(Minghui.org) Saya bekerja sebagai teknisi lapangan. Karena saya mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan teknis saya diakui dan mendapat pujian. Saya juga bertanggung jawab terhadap hal-hal teknis untuk sejumlah proyek Dafa.

Akibat menerima banyak pujian dari para kolega dan praktisi, saya jadi mengendurkan diri dalam kultivasi. Tanpa disadari saya mulai mengembangkan keterikatan pada ketenaran dan prestasi. Saya menjadi tidak ingin dikritik atau disalahkan. Ketika rekan praktisi menyampaikan hal ini pada saya, saya tidak mau mengakuinya. Saat itu saya telah dikendalikan oleh keterikatan diri sendiri.

Suatu hari, Lin (nama samaran) ingin saya menyelesaikan masalah teknis untuk Hai (nama samaran). Saya baru pertama kalinya bertemu Hai. Lin berkata bahwa Hai telah menanyakan kondisi kultivasi saya padanya dan dia mengatakan pada Hai bahwa dia tidak terlalu mengenal saya dengan baik. Hai berpikir itu aneh karena saya dan Lin sudah lama bekerja sama. Lin menjawab itu karena saya jarang berbicara.

Setelah Lin memberi tahu percakapannya dengan Hai, saya menjadi sibuk dengan pikiran sendiri: Saya sudah lama bekerja sama dengan Lin, mengapa dia berkata tidak terlalu mengenal saya? Tetapi ketika memikirkannya, saya menyadari bahwa saya memang jarang mengobrol dengan Lin. Itu karena Lin gigih maju dalam kultivasinya dan bisa menunjukkan masalah praktisi lain dengan cepat dan akurat. Saya khawatir bahwa kekurangan saya akan mudah terungkap jika saya menjadi akrab dengannya.

Menyadari hal ini, saya menjadi sangat gelisah. Keterikatan pada ketenaran telah menghalangi kultivasi saya. Berapa banyak kesempatan yang saya lewatkan untuk mengekspos dan menyingkirkan keterikatan ini. Jika terus berlanjut, saya akan seperti manusia pada umumnya yang melakukan pekerjaan Dafa bukan sebagai seorang kultivator.

Lin pernah mengatakan pada saya bahwa selama sesi berbagi pengalaman dalam kelompok belajar Fa, dia menyebutkan semua ujian yang ia lalui saat itu. Praktisi lain memberi banyak masukan pada Lin: ada yang mengatakan ia tidak sabar, ada juga yang mengatakan dia mengeluh, dan sebagian lagi mengatakan dia acuh tak acuh. Apa pun yang mereka katakan, Lin selalu mengoreksi dirinya sendiri dan mengukur Xinxingnya dengan perkataan mereka, khususnya ketika mereka mengutip Fa. Melalui seluruh proses ini, Lin tetap tidak terpengaruh oleh keterikatannya.

Mendengar hal ini hati saya sangat tersentuh. Jarak kesenjangan antara kultivasi saya dan dia sangat jelas! Guru telah mengatur saya agar bekerja sama dengan praktisi sebaik itu, tetapi saya menyembunyikan keterikatan itu darinya. Saya merasa bersalah memikirkan hal ini.

Setahun kemudian, saya bertanya pada Lin, “Kapan kelompok belajar yang kamu sebutkan itu?” Dia berpikir sejenak dan menjawab, “Mungkin sekitar 2002 atau 2003.”

Hampir 20 tahun yang lalu! Dia telah mencapai kultivasi yang baik sejak dini! Saya menyadari bahwa saya tidak boleh melindungi keterikatan diri lagi.

Sejak saat itu, ketika bekerja sama dengan praktisi, saya mencoba melepaskan keterikatan saya dan berkomunikasi dengan mereka. Saya memperoleh banyak pelajaran dalam hal ini.

Saya mulai mempelajari Fa secara menyeluruh untuk mencari keterikatan diri sendiri. Saya belajar “Apa yang Dimaksud Kesabaran?” dalam Petunjuk Penting untuk Gigih MajuI: “Sama sekali tidak timbul marah dan benci, tidak merasa dipersalahkan barulah merupakan kesabaran dari orang Xiulian.”

Saya berpikir, “Bagaimana caranya mencapai kriteria yang Guru inginkan? Dan dalam keadaan apa saya menahan diri dengan marah dan benci?”

Saya menemukan bahwa ketika saya mengejar ketenaran tapi tidak bisa memperolehnya, saya menjadi marah dan merasa dipersalahkan dan menahannya tetapi dengan kemarahan.

Guru juga berkata:

“Anda adalah Sang Sadar di masa mendatang yang akan menjadi Buddha, Tao dan Dewa, tidak mengejar kehilangan dan perolehan di dalam dunia. Maka anda seharusnya dapat melepaskan segalanya.” (“Menyingkirkan Keterikatan Terakhir,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)

Dan:

“Sesungguhnya, di dalam alam semesta ini, mata yang memerhatikan anda begitu banyak hingga tak dapat anda bayangkan jumlahnya, partikel itu di dalamnya dipenuhi oleh mata, partikel terkecil semuanya dipenuhi oleh mata. Segala kehidupan di alam semesta sedang menyaksikan semua yang pengikut Dafa lakukan. Semua Dewa juga sedang mengamati. Setiap niat dan pikiran anda, segala yang anda lakukan sedang direkam, lebih otentik dibanding video rekaman, segalanya direkam secara stereoskop. Jadi diperlihatkan kepada Dewa, bukan kepada manusia.” (“Ceramah Fa di Washington DC Tahun 2018”)

Saya mengerti bahwa ketika saya mengejar ketenaran, bahkan jika saya mendapatkannya, pengejaran itu telah mengekspos keburukan hati di mata Guru dan semua Dewa! Sebagai seorang praktisi, saya masih mengejar ketenaran di antara manusia biasa. Apakah saya terhitung sebagai kultivator? Setelah memahami hal ini, saya merasa keterikatan saya pada ketenaran lenyap sebagian.

Setiap kali saya memikirkan setiap makhluk di alam semesta sedang mengawasi, keterikatan saya pada ketenaran segera lenyap. Saya akhirnya bisa memperlakukan diri selayaknya pengikut Dafa. Ketika melepaskan keterikatan pada ketenaran, saya tidak lagi harus menahan diri dengan kemarahan.