(Minghui.org) Pembimbing tempat latihan Falun Dafa asal Taiwan Selatan bertemu di Kaoshiung pada tanggal 30 Oktober dan 1 November 2020, untuk sebuah konferensi berbagi pengalaman. Mereka berbicara mengenai bagaimana mereka semakin baik dalam mematut diri dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar, baik dalam kehidupan sehari-hari mereka dan saat sedang membantu praktisi lain.

Para Praktisi Falun Dafa berlatih bersama selama kegiatan di Kaoshiung.

Mencari ke Dalam dan Menjadi Orang yang Lebih Baik

Dulunya, Lin asal Pingtung sering tiba di tempat belajar lebih awal dari yang lain dan membantu untuk bersih-bersih setelahnya. Seiring waktu berlalu, dia secara alami menjadi seorang pembimbing di tempat latihan. “Bagi saya, berlatih Falun Dafa adalah sebuah kesempatan yang sangat menakjubkan. Itu berarti saya sendiri harus melakukan dengan baik dan juga membantu praktisi-praktisi lain,” ujarnya. Di tempat latihan bersama, sebagai contoh, dia juga memastikan untuk duduk tegak saat bermeditasi dan memancarkan pikiran lurus, dan dia melakukan semuanya dengan sepenuh hati. Para praktisi lalu bekerja sama dengan baik satu sama lain, dan orang yang lalu-lalang juga terkesan oleh medan yang damai dan tenang.

Lin juga telah menemukan banyak kesempatan untuk meningkatkan Xinxing-nya ( karakter atau kualitas moral). Terutama, seorang rekan praktisi sering mengeluh bahkan meneriakinya, membuat Lin merasa sangat malu dan timbul pikiran negatif mengenai praktisi itu. Saat sedang merencanakan sebuah kegiatan untuk membagi-bagikan materi Falun Dafa di masyarakat, praktisi itu meneriakinya lagi, mengeluh kenapa rute yang dia ambil jauh dari praktisi-praktisi lain. Lin meminta maaf lagi dan lagi, kemudian dia menyadari pikiran negatif yang ia miliki, tidaklah selayaknya pada seorang praktisi.

“Dalam Falun Dafa, Guru Li mengajarkan kita untuk menjadi orang yang lebih baik dan baik dan memikiran orang lain,” ceritanya. Seiring dengan peningkatan pikirannya, dia menyadari bahwa praktisi yang mengeluh itu telah melakukan dengan baik dalam banyak hal. Lin kemudian bisa memperlakukan dia dengan belas kasih dan tanpa ada prasangka buruk lagi. SItuasi pun berubah secara drastis, dan praktisi itu berbalik sering memujinya.

Mengatasi Rasa Takut

Huang mulai berlatih Falun Dafa karena penyakit berat. Berbagai penyakit menjangkitinya lebih dari satu dekade lamanya, membuatnya frustasi dan putus asa. Dia telah menjalankan sejumlah operasi dan kemoterapi, tetapi bahkan dosis lebih tinggi tidak bisa menekan penyebaran sel kanker di seluruh badannya. Beruntung, dia mendengar tentang latihan kultivasi Falun Dafa. Dalam waktu singkat, kankernya sembuh dan penyakit lainnya juga hilang.

Sehat kembali dan bahagia, Huang sering berbagi pengalamannya dengan orang lain, berharap mereka juga bisa mendapatkan manfaat dari Falun Dafa. Setelah dia mendengar tentang penganiayaan di Tiongkok, dia mulai membuat panggilan telepon untuk memberitahu para petugas yang terlibat mengenai fakta kebenaran. “Pada awalnya, saya merasa takut dan bahkan merasa tenang saat si penerima tidak mengangkat teleponnya,” katanya. Kemudian, dia dan praktisi-praktisi lain saling memberikan semangat dan bisa menguasai situasinya, yang akhirnya menjadi lebih baik.

“Kini, saya bisa berbicara dengan para pejabat, termasuk para pejabat senior, tanpa ada masalah. Banyak dari mereka telah sadar bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) bersalah dalam menganiaya warga masyarakat, seperti para praktisi Falun Gong. Beberapanya setuju untuk mengundurkan diri dari organisasi-organisasi PKT,” katanya. “Saya juga menyadari bahwa pikiran yang murni dan kondisi kultivasi yang baik sangat banyak membantu saya.”

Pengalaman Menakjubkan

Yu asal Tainan juga memiliki sebuah keingingan untuk berbagi pengalaman membantu para turis asal Tiongkok untuk menjauhi diri dari kebohongan dan fitnahan PKT. Tetapi dia tidak tahu bagaimana untuk memulainya.

Lalu seorang praktisi mengunjunginya untuk pergi ke Alishan (Gunung Ali), sebuah tempat wisata yang terkenal, untuk beribicara dengan para turis asal Tiongkok Daratan. Saat berada di Alishan, para praktisi belajar Fa dan berlatih gerakan bersama, kemudian memasang poster-poster klarifikasi untuk turis lihat. Perlahan-lahan, Yu belajar bagaimana untuk menemukan kesalahpahaman para turis mengenai Falun Gong dan menjelaskannya. Setelah kembali ke Tainan, dia menemuan bahwa banyak turis asal Tiongkok pergi ke Menara Chihkan. Menerapkan yang telah dia pelajari saat di Alishan, dia bisa membantu para turis untuk mempelajari fakta kebenaran dari Falun Dafa.

Meski berbagai hal berjalan baik, suaminya memberitahu dia bahwa dia perlu pergi ke Kabupaten Yilan di Taiwan Utara untuk perjalanan bisnis. Tangan suaminya cedera dan perlu bantuan darinya. Tidak jelas situasi ke depannya, Yu pun memutuskan untuk pergi bersama suaminya. Setelah tiba sana, dia terkejut melihat sejumlah besar turis asal Tiongkok tengah berada di stasiun kereta setempat. Ternyata karena konstruksi Tol Suhua di Timur Laut Taiwan, para turis sering datang ke sana dari Hualien melalui kereta sebelum lanjut ke Taiwan Pusat dan Barat. Yu bisa menbantu para turis Tiongkok sambil mendampingi suaminya.

Para Turis asal Tiongkok di Stasiun Kereta Api Su’aoxin

Setelah konstruksi Tol Suhua selesai pada bulan Januari 2020, para pengunjung asal Tiongkok Daratan berhenti datang ke Yilan, dan pandemi virus corona juga menurunkan jumlah pengunjung. Saat itu suami Yu sudah siap kembali pulang ke Tainan untuk bekerja di tempat asal. “Melihat kembali semua ini, saya paham bahwa pengalaman menakjubkan ini adalah sebuah pengaturan sempurna bagi saya. Saya sangat berterima kasih kepada Shifu,” katanya.