(Minghui.org) Polisi di Kota Baoding, Provinsi Hebei menggeledah dan merekam rumah Liu Qiuzhen pada tanggal 21 Maret 2020. Petugas menyita buku-buku Falun Gong, komputer, printer, dan barang-barang pribadi lainnya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah aliran spiritual dan meditasi berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Polisi mengklaim bahwa mereka mulai mencari Liu setelah kamera pengawas merekamnya memasang dan memberikan informasi tentang Falun Gong pada bulan Februari.

Karena tidak dapat menemukan Liu, polisi mengganggu putranya dan terus mendesaknya untuk membujuk Liu agar menyerahkan diri. Putranya dan beberapa kerabat lainnya mengalami tekanan yang luar biasa.

Polisi berjanji kepada putra Liu bahwa mereka tidak akan melakukan apa pun pada Liu. Setelah mempercayai polisi, Liu pergi ke kantor polisi pada tanggal 21 Maret, kemudian dibawa pulang dan menggeledah rumahnya.

Meskipun polisi tidak menahan Liu karena wabah, ia dijatuhi 11 hari penahanan administratif untuk dihukum di masa depan.

Qu Yongguang, kepala Divisi Keamanan Domestik lokal, juga memerintahkan petugas polisi Wei Guanglei untuk mengunjungi Liu di rumah setiap dua minggu sejak saat itu.

Ini bukan pertama kalinya Liu menjadi target karena keyakinannya. Sebelum Olimpiade Beijing, dia ditangkap pada tanggal 17 Juli 2008 dan ditahan selama lebih dari dua bulan.

Suaminya kesulitan mengatasi penangkapannya yang tiba-tiba. Dia menderita gangguan mental dan tidak bisa makan atau tidur nyenyak. Dia hidup dalam ketakutan bahkan setelah Liu dibebaskan. Dia meninggal karena serangan jantung pada tanggal 16 April 2010.

Laporan terkait dalam bahasa inggris:

Wife Arrested, Husband Dies after Living in Fear