(Minghui.org) Saya pindah dari Tiongkok lebih dari satu tahun yang lalu, dan lima bulan yang lalu saya bergabung dengan platform RTC. Saya memiliki waktu untuk merenungkan kultivasi saya dan ingin membagikan perjalanan kultivasi saya kepada anda.

Saya mulai berlatih Falun Dafa bersama keluarga saya sebelum tahun 1999. Kami bertujuh membaca Fa bersama setiap malam. Saya sangat senang kapan pun giliran saya untuk membaca. Dafa sangat terpatri dalam benak muda saya.

Kami melakukan latihan bersama di taman jam 4 pagi setiap hari. Pada akhir pekan, kami pergi ke daerah pusat kota yang sibuk dan memperagakan latihan serta memberi tahu orang-orang mengenai Falun Dafa. Saya menghadiri latihan bersama skala besar serta konferensi berbagi pengalaman secara tetap yang diadakan di stadium.

Saya kemudian bersekolah jauh dari rumah. Saya berangsur-angsur berhenti membaca ceramah, namun saya masih ingat apa yang diajarkan dalam Zhuan Falun, Petunjuk Penting untuk Gigih Maju, dan Hong Yin.

Lepas dari Kultivasi

Lingkungan kultivasi yang damai di Tiongkok hancur pada bulan Juli 1999. Saya menyaksikan sendiri anggota keluarga saya dianiaya dan mengalami tekanan dari seluruh keluarga serta lingkungan masyarakat. Saya saat itu masih muda dan ketakutan.

Ketika tumbuh dewasa barulah saya menyadari betapa besar tekanan yang dihadapi rekan praktisi saya pada waktu itu, dan betapa luar biasanya mereka! Saya mempunyai rasa kagum yang tak terbatas setiap kali saya memikirkan mereka.

Di sekolah, saya tidak menuliskan nama saya di spanduk yang memfitnah Dafa, dan Guru saya tidak menyukainya. Anggota keluarga saya mengklarifikasi fakta padanya. Beberapa guru di kelas membuat komentar yang merendahkan tentang saya berlatih Dafa.

Karena prestasi luar biasa saya dalam semua bidang di sekolah, banyak murid memiliki pandangan yang positif tentang Falun Dafa, dan sebagian murid berkata kepada orang tua mereka, “Nilainya sangat bagus karena keluarganya berlatih Falun Dafa.”

Sangat sedikit waktu bagi saya untuk menghadiri belajar Fa bersama dan latihan pada waktu itu. Begitu saya mulai masuk sekolah, saya terbenam ke dalam tong pewarna besar manusia biasa. Tidak dapat mengikuti belajar Fa, saya perlahan-lahan tertarik ke dalam pergumulan pribadi dan mengejar pengakuan manusia biasa yang menyelimuti Tiongkok.

Di sisi lain, saya sangat fokus dengan tugas sekolah hingga saya sementara waktu lupa untuk cemas akan penganiayaan. Setelah memasuki sekolah berasrama, saya mengabdikan diri saya untuk tugas sekolah, dan percaya bahwa pencapaian akademik saya adalah hasil dari kerja keras saya.

Saya jatuh ke dalam lingkaran setan pergumulan pribadi, mengejar pengakuan, kompetitif, dan iri hati. Saya hanya belajar Fa dan latihan beberapa kali selama liburan musim dingin dan musim panas.

Pada waktu itu, Guru Li (pencipta Falun Dafa) memberikan saya banyak petunjuk dalam mimpi. Saya sering lupa mengerjakan pekerjaan rumah atau gagal menjawab banyak pertanyaan dalam ujian.

Sayangnya, saya tidak mengerti petunjuk ini.

Saya tahu tingkat kultivasi saya menurun, dan dalam waktu yang lama saya tidak berani menatap foto Guru, atau membaca artikel Guru tentang konsekuensi mengerikan yang akan dihadapi pengikut Dafa jika mereka tidak melakukan dengan baik.

Lebih dari satu dekade berlalu. Saya mencapai apa yang saya sebut sebagai “impian” dan mencapai tujuan pribadi saya berulang kali, dan menemukan bahwa pengejaran adalah jurang maut. Ketika saya terbangun dan melihat ke belakang, saya sadar saya telah melewatkan segalanya. Saya tidak mendapatkan apapun selain resume yang bagus.

Seperti yang Guru katakan,

Mengamati Lukisan dan Masuk ke Alamnya
Cita-cita anak muda memenuhi dada
Menjunjung tinggi talenta tulang punggung
Dengan nama harum kembali ke kampung halaman
Kehidupan kali ini datang demi apa
(Hong Yin V)

Kembali Berkultivasi

Guru memberikan saya sebuah kesempatan untuk belajar di Eropa, dan di waktu yang bersamaan, kembali ke Dafa.

Ketika mencari praktisi di Eropa, saya melakukan latihan dan membaca ceramah sendiri selama hampir sepuluh bulan. Saya mengunjungi banyak kota, termasuk tempat wisata terkenal, namun tidak menemukan praktisi sama sekali. Saya tidak menemukan informasi mengenai tempat latihan setempat.

Pada Malam Tahun Baru Imlek 2019, ketika saya melewati teater setempat, saya melihat poster besar Shen Yun dari kejauhan. Saya sangat gembira bahwa saya dapat menonton Shen Yun secara langsung di kota saya!

Saya pergi untuk membeli dua tiket pertunjukan ketiga namun diberi tahu bahwa hanya dua tiket yang tersisa untuk pertunjukan pertama. Emosi dan pikiran saya tergugah. Memang benar, waktu, tempat, dan penonton untuk setiap pertunjukan Shen Yun telah diatur sejak lampau!

Sejak saat itu, saya dapat menemukan poster Shen Yun dari waktu ke waktu. Saya merasa bangga tiap kali melihatnya! Kota kecil tersebut benar-benar larut dalam keagungan Dafa, dan saya yang kecil; akhirnya kembali ke Dafa.

Saya mulai belajar Fa dengan sepenuh hati setiap hari, seakan memuaskan dahaga saya. Saya tidak sabar untuk belajar Fa dan membaca artikel Minghui. Meski saya ingat ada beberapa bagian dari Zhuan Falun yang saya tidak benar-benar memahaminya.

Butuh waktu dua hingga tiga jam bagi saya untuk menyelesaikan tiap ceramah. Saya meresapi tiap kalimat. Saya membaca dan merenung serta menanti untuk membaca ceramah berikutnya keesokan harinya. Saya akhirnya memahami bagaimana rasanya pertama kali memperoleh Dafa – sebuah pengalaman yang sering dibicarakan oleh praktisi lain. Saya belajar Fa sepenuh hati, jadi saya sering tercerahkan dengan prinsip-prinsip Fa.

Latihan Perangkat Lima tidak pernah menjadi masalah bagi saya ketika saya kecil, karena saya dapat duduk dalam posisi lotus sempurna selama dua atau tiga jam berturut-turut selama belajar Fa bersama pada waktu itu. Namun kini saya tidak menyangka rasa sakit di kaki saya menjadi tidak tertahankan di menit ke-40, hingga suatu titik dimana gigi saya bergertak dan tubuh saya bergetar.

Selain itu, suami saya membantu meningkatkan xinxing saya dengan mencaci-maki saya setiap pagi ketika bermeditasi. Saya merasa sakit secara fisik dan mental. Kalimat-kalimat Dafa akan terlintas pada saya satu persatu, menyemangati saya untuk menanggungnya. Dua atau tiga bulan kemudian, duduk meditasi menjadi jauh lebih mudah.

Dalam waktu sepuluh bulan ini, saya merasakan tiga ujian xinxing yang menyayat hati yang secara langsung menargetkan keterikatan saya yang paling susah dihilangkan. Ujian pertama menargetkan keterikatan terhadap nama – saya melakukan proyek penelitian namun tidak tahu apa yang harus dilakukan. Rasanya seperti pengetahuan saya mengering, seperti yang Guru katakan,

“Penyelidikan yang dilakukan umat manusia adalah demi persaingan teknologi, dengan alasan untuk mengubah kondisi kehidupan manusia,” (“Lunyu,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)

Ketika saya mencari ke dalam, saya menemukan apa yang membuat saya cemas sesungguhnya bukanlah proyek penelitian itu sendiri, namun rasa takut bahwa orang lain akan memandang rendah saya dan berpikir bahwa saya tidak kompeten. Saya takut reputasi saya rusak. Ini menargetkan keterikatan saya akan ego dan menyelamatkan muka.

Ujian kedua adalah tentang konflik yang saya miliki dengan manusia biasa, yang menargetkan nafsu bersaing dan iri hati saya.

Ujian xinxing yang ketiga berulang kali datang dari suami saya ketika saya mencoba untuk mengklarifikasi fakta kepadanya. Ujian ini menargetkan emosi, kesabaran, dan keteguhan saya terhadap Dafa.

Masing-masing dari tiga hambatan besar ini menyayat hati. Dengan kekuatan Dafa, saya dapat mencari ke dalam, mengenali keterikatan saya dan menolaknya. Ketika saya melihat kembali, memang benar: “Setelah melewati bayangan gelap pohon willow, akan ditemukan kecerahan bunga dan sebuah desa lain.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Membantu Menyelamatkan Orang

Pada akhir bulan Oktober 2019, saya secara resmi bergabung dengan arus besar pelurusan Fa praktisi Dafa luar negeri. Di tempat latihan Minggu di taman saya berjumpa dengan sepasang praktisi yang datang dari Tiongkok daratan beberapa bulan sebelumnya.

Ketulusan dan kebaikan mereka membantu saya bergabung dengan kelompok belajar Fa bersama hari itu. Dalam lingkungan bersama, saya belajar banyak dari rekan praktisi. Saya melihat kekurangan saya, dan menyelesaikan masalah yang membuat saya mengendur.

Ketika virus PKT (virus corona) merebak, praktisi lain membagikan pemahaman mereka dengan saya: Pelurusan Fa Guru telah mencapai akhir, dan waktu untuk menyelamatkan orang sudah hampir habis. Mereka mendorong saya untuk bergabung dengan platform RTC untuk menelepon orang-orang di Tiongkok dan mengklarifikasi fakta serta menyelamatkan mereka.

Guru juga memberi saya petunjuk dalam mimpi bahwa situasi sangat parah, dan saya memiliki misi untuk menyelamatkan orang. Dalam satu mimpi, saya tidak mengambil inisiatif untuk menyelamatkan orang, namun orang-orang di sekitar saya tidak sabar untuk menemukan materi dalam ransel saya. Di mimpi yang lain, saya hanya mendapat skor 12 dalam sebuah ujian. Saya memahami bahwa mimpi ini memberi tahu saya bahwa saya tidak melakukan tiga hal dengan cukup baik, dan saya tidak mengklarifikasi fakta dengan baik.

Ketika saya pertama bergabung dengan platform RTC, saya hanya mendengarkan praktisi lainnya melakukan panggilan telepon. Saya tidak pernah mengklarifikasi fakta kepada orang asing sebelumnya dan tidak pandai berbicara.

Saya berpartisipasi dalam pelatihan platform RTC dan mengumpulkan sebagian materi untuk membujuk orang-orang mundur dari tiga organisasi Komunis. Saya menghapalkan beberapa poin bicara mengenai Dafa, dan mempelajari banyak tips.

Semua praktisi memiliki gaya mereka masing-masing dalam mengklarifikasi fakta. Pada awalnya, saya hanya ingin meniru orang lain. Kemudian, saya menemukan bahwa kata-kata yang diucapkan tiap praktisi berhubungan dengan kepribadian, pengalaman, medan energi mereka sendiri. Nada dan kecepatan berbicara mereka tidak dapat dipisahkan. Jika saya membaca naskah yang sama, saya mungkin tidak akan mendapatkan hasil yang sama.

Pelatihan, bantuan, dan berbagi pengalaman praktisi memberikan saya inspirasi dan kepercayaan diri. Ini pastinya sesuatu yang tidak dapat saya capai sendiri, dan saya dengan tulus berterimakasih kepada praktisi lain!

Xinxing saya telah meningkat, dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang prinsip Fa serta pentingnya menyelamatkan orang-orang melalui klarifikasi fakta.

Pada mulanya, saya fokus dalam membujuk orang-orang untuk mundur dari tiga organisasi Komunis, dan saya menghindar dalam menyebutkan Falun Dafa. Setelah membagikan pengalaman saya dengan rekan praktisi, saya akhirnya memahami bahwa membantu orang-orang memahami fakta kebenaran Dafa adalah sangat penting.

Guru juga memberi tahu kita,

“Pengikut Dafa jangan bergejolak mengikuti fenomena yang kacau, tetap berpegang pada fondasi, barulah dapat melihat kekacauan dengan jelas.” (Rasional)

Ketika saya fokus dalam memberi tahu orang-orang mengenai Falun Dafa, hasilnya sangat baik. Ketika orang-orang mengembangkan pemahaman yang positif terhadap Dafa, mereka secara alami setuju untuk mundur dari tiga organisasi Komunis. Saya dapat melanjutkan pembicaraan mengenai ateisme atau kejahatan PKT, dan dampaknya juga sangat bagus.

Suatu hari, seorang pria menjawab telepon. Begitu dia mendengar saya berbicara tentang mundur dari tiga organisasi Komunis, dia menjadi sangat emosional dan mulai berkata betapa bagusnya Partai Komunis dan bagaimana buruknya Amerika Serikat, dan bagaimana A.S. mencoba mengalihkan kesalahan pada Tiongkok, dan seterusnya.

Saya mencoba yang terbaik untuk mengklarifikasi fakta padanya, namun dia tidak dapat tenang.

Saya memohon pada Guru dalam hati, “Guru, saya benar-benar tidak tahu bagaimana mengklarifikasi fakta kepadanya. Tolong bantu saya.” Pada waktu ini mouse saya melayang pada kisah, “Mata Merah Singa Batu.” Saya berkata, “Pak, mari jangan membicarakan tentang Amerika Serikat. Izinkan saya menceritakan kepada anda sebuah kisah.”

Saya mengatakan kepadanya tentang kisah “Mata Merah Singa Batu, dan bertanya, “Pak, apa anda mengerti?”

Dia berkata, “Oh, percaya atau tidak itu terserah orang.” Dia berkata bahwa dia mengerti, dan saya dengan cepat membantunya mundur dari tiga organisasi Komunis.

Di telepon lainnya saya berbicara dengan seorang pria tua. Begitu dia mendengar bahwa saya adalah seorang praktisi, dia mulai mengatakan bagaimana dia percaya terhadap PKT dan betapa baiknya PKT, dan seterusnya.

Saya mengatakan kepadanya saya tidak memintanya untuk menentang Partai, atau mencoba membuatnya berlatih Falun Dafa. Saya mengatakan kepadanya alasan banyak orang memiliki pikiran buruk tentang Dafa karena mereka ditipu oleh rekayasa bakar diri di Lapangan Tiananmen. Saya mengatakan kepadanya bahwa hal itu direkayasa oleh PKT untuk menjebak Falun Dafa.

Setelah mendengar fakta mengenai bakar diri, pria tersebut tiba-tiba berkata bahwa dia tahu banyak tentang PKT dan bagaimana ia memalsukan sesuatu dan menjebak orang, dan berkata bahwa dia membenci PKT. Dia berbicara selama lima atau enam menit tanpa berhenti.

Setelah saya berangsur-angsur memahami alasan mengapa kita melakukan klarifikasi fakta, nada saya membaik. Beberapa bulan sebelumnya, ketika suami saya mendengarkan saya berbicara di telepon, dia berkata bahwa dia cemas.

Namun kini, ketika dia mendengar saya berbicara dia sangat terkejut. Dia berkata, “Medan energi kamu benar-benar berbeda dari sebelumnya. Sekarang kamu tegas dan belas kasih.” Saya sangat bahagia.

Ketika praktisi lain menelepon orang-orang dan mengklarifikasi fakta tentang Dafa, mereka memberi tahu orang-orang tentang pengalaman pribadi mereka. Beberapa orang penyakitnya telah hilang setelah berlatih; beberapa menyaksikan anggota keluarga mereka mendapatkan berkah setelah mereka mulai berlatih.

Saya sangat tersentuh mendengar pengalaman mengharukan ini, karena mereka memerankan bagian yang besar dalam membantu orang-orang memahami Dafa, Saya juga dapat merasakan keteguhan praktisi ini.

Saya tidak memiliki pengalaman sebelum-dan-sesudah semacam ini untuk dibagikan. Apa yang terjadi pada saya hanya hal-hal biasa. Saya mulai berlatih ketika saya kecil. Orang-orang berpikir bahwa kesehatan saya adalah hasil dari fisik yang bagus; Dalam akademik, saya berpikir bahwa dengan menjadi lebih rajin dapat menutupi kekurangan saya, jadi saya menghabiskan banyak waktu dan energi untuk belajar. Saya selalu mengaitkan pencapaian akademis saya dengan kerja keras dan ketekunan.

Ketika saya memikirkan hal ini dengan saksama saya tampaknya memiliki masalah yang serius tentang tidak percaya pada Guru dan Fa. Pikiran ini merefleksikan kurang teguhnya saya dalam kultivasi selama tahun-tahun sekolah saya, yang mengakibatkan saya terpisah dari Dafa.

Setelah saya memiliki pemahaman yang lebih saksama tentang hal ini saya merasa tercerahkan dan saya memahami bahwa segala yang saya miliki datang dari Dafa. Ketika saya menelepon orang-orang saya mengatakan pada mereka tentang manfaat yang saya peroleh dari Dafa. Meski pengalaman saya tidak dramatis, orang-orang dapat merasakan keindahan Dafa dari ketulusan saya, dan hasilnya sangat bagus.

Baru-baru ini, karena pandemi, lebih banyak praktisi telah bergabung dengan platform RTC, dan melatih mereka butuh banyak waktu dan energi. Karena kurangnya sumber daya manusia, saya menjadi pembantu dalam pelatihan.

Saya sangat menyayangi dan menghargai lingkungan kultivasi yang disediakan oleh platform RTC. Saya juga berharap saya dapat membuat panggilan telepon yang bagus untuk menyelamatkan lebih banyak makhluk hidup selama periode khusus ini.

Kesimpulan

Melihat kembali jalur kultivasi saya, karena saya terkesima dengan ketenaran dan kekayaan dari manusia biasa dan saya tidak dapat melepaskan diri saya selama bertahun-tahun, saya memiliki banyak penyesalan dan kehilangan yang tidak dapat saya tebus.

Di saat terakhir dalam membantu Guru melakukan pelurusan Fa, saya bersyukur karena Guru memanggil saya kembali sehingga saya memiliki kesempatan untuk bergabung dalam arus pelurusan Fa dan memenuhi sumpah janji prasejarah saya. Saya harus menggunakan waktu untuk mengultivasi diri, menyelamatkan makhluk hidup, dan melakukan tiga hal dengan baik!

Terima kasih, Guru yang Maha Belas Kasih!

Terima kasih, rekan praktisi atas bantuan tanpa pamrih kalian!

(Dibacakan saat Konferensi Fa Daring Kelompok Panggilan Telepon 2020)