(Minghui.org) Dua puluh satu tahun setelah peristiwa 25 April di Beijing, praktisi Falun Gong di daerah Toronto mengadakan beberapa kegiatan untuk memperingati permohonan damai yang bersejarah pada tahun 1999. Praktisi berkumpul di depan Konsulat Tiongkok di Toronto untuk memprotes penganiayaan yang masih berlangsung. Banyak praktisi yang tidak bisa mendatangi konsulat membuat panggilan telepon ke Tiongkok untuk berbicara dengan orang-orang di sana tentang Falun Gong.

Pemerintah Kanada, seperti di banyak negara lainnya, menghimbau masyarakat untuk menjalankan social distancing dalam rangka memutus penyebaran virus Corona. Para praktisi duduk dengan jarak 1,8 meter satu sama lain di depan Konsulat Tiongkok dalam melakukan kegiatan mereka.

Pentingnya Kegiatan 25 April

Pada tanggal 25 April 1999, diperkirakan sebanyak 10.000 praktisi Falun Gong berkumpul di Kantor Permohonan Dewan Negara Beijing untuk meminta pembebasan puluhan praktisi yang ditangkap di Tianjin dua hari sebelumnya. Pertemuan para praktisi itu terjadi secara spontan, karena mereka merasa harus pergi ke kantor permohonan untuk menjelaskan kasus mereka setelah mendengar tentang penangkapan praktisi di Tianjin.

Tiga bulan kemudian, pada 20 Juli 1999, pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Jiang Zemin melancarkan penganiayaan secara nasional terhadap latihan ini. Penganiayaan di Tiongkok telah berlangsung selama lebih dari dua dekade.

Aksi damai praktisi Falun Gong di depan Konsulat Tiongkok di Toronto pada 25 April 2020

Pan, salah satu praktis yang ikut serta dalam kegiatan di Konsulat Tiongkok. Dia mengatakan bahwa masyarakat internasional dengan pandemi saat ini, melihat bagaimana PKT menyensor informasi dan memberikan disinformasi kepada publik.

“Menjunjung tinggi prinsip dan integritas kami adalah sangat penting, bahkan ketika menghadapi rezim totaliter,” katanya. “Itulah mengapa praktisi Falun Gong mencetuskan peristiwa 25 April 1999.”

Pan mengatakan bahwa prinsip Falun Gong, Sejati-Baik-Sabar, adalah sesuai dengan nilai-nilai tradisional dan bertentangan dengan ideologi perjuangan serta penipuan PKT. Itulah mengapa rezim PKT tidak bisa mentolerir Falun Gong.

“Banyak pengemudi menunjukkan dukungan mereka,” Pan menambahkan. “Ada yang mengambil foto dan ada yang menurunkan jendela serta berseru, ‘Terima kasih! Teruskan!’”

Karena kebijakan social distancing dan tetap berada di rumah, praktisi mengadakan nyala lilin 25 April tahunan secara online tahun ini untuk mengenang para korban penganiayaan di Tiongkok

Praktisi Muda: Kebaikan Versus Kejahatan

Seorang praktisi muda bernama Jack sering berbincang-bincang dengan orang dari daratan Tiongkok melalui online untuk memberi tahu mereka tentang Falun Gong dan penganiayaan. Dia melihat propaganda fitnahan PKT selama 20 tahun terakhir telah membuat orang-orang Tiongkok menentang Falun Gong. Banyak warga Tiongkok telah dicuci otak oleh propaganda fitnahan PKT dan menulis kebencian di grup obrolan online.

“Beberapa praktisi melakukan ini [klarifikasi fakta tentang Falun Gong] selama 10 atau 20 tahun terakhir. Saya sungguh mengagumi ketekunan dan belas kasih mereka,” kata Jack.

Jack juga melihat banyak respon positif dari warga Tiongkok. Tentara internet PKT, juga dikenal “Brigade Lima Puluh Sen,” dinamai berdasarkan jumlah komisi per pos, juga aktif dalam obolan online. Mereka pernah membanjiri forum dengan kebohongan, tetapi salah satu pembaca menulis: “Semakin nekat Anda [Brigade 50 Sen], orang-orang semakin jelas memahami bahwa praktisi [Falun Gong] adalah luar biasa dan lurus.”

Anggota Keluarga dari Pejabat Tinggi PKT: Falun Gong Baik

Praktisi Falun Gong Li Zhen menelepon orang-orang di Tiongkok untuk membahas kejahatan PKT dan meminta orang-orang mundur dari afiliasi dengan rezim.

Baru-baru ini dia berbicara dengan seorang pemuda di mana pamannya adalah seorang pejabat senior PKT. “Pejabat tinggi di sini sangat peduli dengan warga,” kata pemuda itu. “Itulah mengapa kami sudah tahu tentang keputusan [lockdown] 15 hari sebelum Wuhan lockdown. Keluarga saya memiliki banyak makanan, obat, dan bahkan peralatan medis.”

Ketika Li membahas topik Falun Gong, pria itu mengatakan salah satu pamannya adalah seorang praktisi. “Dia dihukum lebih dari 10 tahun penjara [karena keyakinannya], tetapi dia masih sangat teguh. Ketika dibebaskan, dia tidak punya apa-apa dan istrinya bahkan menceraikan dia,” pemuda itu meneruskan. “Dia adalah orang yang sangat baik dan saya sangat menghormati dia.”

Pemuda itu juga mengatakan tahu PKT berbohong selama ini, dan dia sering berargumen dengan seorang guru tentang hal itu di kelas.

Orang tuanya kemudian kembali ke rumah dan meminta dia jangan menerima panggilan telepon dari luar negeri. Sebelum menutup telepon, pemuda itu meminta Li agar meneleponnya lagi.

Ketika Li menelepon dia lagi pada hari berikutnya, pemuda itu bertanya, “Bibi [penghormatan untuk wanita yang lebih tua di Tiongkok], Anda sangat baik dan sangat sabar. Saya ingin tahu – apakah Anda dibayar oleh pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan ini? Banyak orang mengatakan kalian dibayar.”

Li menjelaskan bahwa dia membayar biaya telepon dengan uangnya pribadi. Pemuda itu mengatakan percaya. “Falun Gong benar-benar bagus!” katanya. Lalu dia menambahkan, “Saya akan segera menjadi pejabat pemerintah dan tentu saya akan bersikap baik kepada para praktisi.”

Saksi Peristiwa 25 April: Tanah Murni

Ga Na dari Beijing berpartisipasi dalam peristiwa 25 April 1999. “Semua praktisi damai dan ramah. Dan beberapa relawan menjaga ketertiban. Jadi sedikit terdampak pada lalu lintas,” kenangnya.

Sepanjang hari dan setelah bubar, tidak ada sampah tertinggal di tanah, kata Gan. “Kami semua adalah praktisi Falun Gong dan kami berusaha menjadi warga negara yang baik di mana pun berada. Ini seperti tanah yang murni.”

Terlepas dari manfaat Falun Gong, karena penganiayaan yang sedang berlangsung dan kampanye fitnahan serta kebohongan PKT, banyak masyarakat di Tiongkok masih tidak memahami apa itu Falun Gong. Gan memutuskan ikut dalam upaya menelepon ke Tiongkok dan memberi tahu orang-orang tentang kisah nyata Falun Gong.

Baru-baru ini dia berbicara dengan seorang pensiunan sekretaris partai di Beijing. Ketika Gan menyebutkan pengunduran diri dari organisasi PKT, pria itu setuju mundur dan berterima kasih kepadnaya.

Dengan sopan merujuk kepadanya dengan sebutan “sekretaris partai,” Gan menawarkan untuk berbicara lebih banyak tentang Falun Gong. Pria itu setuju mendengarkan tetapi berkata, “Tetapi mohon jangan panggil saya ‘sekretaris partai’ lagi – saya tidak menjadi bagian darinya lagi.”

Di akhir percakapan, pria itu sangat bersyukur mendengar bagaimana prinsip Falun Gong Sejati-Baik-Sabar, telah mengubah masyarakat menjadi lebih baik. “Saya pikir ini adalah apa yang saya tunggu-tunggu,” katanya.