(Minghui.org) Seorang pensiunan akuntan berusia 73 tahun dari Kota Yueyang, Provinsi Hunan, dikirim ke rumah sakit jiwa setelah penangkapan terakhirnya pada 17 Maret 2020 karena berlatih Falun Gong. Guo Danxia, yang tidak memiliki riwayat kesehatan mental sebelum penangkapannya, diberikan obat-obatan psikiatri dan akibatnya mengembangkan gangguan mental dan kondisi kesehatan lainnya. Dia baru-baru ini dijatuhi vonis, dan telah dikirim ke Penjara Wanita Changsha.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan kultivasi dan meditasi kuno yang mengalami penganiayaan oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Selama penangkapan terakhir Guo, polisi menggeledah kediamannya dan menyita buku-buku Falun Gong, foto pendiri Falun Gong, komputer, printer, pembakar DVD, laminator, pemotong kertas, dan perlengkapan kantor lainnya. Polisi mendorong Guo dan membuatnya muntah. Dia ditempatkan di penahanan kriminal dan penangkapannya disetujui pada 21 April.

Pada Juni lalu, polisi mengirim Guo ke Rumah Sakit Jiwa Rehabilitasi Yueyang di mana dia dipaksa minum obat psikiatri. Tak lama kemudian, dia mulai mengalami sesak napas, insomnia, dan sering mengigau. Kunjungan keluarganya selalu ditolak.

Kejaksaan Pingjiang mendakwa Guo pada 7 Juli. Dia kemudian diadili oleh Pengadilan Pingjiang di Pusat Penahanan Kedua Changsha, di mana dia dipindahkan dari rumah sakit. Dikonfirmasi oleh Minghui.org bahwa dia baru-baru ini dijatuhi hukuman tiga tahun dan dua bulan dengan denda 5000 yuan. Dia telah dikirim ke Penjara Wanita Changsha dan dijadwalkan akan dibebaskan pada 17 Mei 2023.

Sepuluh Penangkapan

Ini kesepuluh kalinya Guo ditangkap selama 21 tahun terakhir karena keyakinannya. Dia pertama kali ditangkap pada 20 Desember 1999, di Lapangan Tiananmen ketika dia pergi bermaksud memohon hak untuk berlatih Falun Gong. Kepala polisi membenturkan kepalanya ke jendela mobil polisi. Saat menginterogasinya, petugas memborgolnya, memukulinya dengan tongkat, menendang dan membanting kepalanya ke dinding. Korban pingsan dan kemudian dilempar ke dalam kandang logam.

Guo kemudian dikirim kembali ke Yueyang dan ditahan selama sebulan. Dia dipaksa membayar 500 yuan untuk biaya makanannya dan diperas sebesar 6900 yuan oleh polisi.

Penangkapan keduanya pada 30 Januari 2000, setelah itu dia diberikan penahanan administratif.

Dia ditangkap untuk ketiga kalinya pada Juli 2000 dan ditahan di Pusat Penahanan Kota Yueyang selama lebih dari 40 hari. Polisi memaksanya untuk membayar uang jaminan 3000 yuan.

Enam bulan kemudian, Guo ditangkap lagi di rumahnya pada 12 Januari 2001. Polisi tidak mengizinkannya memakai sepatu saat mereka membawanya pergi. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Yueyang selama tiga bulan dan diperas dengan jumlah uang yang tidak diketahui.

Penangkapan kelima Guo terjadi pada 6 Februari 2002, saat dia melakukan pekerjaan rumah tangga. Kali ini dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Yueyang selama enam bulan. Dia melakukan tiga kali mogok makan untuk memprotes penganiayaan, masing-masing selama 7, 18 dan 7 hari. Para penjaga mencekok makan paksa dan pernah membelenggunya di ranjang kematian dalam posisi elang terbentang selama dua hari. Dia diperas seharga 5.000 yuan.

Guo ditangkap keenam kalinya pada 10 Agustus 2003, setelah dilaporkan karena mendistribusikan materi terkait Falun Gong di luar gedung Pemerintah Kota Yueyang. Dia pertama kali ditahan di Pusat Penahanan Hubin dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Yueyang No. 1, sebelum divonis satu tahun di Kamp Kerja Paksa Baimalong. Saat dia dipenjara, ibunya, berusia 80-an, dan suaminya yang terbaring di tempat tidur, berusia 60-an, berjuang untuk mengurus diri mereka sendiri.

Penangkapan dan penahanan Guo berulang kali membuat suaminya, seorang pejabat pemerintah, berada di bawah tekanan yang luar biasa. Dia memukul dan melecehkannya secara verbal. Guo tidak menaruh dendam padanya dan masih merawatnya dengan baik sampai dia meninggal. Dia memberikan rumah dan hartanya kepada ketiga anaknya dari pernikahan sebelumnya, sementara menyisakan sedikit untuk dirinya dan putra mereka.

Dia ditangkap kedelapan kalinya pada Juli 2005 karena membagikan materi Falun Gong. Dia ditahan di Pusat Penahanan Yueyang dan diperas 4500 yuan.

Penangkapan kesembilan Guo terjadi pada 17 Oktober 2019. Polisi telah memantau ponselnya dan menemukan bahwa dia memberikan materi informasi Falun Gong kepada praktisi lain untuk dibagikan. Mereka menggeledah rumahnya dan menginterogasinya. Setelah dia menolak menjawab pertanyaan apa pun, polisi terus melacak ponselnya dan memantau komputernya.

Ketika dia ditangkap untuk kesepuluh kalinya pada 17 Maret 2020, tiga praktisi yang sering berhubungan dengannya juga ditangkap dan ditekan untuk menulis pernyataan untuk melepaskan Falun Gong. Percakapan telepon Guo dengan seorang praktisi kemudian digunakan sebagai bukti penuntutan terhadapnya.