(Minghui.org) Setelah hampir tidak selamat satu dekade penyiksaan di penjara beberapa tahun yang lalu, seorang wanita berusia 49 tahun di Kota Shulan, Provinsi Jilin baru-baru ini ditangkap lagi karena tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah ajaran spiritual dan meditasi kuno yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada tahun 1999.

Sekelompok petugas mengetuk pintu Song Yanqun pada tanggal 26 Maret 2020. Berpura-pura melakukan sensus, mereka menipu Song untuk membuka pintu.

Para petugas memberi tahu Song bahwa suratnya kepada Li Keqiang, perdana menteri PKT, di mana ia menuntut agar PKT menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong, telah dikembalikan oleh Beijing dan bahwa Kantor Banding Nasional telah memerintahkan mereka untuk menangkap Song.

Song berkata kepada polisi, "Saya hanya mencari keadilan untuk keyakinan saya. Saya tidak melakukan kesalahan, namun saya disiksa sampai hampir mati di penjara. Saya masih menderita banyak masalah kesehatan sekarang dan tidak bisa hidup normal. Apa yang salah dalam tulisan saya kepada perdana menteri?"

Song Yanqun sebelum penganiayaan

Song Yanqun setelah mengalami penganiayaan dan hukuman penjara sepuluh tahun

Meskipun polisi tidak segera menangkapnya, mereka kembali pada malam hari dan membawa Song ke kantor polisi setempat. Buku-buku Falun Gong dan barang-barang berharga lainnya disita. Song saat ini ditahan di Pusat Penahanan Kota Jilin.

Ayahnya meminta pembebasannya di kantor polisi. Dia mengatakan kepada polisi bahwa satu dekade penjara dan penyiksaan yang dialami putrinya telah menyebabkan trauma mengerikan pada tubuh dan pikirannya. Meskipun bertahun-tahun telah berlalu sejak dia kembali ke rumah, dia masih belum pulih. Ia berkata bahwa menulis surat banding membantu meringankan rasa sakit di hatinya dan dia menulis surat setiap hari, terkadang begadang semalaman untuk menulis.

Polisi menyatakan simpati kepada Song, tetapi mereka juga memberi tahu ayahnya bahwa perintah untuk menangkapnya datang dari atas dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka juga mengungkapkan bahwa pihak berwenang berencana menghukumnya lagi.

Satu Dekade Ketakutan dan Penyiksaan

Song, seorang mantan guru bahasa Inggris, mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1995. Adiknya, Song Bing, juga berlatih setelah ia mengetahui manfaat Falun Gong.

Pada Oktober 1999, Song Yanqun pergi ke kantor komunitas setempat untuk mengisi formulir pendaftaran pernikahan. Anggota staf menuntut agar dia menulis pernyataan untuk melepaskan Falun Gong, atau mereka tidak akan memproses dokumennya.

Song menolak patuh dan tunangannya memutuskan dia, takut terlibat dalam penganiayaan.

Beberapa minggu kemudian, Song pergi ke Beijing untuk memohon hak berlatih Falun Gong, namun ditangkap dan dijatuhi satu tahun kerja paksa. Pihak berwenang memperpanjang masa hukumannya empat bulan setelah dia menolak melepaskan keyakinannya.

Polisi menangkap Song dan saudara perempuannya pada tanggal 27 November 2003. Mereka menginterogasinya di Pusat Penahanan Kota Shulan. Ketika mereka menolak mengungkapkan informasi yang diminta oleh polisi, para petugas mencekok mereka dengan minyak wasabi, memukuli mereka dan mengikat mereka di bangku harimau.

Pengadilan Kota Shulan menghukum Song Yanqun 12 tahun dan Song Bing 14 tahun pada Mei 2004.

Song Bing

Song Bing ditolak masuk oleh Penjara Wanita Heizuizi setelah dia diketahui terjangkit TBC, tetapi polisi terus menahannya di kantor polisi selama beberapa bulan sampai dia berada di ambang kematian.

Setelah Song Bing dibebaskan pada tanggal 4 September 2004 untuk menjalani hukuman di luar penjara, polisi terus mengganggunya selama bertahun-tahun. Dia dipaksa untuk tinggal jauh dari rumah beberapa kali untuk menghindari penangkapan. Kesehatannya tidak pernah pulih, dan dia meninggal pada tanggal 30 Juli 2009.

Song Yanqun terus-menerus disiksa di penjara, termasuk pemukulan biadab dan peregangan ekstrem, serta disuntik dengan obat-obatan beracun.

Ketika dia dibebaskan dengan jaminan pada tahun 2014, dia dalam kondisi serius dan hanya tinggal kulit dan tulang.

Beberapa bulan kemudian, Song ditangkap lagi pada tanggal 29 September 2014 karena mengirim surat kepada polisi, mendesak mereka untuk tidak menganiaya Falun Gong lagi. Dia ditahan sebentar dan kemudian dibebaskan.

Polisi menangkap Song dan orang tuanya pada tanggal 29 Mei 2015 dan menahan mereka di kantor polisi selama satu hari.

Song ditangkap sekali lagi pada 13 Juli 2019 setelah dilaporkan karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong. Dia ditolak masuk ke pusat penahanan karena kesehatannya yang buruk dan dibebaskan pada hari berikutnya.

Menurut orang tua Song, ia tetap kurus dan tampak kelelahan selama beberapa tahun terakhir. Selain kesehatan fisiknya yang lemah, dia juga bingung. Terkadang dia tidak bisa tidur sepanjang malam atau menolak makan berhari-hari.

Dia sering mengatakan kepada orang tuanya bahwa adik perempuannya belum meninggal dan dia harus menemukannya dan memberikan pakaian kepadanya.

Orang tuanya, berusia 80-an, mengatakan, “Kami selalu khawatir ketika dia meninggalkan rumah sendirian. Kami benar-benar tidak tahu ke mana dia pergi. Dan kami selalu harus berlari keliling kota untuk menemukannya jika itu terjadi."

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Schoolteacher Song Yanqun in Critical Condition Due to Torture

Ms. Song Yanqun's Family Request She Be Released on Medical Parole; No Response from Authorities Despite Her Being in Critical Condition

English Teacher on Hunger Strike to Protest Imprisonment and Torture, Family Fears for Her Life

English Teacher Ms. Song Yanqun from Jilin Province Tells Her Persecution Story

The Persecution of Falun Gong Practitioners in Jilin Province Women's Prison

Ms. Song Yanqun Weak from Torture and Hunger Strike, Heizuizi Women's Prison Blocks Family Visits

Heizuizi Prison Assistant Warden Shouts, “We Are Not Responsible for Song Yanqun's Life!”

Nothing But Skin and Bones, English Teacher Severely Persecuted in Changchun Women's Prison

Brutal Torture in Jilin Province Women's Prison – Methods and Examples

Jilin Prison and Jilin Province Women's Prison Use the "Stretching Torture" on Practitioners

Practitioner's Mother Not Allowed to Visit Her Daughter in Heizuizi Women's Prison of Changchun City, Jilin Province

Falun Dafa Practitioner Ms. Song Yanqun Again Tied to "Death Bed" in Heizuizi Women's Prison, Changchun City

Song Yanqun Has Tuberculosis But Is Still Detained In a Small Cell

Ms. Song Yanqun's Life is in Danger at the Changchun Heizuizi Female Prison