(Minghui.org) Seorang mantan guru olahraga di Kota Changchun, Provinsi Jilin disiksa setiap hari saat menjalani hukuman karena keyakinannya pada Falun Gong.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Che Pingping
Che Pingping, 47, ditangkap pada 26 Januari 2018 setelah dilaporkan karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Saat ditahan di Pusat Penahanan No. 4 Kota Changchun, dia melakukan beberapa aksi mogok makan untuk memprotes penganiayaan dan dicekok paksa makan.
Pengadilan Distrik Chaoyang diam-diam menjatuhkan hukuman tiga tahun dua bulan ke Penjara Wanita Provinsi Jilin pada tanggal 30 November 2018.
Pada 2019, bangsal kedelapan tempat Che saat ini dipenjara memiliki direktur baru, Qian Wei. Ketika pejabat departemen kehakiman datang mengunjungi penjara pada Maret 2019, otoritas lingkungan memberikan kebutuhan harian baru kepada setiap narapidana, termasuk sikat gigi baru, handuk, sandal, dan mug. Tempat sampah di lorong pun diganti dengan yang baru. Tetapi setelah petugas pergi, para penjaga mengambil semuanya, hanya untuk dibagikan lagi pada kunjungan resmi berikutnya. Karena kondisi kehidupan para narapidana yang di atur seperti itu, bangsal kedelapan telah memenangkan beberapa penghargaan.
Di bawah perintah Qian, bangsal kedelapan meluncurkan gelombang baru penganiayaan intensif yang menargetkan praktisi Falun Gong, termasuk tidak diperbolehkan tidur, tidak diberi makan, tidak diperbolehkan mandi atau tidak dapat akses ke kebutuhan dasar sehari-hari. Banyak praktisi menjadi kurus dan rambut mereka memutih.
Para penjaga dengan sewenang-wenang mengirim praktisi ke sel isolasi. Di lingkungan yang terisolasi di sel isolasi, penjaga menggunakan semua jenis metode penyiksaan terhadap praktisi dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya.
Che telah dikirim ke sel isolasi beberapa kali. Dia melakukan mogok makan pada akhir Agustus 2019 setelah dikirim ke sana. Para penjaga membawanya ke rumah sakit penjara dan memberinya makan secara paksa dua kali sehari.
Ini adalah kedua kalinya Chen menjalani hukuman di Penjara Wanita Provinsi Jilin, setelah hukuman empat tahun sebelumnya yang diberikan pada tahun 2014.
Karena dia melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan di bangsal kedelapan yang sama pada April 2015, dia dicekok paksa makan tiga kali sehari, setiap hari selama delapan bulan. Setiap kali penjaga menarik keluar selang makanan, perut, kerongkongan, dan hidungnya berdarah. Dengan tinggi 166 cm, berat badannya turun dari sekitar 63 kg menjadi sekitar 30 kg. Dia tidak bisa berjalan sendiri, dan hanya bisa bergerak maju perlahan dengan dukungan dari orang lain. Pemberian makan paksa jangka panjang yang merusak menyebabkan banyak kegagalan organ dan hidupnya tergantung pada seutas benang.
Selain kurungan isolasi dan dicekok makanan, ia juga diikat dalam posisi elang melebarkan sayapnya selama setengah bulan dan disemprot dengan air pedas di mata yang menyebabkan retina kanannya lepas.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Forms of Torture Used in Jilin Prison on Falun Gong Practitioners Who Refuse to Renounce Their Faith
Recent Abuse in Jilin Province Women's Prison
Ten Falun Gong Practitioners Held at Yushu Detention Center, Facing Prosecution
Call for the Release of Changchun Woman Arrested for the Eighth Time
Ms. Che Pingping Arrested Again after Four Years in Prison
Former Physical Education Teacher from Jilin Province Persecuted in Prison
College Professor Gets Four Year Sentence after Seven Arrests for Refusing to Give Up her Beliefs
Imprisoned College Professor Suffers Organ Failure after 8 Months of Daily Force-feeding
College Teacher from Jilin Detained for Nearly Two Years and Tortured
Jilin Court Refuses to Accept Lawyers' Defense Application
Court Officials in Jilin City Attempt to Prevent Attorneys from Representing Local Practitioners
College Teacher Ms. Che Arrested for the Seventh Time
College Lecturer Detained Over 40 Days – Family Sues Police
Thirty-four Falun Gong Practitioners from Jilin City Arrested in Two Days
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org