(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan kegiatan di pusat kota Linköping, Swedia, pada sore hari 7 November 2020. Mereka memasang spanduk bertuliskan "Hentikan Penganiayaan terhadap Falun Gong," memperagakan latihan Falun Gong, dan berbicara kepada orang-orang yang lewat tentang Falun Gong dan fakta Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiaya Falun Gong. Mereka juga memberi tahu orang-orang bagaimana PKT menutup-nutupi berita tentang virus corona yang menyebabkan orang-orang di seluruh dunia menderita.

Banyak penduduk setempat menyatakan dukungan mereka untuk kegiatan tersebut dan menandatangani petisi mengutuk kejahatan PKT.

“Saya terus mengamatikejadian-kejadian secara internasional, terutama yang berkaitan dengan kejadian di pemilihan umum AS. Kita semua perlu merenungkan semuanya ini dan membuat pilihan kita sendiri. Ketika anda berceritahari ini tentang masalah ini [tentang penganiayaan Falun Gong di Tiongkok], saya bahkan lebih jelas lagi. Cara kekerasan PKT dalam memperlakukan warga, penindasan brutal dan penganiayaan, terlihat jelas bagi semua orang. Tentu saya mendukung anda,” kata Felis, seorang warga Linköping.

Felis mengatakan kepada seorang praktisi bahwa saudara perempuannya adalah seorang politikus dan karena pengaruh dari saudara perempuannya, dia jadi sangat tertarik dengan politik. Dia sering membahasdengannya mengenai pelanggaran hak asasi manusia internasional. “Dari saudara perempuan, saya belajar banyak masalah sehubungan dengan PKT yang menganiaya hak asasi manusia. Jadi saya telah mendengar penganiayaan Falun Gong di Tiongkok sebelumnya. Hari ini, saya bahkan lebih jelas lagi tentang hal ini,”katanya.

Felis bergegas sambil mendengarkan musik ketika dia datang ke tempat kegiatan Falun Gong. Dia mengatakan bahwa para praktisi tampaknya sedang menunggunya dan memiliki sesuatu yang sangat penting untuk diberitahukan kepadanya. Dia segera melepaskan headsetnya, mengambil brosur, dan mulai berbicara dengan seorang praktisi. Setelah mendengar apa yang terjadi di Tiongkok, Felis tampak sangat senang dapat bertemu dengan para praktisi. Dia meminta beberapa brosur Falun Gong dan berkata, “Saya akan bertemu teman-teman saya dan memberitahu mereka tentang ini. Saya berharap mereka juga akan datang dan memberikan dukungan."

Praktisi Falun Gong di alun-alun kota Linköping, Swedia, pada 7 November 2020.

Praktisi Falun Gong menarik perhatian dan mendapat dukungan dari penduduk setempat di pusat kota Linköping. Banyak orang menandatangani petisi memprotes penganiayaan.

Lebih sedikit orang dari biasanya berada di jalanan karena pandemi, tetapi praktisi yang melakukan latihan dengan musik yang tenang membuat banyak orang berhenti dan menyaksikan.

Elin Hjort, yang tinggal di dekat pusat kota, berdiri di depan papan informasi tentang pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong di Tiongkok. Dia dan putrinya membaca dengan saksama untuk waktu yang lama. Hjort menunjuk ke papan dan berkata kepada praktisi, "Saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka [PKT] bisa melakukan tindakan yang tidak manusiawi seperti itu. Ini mengerikan!" Praktisi berbicara tentang Falun Gong dan menjelaskan fitnahan yang disebarkan PKT tentang latihan Falun Gong dan bagaimana Falun Gong dianiaya oleh PKT di Tiongkok. Putri Hjort, seorang siswa sekolah menengah, mendengarkan dengan mata terbelalak. Dia menunjuk petisi dan berkata kepada ibunya, “Kita harus menandatanganinya. Saya ingin menandatanganinya. ” Hjort setuju. Setelah mereka memberikan tanda tangan, keduanya tampak sangat bahagia, seolah-olah mereka telah menyelesaikan tugas yang sangat penting.

Calsa Lehto, yang tinggal di daerah setempat, melewati kegiatanini bersama tiga temannya. Setelah mendengar seorang praktisi mengatakan bahwa menandatangani petisi dapat menyelamatkan nyawa dan membantu menghentikan penganiayaan, Calsa menandatangani. Teman-temannya, yang tinggal di kota kecil dekat Linköping, juga bersedia menambahkan tanda tangan mereka mendukung upaya praktisi untuk mengakhiri penganiayaan. “Tindak pidana biadab seperti ini masih terus terjadi. Semua orang harus bersatu untuk menghentikannya,”kata Calsa. Keempat pemuda tersebut berharap praktisi bisa berhasil.

Kahlil Palmer, yang baru-baru ini pindah kembali ke Linköping dari AS, berbicara panjang lebar dengan praktisi. Dia berada di sana bersama putranya. Kahlil dan keluarganya tinggal di AS selama bertahun-tahun dan dia sudah tahu tentang Falun Gong. Dia mengatakan bahwa dia setuju dengan prinsip Falun Gong: Sejati-Baik-Sabar.

Baik Kahlil dan putranya bersedia untuk menandatangani petisi. Putranya itu berusia sekitar 12 atau 13 tahun tetapi kemampuan bahasa Swedia-nya kurang lancar, jadi Kahlil mengatakan kepadanya dalam bahasa Inggris bahwa [Falun Gong] ini adalah latihan yang sangat bagus dan orang-orang yang berlatih semuanya baik hati dan orang-orangnya baik, tetapi di Tiongkok banyak yang dipenjarakan dan disiksa hanya karena teguh pada keyakinan mereka. Dia mengatakan kepadanya bahwa organ mereka bahkan diambil saat mereka masih hidup dan memberi tahu dia bahwa rezim PKT menolak segala bentuk kepercayaan dan otoriter. "Kita tidak boleh menolerir penginjakan hak asasi manusia oleh PKT," katanya.

Linköping, kota terbesar kelima di Swedia, terletak di bagian selatan negara itu. Linköping University adalah salah satu universitas paling terkenal di Swedia dan salah satu universitas terbaik di Eropa.