(Minghui.org) Kehidupan sangat sulit bagi saya pada masa pertumbuhan. Ibu saya menderita penyakit darah tinggi, rematik dan saraf lemah. Ia lemah dan sering mendapat perlakuan diskrimatif. Ayah harus meninggalkan rumah sebagai seorang buruh pendatang untuk mendukung keluarga dan membayar biaya pengobatan ibu yang tinggi.

Saya mulai memikul banyak tanggung jawab pada usia muda, termasuk mengambil peranan orang tua untuk menjaga adik saya yang kecil. Kehidupan saya benar-benar tidak ada kebahagiaan!

Hal menjadi lebih buruk ketika saya berusia 13 tahun. Ibu saya mengalami penyakit ginjal yang berat dan dirawat inap selama setahun, meninggalkan saya dan adik yang berusia enam tahun di rumah.

Saya pergi ke sekolah, menyuap adik saya, melakukan pekerjaan rumah tangga dan bekerja di ladang. Adik saya menangis mencari ibu maka saya harus kuat menahan air mata. Saya lelah setelah pekerjaan berat sepanjang hari yang panjang, tetapi tetap menggendong adik dan meyakinkannya bahwa ibu kami akan segera kembali ke rumah.

Ingatan saya penuh dengan penderitaan dan kesedihan!

Dafa Menyelamatkan Ibu

Ketika ibu akhirnya keluar dari rumah sakit, dokter memberitahukannya bahwa penyakitnya tidak dapat disembuhkan lagi, dan ibu perlu banyak beristirahat. Maka ayah harus berhenti bekerja dan kembali ke rumah untuk mengurus kami.

Saya tidak bisa melupakan bulan September tahun 1999, dimana waktu itu ibu mulai berlatih Falun Dafa. Ia mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dengan seksama dan dengan perlahan penyakitnya sembuh. Penyakit yang dipastikan dokter tidak bisa sembuh telah hilang dan ibu saya sembuh total.

Kami semua senang, dan ibu kembali tersenyum. Ibu mengambil semua tanggung jawab saya dan saya akhirnya menjadi seorang anak yang bahagia. Ayah juga bisa kembali bekerja. Rumah kami penuh dengan tawa. Dua puluh tahun kemudian, kami masih terkagum ketika berbicara tentang waktu itu dalam kehidupan kami.

Suatu hari, teman ayah datang mengunjungi kami. Ia sudah lama tidak bertemu dengan kami semua. Ketika ia melihat ibu masih sehat, ia sangat terkejut.

Ibu menjelaskan, “Ya, saya masih hidup. Saya berlatih Falun Dafa. Guru Li Hongzhi (Pencipta dan Guru Falun Dafa) dan Dafa telah menyelamatkan saya.”

Meskipun mantan pimpinan Partai Komunis, Jiang Zemin telah melancarkan penganiayaan, kami tidak ingin merahasiakan hal ini. Dafa lah yang menyelamatkan kehidupan ibu dan keluarga kami. Kami semua mendukung ibu karena kami tahu perbedaan antara yang benar dan yang salah.

Guru Li Menyelamatkan Putra Saya

Masa anak-anak saya yang bahagia berlalu dengan cepat. Saya tumbuh dewasa dan menikah pada tahun 2004. Saya melakukan pemeriksaan kesehatan dan diberitahukan mempunyai penyakit anemia sejak lahir. Dokter mengatakan saya tidak bisa melahirkan seorang anak. Meskipun apabila mengandung seorang anak, anak itu tidak akan tumbuh dengan normal. Ini adalah suatu pukulan keras buat kami.

Ketika mendengar hal ini, ibu memberikan saya sebuah buku Zhuan Falun. Karena saya telah menyaksikan kekuatan Falun Dafa, saya cepat mengambil ajaran ini. Sebuah keajaiban terjadi setelah enam bulan kemudian: saya hamil dan segala sesuatu normal. Pengobatan modern tidak bisa menandingi kekuatan Dafa!

Ketika pemeriksaan sebelum melahirkan, dokter memberitahukan kami bahwa tali pusat melilit leher janin. Suami saya mempunyai seorang rekan kerja yang bayinya meninggal karena ini, maka kami sangat khawatir.

Saya memberitahukan ibu dan ibu berkata, “Jangan khawatir. Saya akan mengajar kamu latihan Dafa. Semua akan diperbaiki!”

Saya mulai berlatih dan belajar Fa setiap hari.

Pada kehamilan delapan bulan, saya memeriksa lagi dan diberitahukan segala seuatu normal. Ibu mertua saya sangat senang dan berterima kasih kepada Guru dan Dafa meskipun ia tidak berlatih.

Putra saya sekarang sudah 13 tahun dan tingginya seratus tujuh puluh lima sentimeter. Ia sering belajar Fa dan berlatih bersama saya. Adalah Guru yang memberkati saya dengan putra yang begitu baik!

Saya telah belajar bagaimana menjadi seorang yang bijaksana. Saya menghormati mertua saya dan memperlakukan mereka dengan baik. Ibu mertua saya tidak mempunyai anak perempuan, tetapi mengatakan ia beruntung mempunyai saya sebagai menantu perempuannya. Ia memuji saya di depan teman-teman dan tetangga, dan mereka semua kagum pada saya.

Mertua saya mendukung saya berlatih. Ketika anak saya masih kecil, mereka membantu menjaganya maka saya bisa mempunyai lebih banyak waktu melakukan proyek Dafa. Mereka juga mengingatkan saya untuk menjaga keselamatan ketika saya pergi memberitahukan orang-orang tentang penganiayaan.

Karena mereka sudah tua, saya melalui suami mengundang mereka untuk pindah ke apartemen kami. Akhirnya kami membeli sebuah rumah yang lain, meskipun menjadi beban finansial bagi kami. Mertua saya senang atas pengaturan ini.

Terima kasih Guru, terima kasih Dafa! Saya akan terus berkultivasi dengan tekun.