(Minghui.org) Seorang wanita di Kota Wuhan, Provinsi Hubei meninggal kurang dari sebulan setelah dibebaskan dari pusat pencucian otak, tempat ia ditahan karena berlatih Falun Gong. Keluarganya curiga obat-obatan beracun diberikan kepadanya selama lima bulan penahanan di sana.

Wan Dajiu, juga dikenal sebagai Wan Jiuhong atau Wan Jiuyun, ditangkap dan dibawa ke Pusat Pencucian Otak Yusun Mountain pada tanggal 6 Mei 2019. Penangkapan itu terjadi hanya dua minggu setelah dia dibebaskan dari hukuman penjara empat tahun, karena menyebarkan materi tentang Falun Gong, sebuah aliran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Pihak berwenang menargetkan Wan dalam upaya untuk mencegahnya berbicara tentang Falun Gong selama Pertandingan Dunia Militer yang diadakan di Wuhan pada tanggal 18-27 Oktober 2019. Banyak praktisi setempat juga ditangkap atau dilecehkan dalam bulan-bulan menjelang acara tersebut.

Ketika Wan dibebaskan pada akhir bulan Oktober setelah kegiatan, dia dalam keadaan mengigau. Dia bisu dan tidak tahu cara makan atau buang air kecil. Dia meninggal tak lama setelah saudara lelakinya mengirimnya ke rumah sakit, kurang dari sebulan dari akhir Pertandingan Dunia Militer. Tanggal pasti kematiannya masih harus diselidiki.

Hukuman Penjara Empat Tahun

Wan ditangkap pada tanggal 12 April 2015 karena mendistribusikan materi informasi tentang Falun Gong, yang ia yakini meningkatkan kesehatan dan karakternya.

Dia disidangkan di Pengadilan Distrik Hanyang pada tanggal 6 April 2016. Dia didakwa "merusak penegakan hukum dengan organisasi sesat," yang merupakan dalih standar yang digunakan oleh pihak berwenang untuk menuntut praktisi Falun Gong. Dia bersaksi dalam pembelaannya sendiri dan berpendapat bahwa dia tidak melanggar hukum dengan berusaha menjadi orang baik dan meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan terhadap keyakinannya.

Pengacaranya juga mengajukan pembelaan tidak bersalah atas namanya. Dia membantah bahwa tidak ada hukum yang pernah mengkriminalkan Falun Gong di Tiongkok dan bahwa berlatih Falun Gong hak kliennya untuk kebebasan berkeyakinan.

Wan dijatuhi hukuman penjara empat tahun pada tanggal 25 April 2016. Pengadilan Tinggi Kota Wuhan menolak bandingnya tanpa mengadakan sidang pada bulan Juni 2016.

Beberapa anggota keluarganya ditangkap dan ditahan selama lebih dari sepuluh jam, ketika mereka mengajukan mosi untuk mempertimbangkan kembali kasus tersebut pada tanggal 25 Juni.

Wan menjadi sasaran berbagai bentuk penyiksaan di Penjara Wanita Provinsi Hubei. Suaminya menceraikannya karena tekanan dari penganiayaan saat dia sedang menjalaninya.

Lebih Banyak Korban Pemberian Obat

Dalam dua dekade terakhir, Pusat Pencucian Otak Yusun Mountain telah secara aktif menganiaya praktisi Falun Gong. Praktisi yang ditahan di pusat secara rutin dibuat kelaparan dan keracunan.

Yu Yimin menderita gangguan mental setelah disuntik dengan obat yang tidak dikenal di sana. Dia awalnya merasakan rasa sakit menjalar dari kakinya, dan kemudian secara bertahap kehilangan ingatannya, rasa di kakinya, dan kemampuan untuk berjalan. Para penjaga di pusat pencucian otak juga memukulinya dengan kejam dan membenturkan kepalanya ke dinding. Dia meninggal pada tanggal 5 Agustus 2011, pada usia 49 tahun.

Yu Yimin sebelum penganiayaan

Yu Yimin menderita gangguan mental sebagai akibat dari penganiayaan

Wang Jinping, 42 tahun, menceritakan ketika dia ditahan di pusat pencucian otak pada bulan Maret 2015, penjaga menambahkan beberapa obat yang tidak diketahui ke makanannya, dan bahkan memasukkan obat ke dalam bantal dan selimutnya. Dia tidak bisa tidur. Dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya dan matanya menjadi kusam.

Laporan terkait:

“Killing One or Two People Is No Big Deal,” Says Detention Center Guard

Four Practitioners Persecuted at Yusun Mountain Brainwashing Center

Persecution of Falun Gong Practitioners in Wuhan City, Hubei Province, Intensifies