(Minghui.org) Lanjutan dari Bagian 4.

Pemberitahuan Singkat Sebelum Persidangan

Orang tua Liu menerima telepon sekitar pukul 6 sore pada 26 Desember 2011, dari Pengadilan Distrik Zhongshan yang memberitahukan bahwa sidang Liu akan dijadwalkan di hari berikutnya. “Apakah anda datang atau tidak, sidang akan dimulai pukul 9 pagi besok,” Mereka diberi tahu. Dengan pemberitahuan yang singkat, keluarga tidak bisa menyewa pengacara.

Karena khawatir, tekanan darah ayah Liu naik dan ia tidak bisa bangkit dari tempat tidurnya. Ibu Liu menelepon kakak laki-laki Liu di kota berbeda dan seorang sanak saudara sebelum teleponnya berhenti berfungsi meskipun ia telah membayar tagihan telepon tepat waktu. Pasangan ini tidak tahu harus melakukan apa.

Setelah negosiasi, pimpinan hakim Jiang Xiaohong dari Pengadilan Distrik Zhongshan setuju memberikan mereka beberapa hari untuk menyewa pengacara. Tetapi, keluarga lagi-lagi tidak diberi tahu hingga sekitar pukul 2 siang di hari Minggu, 8 Januari 2012, bahwa persidangan akan diadakan di hari berikutnya pukul 9 pagi.

Kedua pengacara yang disewa keluarganya tinggal di kota berbeda. Izin pengacara yang pertama ditahan dan ia hanya bisa membela Liu sebagai teman. Meskipun pengacara yang kedua tiba di Dalian tiga setengah jam setelah keluarga diberi tahu, ia tidak bisa menemui hakim atau mendapatkan dokumen apapun hari itu karena sudah lewat dari pukul 5 sore.

Pengacara dan keluarga Liu serta teman-teman tiba lebih awal di pengadilan di hari berikutnya. Anggota staf wanita dan petugas pria mempersulit pengacara untuk mendapatkan dokumen yang diperlukan. Setelah berdebat dan terus melawan, akhirnya pengacara mendapatkan dokumen tepat waktu sebelum sidang dimulai.

Persidangan

Liu telah melakukan mogok makan selama hampir dua minggu hingga waktu ini. Ia kurus kering dan dan lemah. Tangannya yang terborgol memegang rel tangga dengan kencang ketika ia mulai menaiki tangga ke lantai tiga dengan cukup kesulitan, beristirahat tiap beberapa langkah.

Teman-teman dan sanak saudara mengikutinya ke lantai tiga tapi dihentikan di luar ruang sidang. Meskipun ini adalah persidangan untuk umum, hanya orang tuanya yang berumur 80 tahun yang diperbolehkan masuk.

Liu menyatakan di persidangan bahwa tidak ada hukum yang dilanggar dengan berlatih Falun Dafa dan percaya pada Sejati-Baik-Sabar. Ketika ia mengingat penyiksaan yang subyeknya adalah dirinya sendiri di Kamp Kerja Paksa Masanjia, hakim memotong pembicaraannya. Pengacara membelanya dan mengajukan pengakuan tidak bersalah mewakilinya.

Ketika Liu dibawa keluar dari ruang sidang, seorang sanak saudaranya berteriak, “Liu Ronghua tidak bersalah! Bebaskan dia segera! Menghukum seseorang dua kali dengan tuduhan yang sama juga adalah pelanggaran hukum. Penegakan hukum ini melanggar hukum!” Teman dan sanak saudara lain juga ikut bersuara dan mengecam hakim dan para pejabat.

Ketika Liu diseret ke mobil polisi, teman dan keluarganya berteriak bersama, “Liu Ronghua tidak melanggar hukum! Ia tidak bersalah! Bebaskan dia!” Mereka menarik perhatian banyak pejalan kaki yang berhenti dan melihat. Keluarga dan teman Liu berkata kepada mereka bagaimana ia diperlakukan tidak adil.

Sepuluh Tahun di Penjara

Liu dihukum sepuluh tahun di penjara pada 30 Maret 2012, termasuk dua tahun yang telah ia jalani di kamp kerja paksa. Liu dan keluarganya tidak percaya—hanya dua hari sebelum masa kerja paksanya selesai, ia dihukum lagi 10 tahun penjara.

Keluarga Liu mengajukan banding pada 10 April, hari terakhir untuk naik banding.

Pengadilan Menengah Dalian No. 2 mengeluarkan putusan terhadap Liu pada 5 Juni 2012. Hakim Fu Qingwei menolak banding dan menguatkan keputusan awal.

Untuk menyelamatkan putri mereka, orang tua Liu tanpa lelah membuat petisi di kantor polisi lokal dan departemen kepolisian, kejaksaan dan pengadilan, tapi tidak berhasil. Direktur Kantor Polisi Taoyuan memperingatkan mereka, “Jika anda berani datang lagi ke sini, putri anda akan ditahan hingga ia mati.”

Divisi Koreksi di Penjara Wanita Liaoning

Setelah sepuluh bulan di Pusat Penahanan Yaojia, Liu dipindahkan ke Penjara Wanita Liaoning pada Juli 2012. Ia awalnya ditempatkan di Divisi No. 12 – Divisi Koreksi. Terkenal di antara tahanan sebagai “neraka dalam neraka” Divisi Koreksi dibentuk tahun 2010 untuk tujuan khusus yaitu “mengubah” praktisi Falun Dafa.

Para penjaga dan narapidana yang ditugaskan untuk memantau praktisi mencoba semua yang mereka pikirkan untuk membuat praktisi "berubah." Praktisi yang baru tiba seperti dimasukkan ke dalam neraka di divisi ini. Untuk mencegah publik mengetahui tentang penganiayaan mengerikan itu, praktisi tidak diizinkan menerima kunjungan sampai mereka dipindahkan dua bulan kemudian. Setelah dipindahkan ke divisi reguler, terlepas dari kesehatan atau usia mereka, mereka harus melakukan kerja paksa untuk jangka waktu yang lama setiap hari sampai masa hukuman mereka berakhir.

Menurut hukum, narapidana memiliki hak untuk mengajukan banding selama menjalani hukumannya. Dengan kata lain, mereka dapat terus mengajukan banding dan mengajukan pengakuan tidak bersalah. Namun, penjaga di Divisi Pemasyarakatan dan preman mereka memaksa praktisi untuk mengakui bahwa mereka telah melakukan kejahatan. Mereka dipaksa untuk menulis pernyataan melepaskan keyakinan mereka pada Falun Dafa dan berjanji untuk tidak pernah berlatih lagi.

Para penjaga tidak secara langsung mencoba untuk "mengubah" para praktisi yang teguh. Sebaliknya, mereka menyuruh narapidana kriminal memukul dan menyiksa mereka secara pribadi. Divisi No. 1 berada di seberang halaman dari Divisi Pemasyarakatan. Para tahanan di sisi utara gedung Divisi No. 1 dapat mendengar praktisi berteriak di Divisi Pemasyarakatan di tengah malam. Praktisi yang teguh juga disuruh berdiri menghadap dinding atau duduk di bangku kecil tanpa bergerak untuk waktu yang lama.

Para penjaga menyita barang-barang pribadi praktisi ini dan tidak mengizinkan mereka mengakses barang mereka. Mereka tidak diberi tisu toilet untuk ke kamar kecil — beberapa hingga enam bulan tanpa tisu toilet — atau produk feminin saat mereka sedang menstruasi. Para penjaga mengatakan kepada praktisi untuk "membersihkan diri setelah buang air kecil dan buang air besar," tetapi tanpa memberi mereka apapun untuk membersihkan diri.

Liu diberi sedikit tisu toilet dan tidak diizinkan untuk berbicara atau berada di dekat siapa pun. Jendela dan pintu selnya ditutup sama sekali. Selama bulan-bulan musim panas di bulan Juli dan Agustus, suhu di dalam sel kecilnya naik dengan cepat. Kelembaban tinggi tanpa sirkulasi udara. Membuat Liu menderita herpes zoster (cacar ular) dan rasa sakit membuatnya gelisah di malam hari. Dia mengalami demam lebih dari 38 derajat celcius, yang berlangsung selama seminggu sebelum dia dirawat di rumah sakit penjara.

Perlakuan Kejam dan Kerja Berat di Divisi No. 1

Setelah lebih dari dua bulan di Divisi Pemasyarakatan, Liu ditempatkan di Divisi No. 1, Tim No. 4, di bawah pengawasan penjaga Sun Shuang. Sun memiliki sejarah panjang dalam menyiksa dan "mengubah" praktisi Dafa, yang dia anggap sebagai pencapaiannya dan sangat dia banggakan.

Sun menggunakan metode implikasi untuk melemahkan kemauan praktisi. Jika seorang praktisi tidak melepaskan latihan mereka pada hari pertama "transformasi," tidak ada narapidana lain di selnya yang diizinkan untuk mencuci, menyikat gigi, atau menonton TV. Pada hari kedua, tidak ada narapidana di sel tambahan yang diizinkan untuk membersihkan diri atau menonton TV. Narapidana di tiga sel tidak akan diizinkan untuk mencuci atau menonton TV pada hari ketiga, dan seterusnya sampai seluruh tim dilucuti dari "hak istimewa" ini.

Para tahanan menanti untuk mandi setelah seharian bekerja dan untuk bersantai dan menonton TV. Jika hal-hal ini tidak diperbolehkan karena seorang praktisi tidak menyerah dan melepaskan Dafa, mereka akan marah dan memusuhinya, yang memang diinginkan Sun.

Kuota produksi harian yang harus dipenuhi setiap narapidana diturunkan oleh pabrik. Tetapi untuk mengungguli tim lain, Sun memberlakukan beban kerja yang lebih besar dan kuota yang hampir mustahil pada narapidana di timnya. Para pekerja yang cepat hampir tidak punya waktu untuk ke toilet dan makan siang. Yang lambat harus bekerja tanpa henti untuk menyelesaikan pekerjaan hari itu atau mereka harus duduk di bangku kecil hingga pukul 21.30, hanya 30 menit sebelum lampu padam. Para narapidana menghindari minum apapun pada siang hari dan berusaha sebaik mungkin untuk tidak menggunakan toilet.

Para narapidana selalu berada di bawah banyak tekanan dan cemas untuk memenuhi kuota. Setelah beberapa saat, Liu mulai mengalami masalah kesehatan dan tekanan darahnya selalu tinggi.

Untuk menindak praktisi yang memiliki ajaran Dafa, otoritas penjara dan penjaga sering memeriksa tempat tidur praktisi dan barang-barang pribadinya tanpa peringatan sebelumnya. Narapidana lain juga memantau dan melaporkan praktisi. Liu dilaporkan ke otoritas penjara pada tahun 2017 karena memiliki ceramah Dafa.

Penjaga Li Tingting mencoba membuatnya berdiri menghadap dinding, yang ditolak Liu. Wakil kepala Yang Xin mengatakan kepada narapidana yang mengawasi Liu untuk "mengawasinya dengan cermat" dan mengancam akan memborgol Liu jika dia tidak menurut. Ketika Liu menunjukkan bahwa memborgolnya adalah melanggar hukum, Yang menjawab, "Memiliki tulisan-tulisan Falun Dafa adalah ilegal." Liu berkata, “Falun Dafa mengajarkan orang untuk menjadi baik. Bagaimana itu melanggar hukum? Narapidana itu mencuri lembaran kertas saya. Anda tidak menghukum mereka yang mencuri, hanya menghukum mereka yang mencoba menjadi baik.”

Mencari Praktisi Lain dan Memprotes untuk Mengakhiri Penganiayaan

Wang Na adalah salah satu narapidana kriminal yang sering digunakan penjaga Sun Shuang untuk memukuli praktisi. Ketika seorang praktisi bernama Pei Li [Perempuan] yang baru tiba menolak untuk melepaskan Dafa, Sun meminta Wang Na merekrut dua narapidana lain untuk membantunya memukuli Pei Li sampai dia tidak lagi memiliki kekuatan untuk melawan. Mereka membawa Pei ke kafetaria lantai dua pada jam 7 pagi pada tanggal 13 April 2017, untuk memukulinya lagi.

Liu memprotes di kantor penjaga pada jam 9 pagi keesokan harinya dan memberi tahu Sun dan penjaga Qu Xiaoqing untuk berhenti memukuli Pei. Mereka mengabaikannya. Wang Na terus memukuli Pei selama beberapa hari berikutnya. Praktisi lain ikut serta dalam protes dan mengajukan petisi kepada pihak berwenang untuk menghentikan penganiayaan. Sun memberi tahu Pei, "Setiap kali mereka memprotes demi anda, anda akan dipukuli lagi."

Liu berbicara dengan Wang Na dan menasihatinya untuk tidak digunakan oleh penjaga untuk melakukan kejahatan terhadap praktisi Dafa. Dia menjelaskan kepada Wang Na bahwa dia akan dimintai pertanggungjawaban atas semua hal buruk yang dia lakukan bahkan jika penjaga berjanji untuk mengurangi masa hukumannya. Wang tidak mempercayainya dan terus membantu para penjaga.

Liu memutuskan bahwa dia tidak bisa membiarkannya begitu saja dan harus melakukan sesuatu untuk mengekspos apa yang mereka lakukan kepada Pei. Suatu malam di bengkel, Liu berjalan ke arah Wang Na di depan lebih dari 200 narapidana dan mengecamnya karena memukuli Pei. Dia menceritakan bagaimana Wang Na menggunakan tang dan jarum untuk menyakiti praktisi.

"Anda seorang kriminal," kata Liu kepada Wang Na. “Siapa yang memberimu hak untuk memukuli Pei Li dan siapa di balik ini? Saya akan membawa anda ke pengadilan atas apa yang anda lakukan dan mengajukan gugatan. Saat keluarga saya datang berkunjung, saya akan memberi tahu mereka untuk menyewa pengacara dan menuntut anda. " Wang mencoba menghindari tanggung jawab.

Setelah dibebaskan dari Penjara Wanita Liaoning, praktisi lain mengajukan pengaduan terhadap penjaga Sun Shuang dan narapidana Wang Na karena menyiksa dan menganiaya praktisi yang dipenjara. Ketika perbuatan mereka terungkap, Sun menyalahkan semuanya pada Wang Na dan berjanji untuk "memeriksanya" —penghasut tiba-tiba menjadi penyelidik. Wang Na tidak dapat menjelaskan dirinya sendiri dan tidak berani mengatakan yang sebenarnya — dia harus menanggung semua kesalahan dan konsekuensinya.

Selama kunjungan keluarga, Sun mencoba menghentikan Liu untuk memberi tahu suaminya tentang pelecehan dan mencoba menghentikan suami Liu menyewa pengacara untuk mengajukan gugatan. Dia berbohong di belakang Liu dan berkata Liu terlibat dalam urusan orang lain dan terlibat dalam perkelahian di antara para tahanan.

Perbuatan Sun akhirnya terungkap dan dia dipindahkan dari Tim No. 4. Namun, dia tidak mengubah caranya dan terus memukuli dan menganiaya praktisi Dafa di tim lain. Sun adalah salah satu dari dua penjaga dari Divisi No. 1 yang mengalami kecelakaan dan terluka parah. Dagunya cedera parah.

Pulang ke Rumah

Liu meninggalkan Penjara Wanita Liaoning pada 22 September 2019. Rambut abu-abu, keriput, dan lengannya yang terluka adalah bukti kejahatan yang dilakukan oleh PKT.

Rezim komunis telah menganiaya praktisi Falun Dafa di Tiongkok selama 21 tahun terakhir dan menghancurkan banyak keluarga dan nyawa, termasuk Liu. Ratusan ribu orang yang baik hati kehilangan tahun-tahun terbaik dalam hidup mereka dan beberapa disiksa sampai mati karena memegang teguh prinsip Sejati-Baik-Sabar.

(Tamat)

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Falun Gong Practitioner Ms. Liu Ronghua, a Teacher from Dalian City, Illegally Detained at Yaojia Detention Center, Dalian City

Ms. Liu Ronghua Sentenced to Two Years of Forced Labor

Masanjia Labor Camp Uses “Stretching Torture” and Forced Drug Injections to Persecute Practitioners

Dafa Practitioner Liu Ronghua Endures Two Years in Forced Labor Camp, Now Facing Additional Prison Sentence

Guards Abuse Practitioners in Masanjia Forced Labor Camp in Liaoning Province

College Teacher Illegally Tried, Friends and Family Protest

Former Associate Professor Ms. Liu Ronghua Faces Illegal Sentence, Her Elderly Parents Sue Dalian City Police and Procurators for Breaking the Law