(Minghui.org) Penduduk kota Hulin, Provinsi Heilongjiang menghadiri sidang pada 18 November 2020 karena keyakinannya pada Falun Gong. Sebuah video pemukulan Guan Yanfeng oleh polisi selama proses interogasi ditampilkan dalam persidangan.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin meditasi dan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Guan ditangkap pada 12 Juli 2020 dalam penyisiran polisi yang mencari praktisi Falun Gong. Kejaksaan Kota Hulin menyetujui penangkapannya pada 12 Agustus dan kemudian melimpahkan kasusnya ke Pengadilan Wilayah Jidong setelah mendakwanya.
Guan diadili melalui sidang virtual oleh Pengadilan Wilayah Jidong pada 18 November. Pengacaranya mengajukan pengakuan tidak bersalah baginya. Putri Guang bertindak sebagai pembela kedua tapi tidak diperbolehkan untuk menghadiri persidangan kecuali ketika saat di mana ia akan mempresentasikan pembelaannya. Kakak ipar Guan adalah satu-satunya orang di keluarganya yang diperbolehkan menghadiri sidang.
Jaksa menuduh Guan “menggunakan organisasi sesat untuk mengacaukan penegakan hukum,”tuduhan standar yang ditujukan pada praktisi Falun Gong. Guan dan pengacaranya membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa tidak ada hukum yang pernah memidanakan Falun Gong atau mencapnya sebagai aliran sesat. Hakim bersikeras bahwa mereka memiliki dasar hukum untuk itu, tetapi tidak dapat memberikan bukti pendukung apa pun.
Mengenai materi informasi Falun Gong yang terdaftar sebagai "bukti penuntutan" terhadapnya, Guan berkata, "Saya tidak di rumah ketika polisi menggeledahnya. Beberapa barang bukan milik saya. Saya juga tidak menandatangani daftar barang yang disita."
Hakim menyatakan bahwa suami Guan menandatangani daftar untuknya, tetapi pengacaranya berpendapat bahwa suaminya menderita cedera otak dan kurang memiliki kemampuan kognitif dasar, jadi tanda tangannya tidak boleh dianggap sebagai bukti yang sah.
Guan juga menunjukkan bahwa petugas Divisi Keamanan Domestik yang bermarga Niu memukulinya, dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan darinya. Hakim membantah bahwa ada petugas bermarga Niu. Tetapi ketika mereka memutar video saat polisi menginterogasi Guan, terlihat bahwa petugas Niu dengan kejam memukul Guan dua kali. Pengacara Guan berpendapat bahwa ini membatalkan semua pengakuan Guan, karena didapat melalui kekerasan.
Putri Guan sangat marah setelah mendengar polisi memukuli ibunya. Dia sekarang bersiap untuk mengajukan pengaduan terhadap petugas Niu.
Selama persidangan, polisi berpatroli di luar gedung pengadilan dan berusaha menangkap praktisi Falun Gong setempat yang datang untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Guan.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Hulin City, Heilongjiang Province: Ten Arrested and Five Harassed in Two Days
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org