belgia, Rumania, Austria, Polandia, Republik Ceko, Slovakia, Israel, Australia , Selandia Baru, Latvia, Norwegia, Argentina, Jepang, Taiwan, Venezuela, Chili, Estonia, Hongaria, Amerika Serikat, dan Indonesia.