(Minghui.org) Penduduk Kota Yinchuan, Provinsi Ningxia telah ditahan selama lebih dari sebulan setelah dia ditangkap pada tanggal 22 Agustus 2020, karena menyebarkan informasi tentang Falun Gong, aliran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Dilaporkan bahwa Shan melakukan mogok makan selama enam hari di Pusat Penahanan Yinchuan untuk memprotes penganiayaan. Keluarganya menangis tersedu-sedu saat mengetahui situasinya, terutama ibunya yang berusia 80-an.

Keluarga Shan menyewa pengacara untuknya pada tanggal 2 September. Pengacara mengunjunginya pada tanggal 3 September dan mengajukan permintaan untuk membebaskannya dengan jaminan di kantor polisi setempat pada tanggal 4 September. Pengacara tersebut berpendapat bahwa penganiayaan terhadap Falun Gong tidak memiliki dasar hukum, dan distribusi materi yang dilakukan oleh Shan menggunakan kebebasan berbicara dan tidak membahayakan siapa pun atau masyarakat.

Polisi belum mengeluarkan keputusan atas permintaan pengacara tersebut.

Ini bukan pertama kalinya Shan menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia dijatuhi dua hukuman kamp kerja paksa tiga tahun masing-masing pada 1999 dan 2004, dan dijatuhi hukuman empat tahun pada 2009 dan tiga tahun pada 2015.

Suaminya, Wang Desheng, dijatuhi hukuman masing-masing empat dan delapan tahun pada 1999 dan 2005. Dia masih menjalani hukuman 13 tahun selama penangkapan terakhir Shan.

Laporan terkait:

Ningxia Couple Detained Beyond Legally Permissible Term

Yinchuan City: Wife Sentenced to Four Years in Prison, Husband Serving Eight Year Sentence for Practicing Falun Gong

Lawyers: “My Clients Were Tried on Trumped-up Charges”