(Minghui.org) Guru Li mengajari kita, “Tadi telah saya katakan kekuatan lama sedang menyusup ke celah ini, kejahatan tingkat rendah termasuk kekuatan lama tingkat rendah benar-benar sangat jahat. Ia tidak ingin anda berhasil kultivasi, ia ingin menganiaya anda hingga meninggal." (“Ceramah Fa di Washington, D.C. Tahun 2018”)

Saya menyadari fakta bahwa kekuatan lama menggunakan berbagai bentuk gangguan untuk mencegah praktisi Dafa mencapai kesempurnaan, termasuk karma penyakit dan ujian Xinxing yang parah. Niat mereka adalah untuk menggoyahkan pikiran lurus praktisi.

Namun, jika kita bisa tetap waspada, kita tidak akan jatuh ke dalam perangkap kekuatan lama. Sebaliknya, kita akan menggunakan pikiran lurus kita untuk melenyapkan entitas tingkat rendah yang mengganggu kita.

Ketika praktisi mengalami perubahan suasana hati, serangan kecemasan, mudah tersinggung, dan depresi, mereka harus menggunakan pikiran lurus yang kuat untuk mencari ke dalam, menemukan keterikatan yang menyebabkan emosi ini, kemudian menyingkirkan keterikatan.

Guru berkata,

“Asalkan pikiran anda sesuai dengan kehidupan dari jenis apapun, ia segera akan memerankan efek, anda malah tidak tahu di mana letak sumber pikiran anda, anda masih mengira diri sendiri yang ingin berbuat demikian. Sesungguhnya hanya karena keterikatan anda yang menyebabkan mereka berperan, dengan demikian telah memperkuat keterikatan anda." ("Pengikut Dafa Harus Belajar Fa - Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Washington DC tahun 2011" dalam Ceramah Fa di Berbagai Tempat - 11)

Ketika kita gagal untuk mengidentifikasi asal mula pikiran dan perasaan kita, faktor-faktor buruk di dimensi lain dapat menggunakan kurangnya kesadaran kita untuk memperkuat keterikatan manusiawi kita.

Guru memberi tahu kita,

“Jika konsep sesudah lahir ini menjadi sangat kuat, maka sebaliknya dia pun akan mendominasi pikiran dan perilaku manusia yang sesungguhnya, saat itu orang malah mengira itu adalah pemikirannya sendiri, manusia zaman sekarang nyaris setiap orang adalah demikian." (“Eksis Untuk Siapa?” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)

Ketika kita mengalami karma penyakit, kita biasanya dapat mengetahui bahwa itu adalah suatu bentuk gangguan. Dengan demikian, kita dapat memancarkan pikiran lurus, mencari ke dalam, dan menemukan keterikatan yang perlu kita singkirkan.

Namun, jauh lebih sulit untuk mengenali pikiran dan emosi yang salah yang tiba-tiba muncul di benak kita sebagai gangguan eksternal.

Jika kita tidak secara sadar mengidentifikasi pikiran dan emosi ini sebagai gangguan, kita mungkin mengira itu berasal dari diri kita sendiri, dan ikut saja — bukan menolaknya.

Ketika ini terjadi, kekuatan lama akan menyebabkan keterikatan atau konsep kita tumbuh, menyebabkan lebih banyak penderitaan.

Beberapa praktisi ingin melarikan diri dari penderitaan ini melalui cara manusia, seperti menonton video, berbelanja daring, atau bermain game di smartphone mereka. Tetapi pikiran untuk menonton video atau bermain di smartphone mereka, tidak muncul dari diri mereka yang sejati!

Jika kita mengikuti pikiran luar ini, bukankah kita membiarkan kekuatan lama menipu kita? Bukankah kita sedang mencari bantuan sementara dari rasa sakit kita, seperti yang dilakukan orang biasa? Bukankah berbagai bentuk konten daring membangkitkan emosi dan keinginan manusiawi kita, lebih jauh memperkuat keterikatan dan karma pikiran kita — membuat kita semakin sulit untuk mengultivasi diri kita sendiri?

Beberapa praktisi menyadari fakta bahwa kondisi kultivasi mereka tidak tepat, tetapi sulit untuk berubah, Mengapa? Karena substansi buruk yang terbentuk dalam pikiran mereka melengkapi keterikatan mereka dengan energi, membuat mereka semakin sulit untuk mengubah diri sendiri.

Kita memahami bagaimana karma dilenyapkan di dalam tubuh, terutama karma yang muncul saat melakukan latihan Falun Gong kelima, atau duduk meditasi. Kita sepenuhnya sadar bahwa karma dilenyapkan sambil menahan rasa sakit.

Saya percaya prinsip yang sama berlaku untuk karma atau materi yang terbentuk dalam pikiran, yang mungkin membuat kita merasa cemas, tertekan, dll. Ketika kita menanggung penderitaan semacam ini di dalam hati, itu akan menghilangkan karma atau materi di dalam pikiran kita.

Ketika perasaan tidak nyaman di hati kita menghilang, pikiran kita menjadi lebih jernih dan kita tidak lagi mengkhawatirkan hal ini atau itu. Ini juga merupakan tanda karma disingkirkan.

Saya tercerahkan pada fakta bahwa pikiran, keterikatan, dan konsep tidak benar -- yang terkait dengan karma kita -- telah membentuk berbagai bentuk materi baik dalam pikiran maupun tubuh kita. Karena kita tidak dapat melihatnya, tidak dapat mengenalinya, sehingga lebih sulit untuk menyingkirkan.

Namun, jika kita dapat secara sadar menyadari bahwa pikiran dan konsep buruk kita tidak sesuai dengan Fa, termasuk suasana hati yang buruk dan emosi negatif, akan lebih mudah untuk menyingkirkan.

Suatu hari, saya ingat merasakan emosi negatif tertentu dan menyadari bahwa itu tidak berasal dari diri saya yang sejati. Saya kemudian mencari ke dalam dan menemukan keterikatan yang menyebabkan emosi ini.

Saya merasa seolah-olah diri saya yang sejati sedang mengamati hati manusia saya, yang tidak baik dan tidak toleran. Begitu saya berpikir: "Saya tidak ingin menjadi seperti ini lagi!" Saya merasa terbebaskan dari hati manusia saya.

Guru Li mengajari kita,

“Mengapa orang berpenyakit mental sulit diselamatkan? Justru karena dia sama sekali tidak bisa membedakan dengan jelas. Sebagai seorang praktisi baru, adalah sangat sulit untuk dapat membedakan dengan jelas tentang karma pikiran, membedakan dengan jelas pikiran mana bukan diri aku, jika dapat diwujudkan itu benar-benar luar biasa. Bila dinilai dengan Dafa, semua pikiran yang tidak baik sesungguhnya juga bukan diri anda. Jika anda dapat mewujudkan hal ini berarti telah membedakan dengan jelas: Oh, pikiran ini tidak baik, harus dilenyapkan, disingkirkan, saya tidak seharusnya berpikir secara demikian. Dengan pemikiran itu sendiri berarti sedang melenyapkannya." (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat)

Belajar membedakan pikiran dan emosi mana yang menjadi milik kita dan mana yang bukan, adalah langkah pertama dalam menemukan jati diri kita yang sejati.

Begitu kita menyadari bahwa sebuah pikiran atau emosi bukanlah milik kita sendiri, Guru akan membantu kita menyingkirkan. Guru memberi tahu kita bahwa pikiran buruk itu tidak berasal dari diri kita yang sejati.

Jika kita pernah ragu tentang pikiran apa yang kita pikirkan, kita harus bertanya pada diri sendiri: "Akankah dewa memiliki pikiran ini?" Dengan cara ini, kita bisa melenyapkan semua pikiran buruk yang tidak sesuai dengan Fa.

Saat jalur kultivasi kita mendekati akhir, kita harus menetapkan standar yang tinggi dan bahkan lebih tinggi untuk diri kita sendiri, dan tidak boleh terusik oleh pikiran yang salah.

Meskipun banyak praktisi dapat menunjukkan keterikatan mereka dengan tepat, mereka tidak dapat melakukannya ketika mereka berada dalam suasana hati yang buruk, pemikiran negatif, gangguan, kecemasan, dan kebosanan. Mereka kemudian menjadi kurang gigih, membuatnya lebih sulit untuk menyelamatkan makhluk hidup.

Saya berharap praktisi ini akan dengan jelas mengenali bagaimana kekuatan lama memanfaatkan keterikatan mereka; membuat upaya yang tulus untuk mengoreksi diri mereka sendiri, dan membantu Guru selama pelurusan Fa, dengan pola pikir seorang praktisi sejati!