(Minghui.org) Seorang warga Shanghai harus menghadapi persidangan karena berlatih Falun Gong, sebuah metode kultivasi jiwa dan raga yang mengalami penganiayaan sejak tahun 1999.

Du Ting (pria) ditangkap pada tanggal 26 September 2019 karena membagikan materi informasi mengenai Falun Gong. Dia didakwa oleh Kejaksaan Negeri Putuo yang meneruskan kasusnya ke Pengadilan Negeri Putuo pada tanggal 21 Januari 2020.

Pengacara Du mengunjunginya pada tanggal 19 Januari 2020 dan ia diberi tahu bahwa Du melakukan mogok makan dan harus dirawat di rumah sakit. Ini merupakan rawat inapnya yang kedua sejak penangkapannya karena mogok makan.

Karena sejumlah kota telah memberlakukan pembatasan perjalanan akibat wabah korona, pengacaranya tidak dapat berangkat ke Shanghai untuk menangani kasusnya. Baik rumah sakit maupun pusat penahanan membatalkan semua jadwal kunjungan ke penjara, dan pengadilan juga ditutup bagi pengunjung.

Keluarga Du telah beberapa kali menghubungi pengadilan dan kejaksaan, namun mereka tidak bisa mendapatkan kabar terbaru dari kasus ini. Mereka sangat khawatir dengan kesehatannya. Dengan tidak adanya sarana lain untuk mencari keadilan bagi orang yang mereka cintai, keluarga Du menulis sejumlah surat ke berbagai lembaga yang terlibat dalam kasusnya, mendesak agar Du dibebaskan.

Du tetap teguh pada keyakinannya, ia pernah dijebloskan ke Penjara Tilanqiao antara tahun 2001 dan 2009. Penjaga memborgolnya telanjang di atas ranjang dalam posisi elang merentangkan sayap selama empat tahun. Mereka memberi makan paksa melalui selang dan menyuruhnya buang air di ranjang. Dia menderita efusi pleura (penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura), TBC, dan radang paru-paru, dan hampir meninggal dunia.