(Minghui.org) Ming baru-baru ini mengalami sakit punggung parah dan menerima pengobatan di sebuah klinik. Namun, pijatan yang mereka berikan, hanya membuat sakitnya memburuk dan ia tidak bisa bangkit dari ranjang.

Saya pergi mengunjunginya dan berbagi pemahaman saya dari Fa, terutama tentang tetap setia hanya pada satu latihan spiritual. Saya percaya bahwa masalahnya disebabkan oleh pengabaian belajar Fa.

Ia mengatakan bahwa ia meminta putranya untuk membawanya ke rumah sakit untuk diperiksa di hari berikutnya. Saya berkata kepadanya untuk ingat melafalkan dengan tulus, “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik!”

Ia kemudian membagikan dua kisah luar biasa tentang kekuatan dari pelafalan kalimat “ajaib” ini. Awalnya ketika ia sedang mengendarai sepeda pulang dari tempat kerja menghadang angin kencang ketika punggungnya sedang sakit. Ia terus melafalkan “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik,” dan sakitnya perlahan berkurang.

Di lain waktu, ia melafalkan kalimat tersebut sambil menunggu pemeriksaan di rumah sakit. Setelah beberapa saat, ia bisa berdiri dan berjalan sendiri. Putranya bingung dengan peningkatannya yang tiba-tiba dan bertanya apakah ia merasa lebih baik. Ia menjawab bahwa ia merasa baik-baik saja. Setelah pemeriksaan, dokter berkata bahwa ia menderita ketegangan otot lumbar dan harus istirahat di rumah.

Saya mengingatkannya tentang takdir pertemuannya dengan Dafa, kemurahan hati Guru Li Hongzhi (pencipta Falun Dafa), dan mencari ke dalam untuk menemukan kekurangannya. Saya juga bertanya apakah ia ingin belajar Fa dengan saya setiap hari, yang akhirnya disetujuinya.

Selama waktu itu, saya bisa menyingkirkan keterikatan saya akan rasa malas, saya berpindah dari dua rumah berbeda dan memasak makanan berbeda untuknya dan anggota keluarga saya sendiri.

Tapi saya tidak pernah melewatkan sehari pun belajar Fa, melakukan latihan dan memancarkan pikiran lurus.

Belajar Fa

Ming di rumah sendiri ketika putranya pergi bekerja. Ia terus merasakan sakit dan tidak bisa duduk di ranjang, jadi ia belajar Fa sambil berbaring. Setelah beberapa saat, ia kesulitan membaca dengan jelas karena matanya sakit. Kemudian saya mulai membaca setiap kalimat untuk diulang olehnya.

Suatu sore, saat kami bersiap untuk memancarkan pikiran lurus, dia mengalami kejang punggung dengan intensitas yang begitu parah sehingga dia bahkan tidak bisa melafalkan "Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar baik.”

Saya memintanya mengulang kalimat yang saya sebutkan, tapi ia tidak bisa menahan sakit dan ingin menyerah. Saya mendorongnya untuk mempertahankan pikiran lurus dan meminta bantuan Guru Li. Saya berkata kepadanya untuk terus mengucapkan kalimat tersebut sambil saya memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan kejahatan yang sedang mengganggunya.

Kejahatan berusaha memanfaatkan perasaan sentimental saya terhadap Ming dengan menunjukkan ekspresi kesakitannya. Saya tetap tidak tergerak dan terus memancarkan pikiran lurus.

Bahkan ekspresi yang lebih seram kemudian muncul dalam usaha untuk membuat saya takut. Saya berhasil menguasai rasa takut saya, jadi makhluk jahat mulai melakukan gerakan ke arah saya. Saya meminta bantuan Guru untuk membasmi kejahatan itu jadi saya bisa tenang.

Saya kemudian melihat ular, kalajengking, dan makhluk seperti hantu berusaha mengendalikannya. Saya tetap tenang dan terus fokus memancarkan pikiran lurus. Akhirnya seluruh makhluk jahat mati.

Saat itu, Ming perlahan bangkit dan sakitnya berkurang. Saya menyarankannya untuk terus meminta bantuan Guru jadi ia bisa pulih total dan bisa belajar Fa, memancarkan pikiran lurus dan melakukan latihan.

Ia menguatkan pikiran lurusnya dan secara ajaib bisa berdiri. Ia kemudian merasa cukup sehat untuk berjalan dan melakukan beberapa pekerjaan rumah.

Sanak saudaranya sangat senang atas kesembuhannya, dan bahwa ia bisa melakukan segala hal tanpa bantuan. Dia bersemangat untuk mengatasi cobaan itu dan bergerak bebas lagi

Terima kasih, Guru, karena membantu kami melewati rintangan-rintangan ini!