(Minghui.org) Ada banyak contoh sepanjang sejarah tentang cara menghindari bahaya. Mungkin kita perlu mengambil petunjuk dari legenda kuno ini di saat kita menghadapi tantangan, seperti virus korona hari ini.

Raja Kera dan Buddha

Perjalanan ke Barat adalah salah satu legenda paling terkenal dalam sejarah Tiongkok. Setelah Raja Kera menyebabkan kekacauan di surga dengan kekuatan super naturalnya, Buddha menangkapnya dan menahannya di bawah gunung selama 500 tahun dengan selembar kertas jimat.

Ketika Biksu Tang datang 500 tahun kemudian dalam perjalanan ke India untuk mendapatkan kitab Buddha, Raja Kera menawarkan untuk membantunya dalam pertukaran untuk pembebasannya sendiri. Dengan harapan itu, kertas jimat tersebut dicabut dan Raja Kera terbebaskan.

Raja Kera menepati janjinya dan melindungi Biksu Tang di sepanjang jalan meskipun ada banyak kesulitan. Tentu saja, dia juga menerima banyak berkah dan bantuan dari Bodhisattva Guanyin.

Kisah ini memberi tahu kita bahwa kemampuan seseorang terbatas. Hanya dengan mengikuti Dewa untuk menjadi baik, manusia barulah dapat mencapai keselamatan dan umur panjang.

Eksodus dan Paskah

Dalam Alkitab tentang Eksodus, ketika orang Ibrani kuno diperbudak di Mesir dan upaya mereka untuk kebebasan ditolak oleh Firaun, Tuhan menunjukkan kekuatannya melalui Sepuluh Wabah. Berkali-kali, Firaun menolak untuk membebaskan mereka.

Dalam wabah kesepuluh dan terakhir, Tuhan memberi tahu orang-orang Yahudi untuk menandai pintu mereka dengan darah domba yang mereka korbankan — persembahan Paskah. Karena anak sulung di setiap rumah tangga terserang wabah dalam semalam, hanya keluarga dengan tanda di pintu yang selamat dari wabah itu.

Kisah ini menunjukkan bahwa mereka yang diberkati barulah mampu selamat dari malapetaka atau bencana lainnya.

Syair Penyelamat Jiwa

Sepanjang sejarah, wabah diyakini akan menyerang mereka yang berbuat dosa, baik yang terjadi di Kekaisaran Romawi atau yang digambarkan dalam Perjanjian Lama. Bahkan, catatan sejarah menunjukkan bahwa wabah di Kekaisaran Romawi secara ajaib lenyap setelah orang-orang bertobat atas kesalahan mereka dalam penganiayaan agama.

Mukjizat serupa juga terjadi pada orang-orang yang mendukung Falun Gong. Juga dikenal sebagai Falun Dafa, Falun Gong adalah sistem meditasi berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Latihan jiwa raga yang telah memungkinkan banyak praktisi untuk meningkatkan kesehatan dan karakter mereka. Karena takut akan popularitasnya yang semakin meningkat, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya latihan ini pada Juli 1999.

Sebuah kisah yang baru-baru ini diterima oleh Minghui.org menceritakan tentang seorang pria yang selamat dari wabah virus korona dengan melafalkan "Falun Dafa baik" dan "Sejati-Baik-Sabar baik." Dalam cerita lain, setelah penulis mengatakan kepada teman sekelasnya untuk melafalkan dua frasa di atas, infeksi teman sekelasnya hilang dalam dua hari.

Amulet yang didistribusikan oleh praktisi Falun Gong di Tiongkok dengan kata-kata "Falun Dafa baik" dan "Sejati-Baik-Sabar baik"

Saat penganiayaan memasuki tahun ke-20, praktisi Falun Gong melanjutkan upaya mereka untuk mengungkap kebrutalan PKT terhadap warganya dan menyebarkan kebaikan Falun Gong. Kami berharap bahwa lebih banyak orang akan mendapat manfaat dengan melafalkan "Falun Dafa baik" dan "Sejati-Baik-Sabar baik." Kami percaya amulet itu akan membawa berkah dan mukjizat bagi mereka yang benar-benar percaya.