(Minghui.org) Dua belas praktisi Falun Gong di kota Zunhua, Provinsi Hebei diam-diam dijatuhi hukuman pada 27 November 2020 karena keyakinan mereka pada Falun Gong, latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Wang Ruiling, 68, dijatuhi hukuman delapan tahun dan didenda 10.000 yuan. Zhang Yuming, 65, dijatuhi hukuman tujuh tahun dan denda 6.000 yuan. Wang Jian, 70, dijatuhi hukuman tujuh tahun dan denda 5.000 yuan. Tian Shuxue, 82, dijatuhi hukuman lima tahun enam bulan dan denda 6.000 yuan. Zhang Qin, 78, dijatuhi hukuman empat tahun enam bulan dan denda 5.000 yuan.

Tujuh praktisi lainnya, termasuk Sheng Jinling, Lu Cuihua, Guo Shuhuan, Gao Jingru (istri Wang Jian), Lin Xiuzhen, Wang Kun dan Ma Kuo, dijatuhi hukuman penjara dua hingga lima tahun dan didenda antara 2.000 dan 5.000 yuan.

Lebih dari tiga ratus petugas polisi dikerahkan untuk menangkap praktisi pada 6 Juli 2019. Seorang kepala polisi menyatakan bahwa mereka telah memantau ponsel para praktisi selama dua bulan sebelum bertindak. Sebanyak sembilan belas praktisi ditangkap hari itu.

Wang Ruiling dan suaminya, Ma Kuo, ditangkap di rumah sekitar pukul 3 pagi.Polisi menggeledah tempat mereka dan menyita buku-buku Falun Gong, laptop, printer, kertas cetak dan semua uang tunai yang mereka simpan di rumah, termasuk uang di brankas mereka.

Wang Jian juga ditangkap sekitar pukul 3 pagi. Sekelompok petugas memanjat pagar mereka dan menerobos masuk. Wang dan istrinya terbangun oleh gonggongan anjing. Polisi segera membawa pergi Wang dan kemudian menggeledah rumahnya. Mereka kembali pada sore hari dan menggeledah rumah lagi.

Sekitar pukul 4 pagi, sekelompok petugas memanjat pagar di sekitar halaman rumah Lin Xiuzhen, masuk ke rumah dan menangkapnya.

Salah satu dari dua belas praktisi yang dijatuhi hukuman, Zhang Yuming, ditangkap pada 2 Juli karena berbicara kepada orang-orang di pasar tentang Falun Gong. Delapan petugas menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong-nya, foto Guru Falun Gong, beberapa ponsel, dua komputer, printer, dan beberapa kertas cetak.

Kedua belas praktisi diadili oleh Pengadilan Kota Zunhua pada 17, 19 dan 23 Desember 2019, sebelum dijatuhi hukuman secaradiam-diam.

Suami Lin Xiuzhen, Xie Baoming, menyerahkan surat kepada kejaksaan dan meminta jaksa penuntut membatalkan kasusnya. Dia sekarang hampir putus asa setelah menerima vonisnya. Di bawah ini adalah suratnya.

***

Saya Xie Baoming, suami Lin Xiuzhen. Ketika saya melihat istri saya dibawa ke ruang sidang oleh dua petugas pengadilan dan ketika dia pingsan selama persidangan dan dikirim ke rumah sakit untuk disadarkan, hati saya gemetar. Hari ini, saya menulis kepada anda dan meminta anda untuk mencabut dakwaan terhadapnya. Tolong izinkan kami berdua, yang kesepian dan saling mengandalkan, untuk menghabiskan sisa hidup kami bersama, dan saya akan menghargainya selamanya.

Mungkin anda tidak tahu, istri saya akan meninggal 22 tahun yang lalu jika dia tidak berlatih Falun Gong. Dua puluh dua tahun yang lalu, anak kami yang berusia sepuluh tahun ditabrak truk dan meninggal. Sopir menyuap pihak berwenang, sehingga kami tidak diberi kesempatan untuk mencari keadilan.

Kematian anak kami merupakan pukulan fatal bagi keluarga kami. Istri saya menjadi gila dan tidak dapat hidup normal lagi. Dia menghancurkan TV, panci masak, dan jendela rumah kami. Kehidupan jadi terbalik dan dia benar-benar kehilangan harapan untuk hidup. Dia menangis setiap hari dan berada di ambang kehancuran. Saya merasa bisa kehilangan keluarga saya kapan saja.

Setelah seorang penduduk desa mendengar tentang keadaan kami, dia menyarankan latihan Falun Gong kepada istri saya. Latihan inilah yang membantu istri saya secara bertahap menyembuhkan dia dari rasa sakit yang menyayathati dan memperoleh kembali harapan hidup. Sejak itu, dia belajar Falun Gong setiap hari dan melakukan latihan. Dan telah membawa banyak dukungan padanya.

Dia menjadi normal kembali dan tubuhnya menjadi sehat. Banyak orang di desa menyaksikan perubahannya dan kagum pada kekuatan penyembuhan Falun Gong. Perubahannya bukanlah sesuatu yang bisa dibeli dengan uang. Falun Gong memberinya kehidupan kedua. Saya berterima kasih dari lubuk hati. Mengikuti prinsip-prinsip Falun Gong, Sejati, Baik, Sabar, istri saya menjadi orang yang lebih baik dan memperlakukan semua orang di sekitarnya dengan baik.

Tetapi ketika saya melihat istri saya di pengadilan, saya merasa dia kembali ke wanita putus asa yang sama 22 tahun lalu. Saya sakit hati. Bagi seorang wanita lanjut usia, bahaya apa yang bisa dia lakukan pada orang lain? Apakah dia melanggar hukum hanya karena memiliki beberapa buku di rumah yang mengajarkan orang untuk menjadi baik? Atau apakah dia melanggar hukum hanya karena berbagi dengan orang-orang bagaimana dia mendapat manfaat dari berlatih Falun Gong?

Saya sendiri tidak berlatih Falun Gong dan saya hanyalah orang biasa di masyarakat. Saya tidak tahu banyak tentang hukum, tapi saya tahu bahwa tidak ada hukum yang mengkriminalisasi Falun Gong di Tiongkok.

Jaksa yang saya hormati, selama enam bulan penahanan istri saya, saya tinggal di rumah sendirian. Saya seorang pria berusia 70-an. Saya menghadapi kesedihan, kesusahan, dan ketakutan yang besar, yang telah mengganggu kesehatan saya. Dengan diabetes yang parah dan tekanan darah tinggi, saya hampir kehilangan kemampuan untuk merawat diri sendiri dan harus mengandalkan tetangga membawakan makanan untuk saya. Tidak bisa meninggalkan rumah untuk menemui dokter, saya hanya bisa mengundang dokter ke rumah untuk merawat saya.

Ini adalah keadaan sebenarnya tentang saya. Saya putus asa dan tidak memiliki dukungan lain untuk diandalkan. Saya benar-benar berharap anda dapat mempertimbangkan keadaan kami dan menarik dakwaan terhadap istri saya. Berilah kami, sebuah keluarga di ambang kehancuran, sedikit harapan dan kehangatan dan kami akan mengingat tindakan baik anda selamanya.

Xie Baoming, orang tua yang tak berdaya.